Facebook/@haramain.info
Dream - Arab Saudi telah mengumumkan akan menyelenggarakan ibadah haji 1442H/2021M. Keputusan ini memungkinkan bagi jemaah dari luar negeri untuk melaksanakan haji di tengah pandemi Covid-19.
Terkait hal itu, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Khoirizi, mengapresiasi keputusan Saudi. Tetapi, menurut dia, Saudi belum memutuskan bagaimana rencana operasionalnya, mengingat haji tahun ini masih dalam suasana pandemi Covid-19.
" Kita tentu bersyukur dengan pengumuman dari Saudi bahwa tahun ini ada penyelenggaraan haji namun Saudi baru memastikan adanya penyelenggaraan haji, belum mengumumkan rencana operasionalnya," ujar Khoirizi, melalui keterangan tertulis diterima Dream.
Khoirizi mengatakan pihaknya segera menggelar koordinasi dengan otoritas Saudi. Saudi sendiri baru akan mengumumkan mengenai rencana operasional haji di lain waktu.
Dia menilai penjelasan resmi dari Saudi mengenai rencana operasional haji sangat penting. Karena rencana tersebut menjelaskan bagaimana skema pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
" Apakah haji tahun ini akan digelar seperti tahun lalu, hanya diikuti oleh warga Saudi atau ekspatriat yang ada di sana? Atau ada izin untuk pemberangkatan jemaah dari negara luar Saudi, termasuk Indonesia?" kata Khoirizi.
Khoirizi yang juga Direktur Bina Haji ini mengatakan pihaknya akan terus mengikuti perkembangan informasi dari Pemerintah Arab Saudi. Sambil menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah Arab Saudi, Kemenag juga akan berkoordinasi dengan Dubes Arab Saudi dan Konjen RI di Jeddah terkait tidaklanjut dari update informasi haji ini.
Apapun keputusan Saudi, lanjut Khoirizi, pihaknya siap menerima dan menindaklanjuti. Apalagi, Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR juga sudah melakukan sejumlah persiapan.
Tim Manajemen Krisis Penyelenggaraan Ibadah Haji yang dibentuk oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada akhir Desember 2020, sudah menyiapkan skema jika ada pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia. Skema itu disiapkan dalam beberapa skenario, mulai dari pembatasan kuota 50 persen, 30 persen, 25 persen, bahkan hingga 5 persen.
" Kami juga sudah melakukan serangkaian pembahasan dengan Komisi VIII DPR terkait Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), pembahasan sudah mendekati hasil akhir untuk mencapai kesepakatan bersama antara Kemenag dan DPR," paparnya.
Selain itu, Khorizi menambahkan, Jemaah haji Indonesia juga sudah mulai mengikuti program vaksinasi Kementerian Kesehatan. " Jadi, jika nanti memang ada pemberangkatan, mereka sudah memenuhi syarat vaksinasi yang diharuskan Saudi karena masih dalam kondisi pandemi," ucap dia.
Dream - Kabar gembira untuk umat Islam penanti kepastian ibadah haji. Arab Saudi mengumumkan akan membuka penyelenggaraan haji 1442 H atau 2021 M.
Kementerian Haji dan Umroh Saudi menyatakan haji akan tetap dijalankan tahun ini namun dengan sejumlah ketentuan. Seperti kebijakan pengetatan kesehatan dan keamanan untuk menjamin rasa aman bagi para jemaah.
" Institusi kesehatan di Arab Saudi akan terus menilai situasi dan mengambil semua langkah untuk menjaga kesehatan seluruh umat," demikian pernyataan Kementerian Haji dan Umroh Saudi, dikutip dari Arab News.
Kementerian menyatakan langkah-langkah secara spesifik akan diumumkan lebih lanjut. Demikian pula dengan rencana lembaga.
Kementerian juga mengumumkan akan terbuka kemungkinan haji tahun ini bisa diikuti oleh jemaah dari luar negeri. Tetapi, jumlah jemaah akan dibatasi lebih sedikit dari kuota normal.
" Keputusan ini didasarkan pada keinginan Kerajaan yang terus-menerus untuk memungkinkan para tamu dan pengunjung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melakukan ritual haji dan umroh. Kerajaan mengutamakan kesehatan dan keselamatan manusia," demikian bunyi pengumuman tersebut.
Otoritas kesehatan Saudi terus menilai kondisi, dan rincian lebih lanjut akan ditentukan oleh kontrol dan standar kesehatan Covid-19. Haji tahun ini diharapkan akan mulai digelar pada 17 Juli.
Untuk lebih memastikan kesehatan dan keselamatan penduduk, hampir setengah juta pemeriksaan telah dilakukan untuk memastikan tindakan pencegahan diterapkan oleh toko dan tempat kerja. Kementerian Haji juga mengatakan semua karyawan yang bekerja secara langsung atau tidak langsung di musim haji ini harus diinokulasi atau sudah mendapatkan vaksinasi.
Tahun lalu, sekitar 1.000 jemaah dari seluruh Kerajaan dapat melakukan haji bawah tindakan pencegahan kesehatan. Para jemaah diharuskan menjaga jarak sosial yang ketat dan didampingi tim medis lengkap.
Meskipun jumlahnya terbatas, pelajaran yang dipetik dari pengalaman itu memberi jalan bagi para peziarah di Kerajaan untuk kembali ke Masjidil Haram dan melanjutkan umroh mengikuti langkah-langkah ketat yang sama.
Orang-orang di Arab Saudi telah diberitahu untuk mematuhi langkah-langkah keamanan Covid-19 selama liburan Idul Fitri minggu depan untuk menghindari lonjakan kasus.
" Kami tidak ingin Idul Fitri tahun lalu terulang," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly.
Arab Saudi melakukan penguncian 24 jam penuh selama lima hari selama liburan Idul Fitri pada 2020 untuk mengekang penyebaran Covid-19.
Advertisement
Linksos, Komunitas yang Aktif Lindungi Hak Para Disabilitas

Seru Abis! Jajal Langsung Toyota Gazoo Racing di Sirkuit Mandalika

Pemprov Aceh Buka Pengaduan Orang Hilang Korban Banjir, Cek di Sini Ketentuannya

Update Korban Banjir Sumatera BNPB: 604 Meninggal, Jalur Utama Aceh Masih Terputus

Jangan Salah, 5 Cara Tepat Eksfoliasi Wajah Biar Glowing Maksimal
