Vaksinasi
Dream - Tingkat literasi terhadap manfaat vaksin Covid-19 akan menentukan mau tidaknya masyarakat mengikuti program vaksinasi pemerintah. Sayangnya hingga saat ini baru separuh masyarakat Indonesia yang mengetahui manfaat vaksin anti-Covid-19 tersebut.
Kesimpulan ini berdasarkan hasil Survei Online Nasional yang digelar Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kementerian Agama. Survei ini dilaksanakan pada 11-18 Februari 2021 melibatknya 3.015 responden di 34 provinsi.
Dalam kesimpulannya Kemenag menegaskan literasi manfaat vaksin berdampak pada kesadaran umat untuk mengikuti vaksinasi. Semakin tinggi pengetahuan akan vaksin, maka kesediaan umat untuk divaksin juga mengalami peningkatan.
" Makin responden terliterasi tentang manfaat vaksin, maka makin tinggi juga tingkat kesediaannya untuk divaksin dan begitupun sebaliknya," ujar Kepala Puslitbang LKKMO Kemenag, Arskal Salim, dikutip dari laman Kemenag.
Survei tersebut mengungkapkan temuan 78,0 persen responden terliterasi vaksinasi Covid-19 menyatakan bersedia divaksin. Kemudian, 9 dari 10 responden menyatakan sudah mengetahui adanya vaksin Covid-19 namun baru 5 dari 10 responden yang mengetahui manfaat vaksin.
Menurut Arskal, pemahaman responden terhadap vaksin saat ini lebih banyak dipengaruhi media. Dia pun berharap media dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui penyajian data yang valid dan menimbulkan asumsi ganda apalagi hoaks.
" Hal ini ditengarai karena tingkat kepercayaan responden pada media kredibel ditemukan memiliki hubungan pada kesediaan responden untuk divaksin," ucap Arskal.
Temuan lain, sebanyak 80,9 persen responden yang percaya pada informasi vaksinasi Covid-19, bersedia untuk divaksin. Semakin responden percaya pada informasi yang diberikan oleh media kredibel dan akurat, maka semakin tinggi kesediaan responden untuk divaksin.
" Begitupun sebaliknya, bagi responden yang masih meragukan atau bahkan tidak mempercayai media kredibel dan akurat dilaporkan tidak bersedia untuk divaksin," sambung Arskal.
Pada segmentasi usia, ada tiga kelompok usia yaitu 14-23, 23-39, dan 40-50 tahun yang lebih mempercayai media sosial resmi Pemerintah sebagai sumber kredibel dan akurat mengenai vaksinasi Covid-19. Sedangkan dua kelompok usia yaitu 51-74 dan 75 tahun lebih mempercayai media televisi.
Temuan lainnya, responden yang bertanya kepada ahli kesehatan mengenai informasi vaksin ditemukan lebih bersedia untuk divaksin.
Lebih lanjut Arskal mengungkapkan, survei ini merekomendasikan penguatan literasi masyarakat terkait vaksin dan vaksinasi. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi rekomendasi survei ini.
Pertama, perlu dilakukan sosialisasi informasi perkembangan terkait vaksin yang akurat dan terupdate kepada masyarakat secara berkala, menarik dan mudah untuk diterima bagi masyarakat.
Kedua, kanal media pemerintah baik media sosial, website, dan lain sebagainya serta televisi merupakan sumber media paling dipercaya dapat memberikan informasi yang kredibel dan akurat. Diharapkan media tersebut dapat melakukan inovasi-inovasi dalam melakukan sosialisasi agar literasi informasi masyarakat tentang vaksin meningkat.
Ketiga, lembaga kesehatan diharapkan menyediakan layanan bebas konsumen di mana masyarakat dapat bertanya secara gratis kepada tenaga kesehatan mengenai informasi vaksin.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib