Bukan dari Jakarta, Ini Asal Penemuan 6 Sampel Covid-19 B117 Selain Karawang

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 14 Maret 2021 06:01
Bukan dari Jakarta, Ini Asal Penemuan 6 Sampel Covid-19 B117 Selain Karawang
Total sampel yang dilaporkan ke GSAID tidak ada satupun ada di Jakarta.

Dream - Kementerian Kesehatan memberikan klarifikasi terkait ditemukannya enam sampel virus Covid-19 varian baru B.1.1.7 di Indonesia. Sebagian sampel itu sempat disebut ada yang ditemukan di Jakarta.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan hasil pelacakan dari kabar sampel varian B-1.1.7 yang sempat dilaporkan berasal dari Jakarta ternyata bukan berasal dari kasus di ibukota.

" Dari enak kasus varian B117, satu sampel dilaporkan dari Jakarta. Setelah dilacak, asal dari kasus ini bukan di Jakarta," ujar Nadia, dalam webinar disiarkan channel YouTube BNPB Indonesia.

Nadia mengatakan hasil pelacakan whole genom sequencing telah dilaporkan ke lembaga nirlaba kolektor data genome virus influenza dan corona, GSAID. Per Jumat, sampel varian baru yang ditemukan di Indonesia yaitu dua dari Karawang, satu dari Sumatera Barat, satu dari Sumatera Selatan, satu dari Kalimantan Timur, dan satu dari Kalimantan Selatan.

" Pada laporan GSAID disebutkan asal sampel. Kita klarifikasi bahwa enam kasus tidak ada dari Provinsi DKI Jakarta," ucap Nadia.

1 dari 3 halaman

Tiga Varian Yang Direkomendasikan WHO Untuk Diawasi

Tetapi, pihaknya terus memantau perkembangan vaksin Covid-19. Sebab, dimungkinkan terjadinya mutasi Covid-19 di waktu yang akan datang.

" Kita masih melakukan monitoring, khususnya berdasarkan rekomendasi Lembaga Kesehatan Dunia, WHO, yakni B.1.1.7 dan ada dua lainnya, dari Afrika dan Brazil," kata dia.

Varian B.1.1.7 pertama kali ditemukan di Inggris dan sudah menyebar ke 70 negara. Tidak dalam jeda yang lama dari penemuan B.1.1.7, muncul varian lain dari virus corona seperti B.1.3.5.1 dari Afrika dan sudah menyebar ke 20 negara dan B.1.1.2.8.1 atau P1 dari Brasil sudah menginfeksi lebih dari 30 negara.

Ketiga varian tersebut sudah masuk rekomendari WHO. Menurut Nadia, WHO menyarankan untuk memperketat monitoring.

Untuk mengantisipasi masuknya berbagai varian baru virus tersebut, Pemerintah memperketat pengawasan di jalur masuk baik pada bandara maupun pelabuhan. Setiap orang yang masuk ke Indonesia, baik WNA ataupun WNI, harus menunjukkan hasil tes PCR negatif kemudian menjalani karantina dan swab ulang.

" Kalau hasilnya positif, diteruskan ke whole genome sequence. Ini kita lakukan di seluruh pintu masuk," kata Nadia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 3 halaman

RI Baru Temukan B117, 30 Negara Lagi Hadapi Varian Covid-19 yang Lebih Cerdas

Dream - Mutasi virus SARS-CoV-9 yang menyebabkan CoronaVirus Disease (Covid-19) terjadi begitu cepat. Baru muncul kasus infeksi B117 di Indonesia, ternyata sudah ada varian baru dengan kode N439K di Inggris.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada karena varian baru ini disebut lebih cerdas dan mematikan.

" Belum lama ini pemerintah mengumumkan varian B.1.1.7 dan di dunia telah terdapat varian baru lagi yang berkembang ditemukan di lnggris yakni N439K," ujar Daeng, dikutip dari Idionline.org

Menurut Daeng, varian baru ini sudah ditemukan di lebih dari 30 negara. Sejumlah penelitian menyebut virus ini lebih 'cerdas' dari varian sebelumnya akibat ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia yang lebih kuat.

" Dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," kata dia.

3 dari 3 halaman

Pakai Masker di Tempat Umum Wajib

Karena itulah, Daeng mengingatkan agar masyarakat lebih tertib dalam memakai masker sebagai salah satu upaya pencegahan. Penggunaan masker yang sesuai standar dapat memberikan perlindungan dari infeksi varian baru virus corona hingga 90 persen.

" Meskipun ada risiko hingga 10 persen keluarnya droplet dan microdroplet dengan pemakaian masker dalam jangka waktu yang lama," kata dia.

Tak hanya itu, Daeng juga menegaskan memakai masker di tempat umum menjadi wajib. Ini mengingat rata-rata orang yang tertular varian baru N439K tidak mengalami gejala.

" Menjadi penyulit dalam pengendalian karena tidak mungkin setiap hari semua orang dites," kata dia.

 


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar