Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kejaiban terkadang datang dengan cara yang tak diduga. Kebahagiaan inilah yang dirasakan orangtua yang kehilangan putrinya selama 6 tahun dan ditemukan lewat tayangan serial dokumenter Netflix.
Gadis yang sempat hilang itu bernama Kayla Unbehaun berasal dari Chicago South Elgin, Illinois. Dia diculik oleh ibunya Heather Unbehaun saat berusia 9 tahun pada 2017.
Sang ibu ternyata hanya memiliki hak kunjungan, sementara hak asuh Unbehaun dipegang sang ayah, Ryan Iserka.
Samantha Booth dari Departemen Kepolisian Asheville mengatakan kepada CNN International bahwa Kayla ditemukan pada Sabtu malam (13 Mei 2023) di sebuah toko di Asheville.
Gadis yang kini sudah berusia 15 tahun itu ditemukan secara tak sengaja oleh seseorang yang mengenalinya setelah menonton episode serial Netflix " Unsolved Mysteries" tentang penculikan orang tua. Orang itu memberi tahu karyawan toko, yang kemudian menelepon polisi.
Sebagai informasi, serial ini merupakan dokumenter yang menceritakan kasus-kasus nyata yang belum terpecahkan.
Akibat perbuatannya, ibu Kayla ditahan dengan jaminan US$250.000 untuk menunggu ekstradisi di Buncombe County, Carolina Utara. Wakil Panitera Cory Alexander mengatakan jadwal sidang telah ditetapkan akan berlangsung pada 11 Juli 2023.
Penculikan ini berawal saat ibu Kayla dan putrinya itu pergi bersama pada 5 Juli 2107. Namun keduanya tidak pernah kembali. Surat perintah kejahatan untuk penculikan dikeluarkan untuk Unbehaun pada 28 Juli 2017.
Sementara itu, Iserka dalam sebuah pernyataan melalui Pusat Nasional untuk Anak Hilang & Tereksploitasi menyampaikan kegembiraannya mendengar kabar putrinya yang masih hidup.
" Saya juga ingin berterima kasih kepada semua pengikut di halaman Facebook 'Bring Kayla Home', yang membantu menjaga ceritanya tetap hidup dan berperan penting dalam menyebarkan kesadaran," katanya.
Dream - Seorang wanita di Spanyol ditangkap polisi setelah diduga berkonspirasi dengan keluarga pacarnya untuk memalsukan penculikan. Perbuatan itu dilakukan untuk meminta tebusan yang cukup besar dari ibu kandungnya.
Melansir Oddity Central, Senin, 12 September 2022, Guardia Civil, salah satu dari dua lembaga penegak hukum Spanyol, merilis video yang memperlihatkan seorang wanita dengan mata ditutup dan noda darah di wajah pada awal September lalu.
Dengan tangan diikat ke kursi, wanita itu menangis tersedu-sedu saat memberi tahu ibunya bahwa dia telah diculik. Untuk bisa membebaskannya kawanan penculik meminta uang tebusan sebesar 50 ribu euro atau sekitar Rp 752 juta.
Dalam video itu, wanita tersebut mengklaim bahwa dia tidak tahu siapa penculiknya atau mengapa mereka menculiknya. Wanita itu hanya menginstruksikan ibunya untuk membayar uang tebusan dengan menjatuhkan uang tunai total 50 ribu euro tersebut di lokasi tertentu.
Dia juga memperingatkan ibunya bahwa para penculik menyadap rumahnya dan bahwa setiap upaya untuk menghubungi polisi, dia akan dibunuh.
Namun Polisi Spanyol memastikan wanita dalam video tersebut sengaja memalsukan penculikannya dengan bantuan keluarga pacarnya.
Sebelumnya sang ibu setuju membayar uang tebusan dan mengambil 50 ribu euro dari bank. Namun yang tak diketahui putri dan keluarga kekasih anaknya itu adalah sang ibu diam-diam memberi tahu polisi tentang penculikan itu. Saat itulah potongan puzzle mulai tertata.
Penyelidik memulai dengan menggali informasi dari sang ibu yang mengaku telah menyerahkan uang dengan total 45 ribu euro (Rp 677 juta) dalam beberapa kesempatan.
Dalam pikirannya, sang ibu berupaya menjaga putrinya tetap aman dengan memberikan penculik apa yang mereka inginkan.
Saat membayar uang tebusan, sang ibu tidak pernah menyadari bahwa dialah korban yang sebenarnya. Begitu polisi mengetahui bahwa ibu itulah yang menjadi korban, polisi mulai menyelidiki sang anak dan rombongannya.
Polisi dengan cepat mengetahui bahwa keluarga pacar wanita itulah yang membantunya melakukan aksinya. Setelah polisi menetapkan bahwa penculikan itu kemungkinan besar adalah rekayasa, mereka hanya membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Setelah mengaktifkan protokol penculikan, petugas Guardia Civil fokus untuk menemukan keluarga pacar sang wanita. Petugas berhasil menemukan mereka semua, termasuk wanita yang diduga diculik, sedang berjudi.
Mereka semua ditahan dan akhirnya mengaku memalsukan penculikan. Setelah menggeledah rumah tersangka, Guardia Civil menemukan alat yang digunakan untuk simulasi penculikan, seperti pisau besar, saputangan yang mengikat wanita muda itu, dan sebotol darah artifisial.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN