Reynhard Sinaga Pelaku Pemerkosaan Sejumlah Pria Di Inggris (Foto: Manchester Evening News)
Dream - Seorang calon korban pelecehan seksual Reynhard Sinaga buka suara. Pria bernama Michael Crompton itu menceritakan pengalamannya nyaris terbuai rayuan Reynhard Sinaga sehingga tidak menjadi korban pemerkosaan.
Crompton mengaku pergi ke flat Reynhard untuk mengisi daya telepon. Menurut dia, Reynhard merupakan sosok yang aneh. Dia mendengar sesuatu yang memintanya segera pergi dari flat tersebut.
Michael Crompton (kiri)
Crompton, seorang teknisi pencahayaan dari Whitefield, Greater Manchester, bertemu dengan mahasiswa pascasarjana asal Indonesia itu pada dinihari.
" Saya terpisah dari teman-teman dan membutuhkan pengisi daya telepon," kata Crompton, dikutip dari BBC, Selasa 14 Januari 2019.
" Saya pikir itu agak aneh bahwa dia menawarkan kepada saya untuk pergi ke flatnya tetapi dia tampak sangat kecil dan tidak ofensif sehingga saya pikir saya tidak akan memiliki masalah jika saya harus ke sana," ujar dia.
Crompton pun pergi ke flat milik Reynhard. Di sana, dia melihat ruangan yang tertata rapi.
" Dia menawari saya minuman, tetapi saya pikir itu agak aneh bahwa dia mabuk pada waktu itu sehingga saya menolaknya," kata dia.
" Sesuatu memberitahuku bahwa aku harus keluar dari sana. Ponselku sudah diisi daya, jadi aku pergi. Tapi aku melihat ke belakang dan berpikir betapa beruntungnya aku melarikan diri," ujar dia.
Reynhard memikat para pria muda ke apartemennya di Manchester, tempat dia mencampur minuman dan melecehkan mereka ketika terbaring tak sadarkan diri. Dia dihukum karena 136 perkosaan dan dipenjara selama setidaknya 30 tahun.
Dream - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono, mengatakan bahwa polisi tengah mencari tahu catatan kriminal Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga, Warga Negara Indonesia yang memerkosa 48 pria di Inggris.
" (Catatan kriminal) Sedang kami cek ya," kata Argo, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 7 Januari 2020.
Menurut Argo, polisi akan berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London untuk memeriksa catatan kriminal Reynhard.
Namun, tambah dia, dari data yang didapat, sejauh ini belum ada laporan pemerkosaan yang dilakukan Reynhard saat di Indonesia.
" Kita cek di data file tidak ada (catatan kriminal) yang bersangkutan," ujar Argo.
Dream - Nama warga negara Indonesia (WNI) Reynhard Sinaga menjadi pembicaraan dunia internasional. Pria berwajah kalem ini ternyata menyimpan sifat mengejutkan. Dia ditetapkan sebagai pelaku pemerkosaan terhadap puluhan orang pria yang dilakukannya sejak 2017.
Laman berita Manchester Evening News menyebut sosok Reynhard sebagai sosok yang mahasiswa yang punya latar belakang istimewa.
Seorang detektif menyebut Reynhard sebagai sosipat, sosok yang menampilkan perilaku anti sosial dan tak bisa berempati kepada orang lain.
" Selama wawancara dia menyatakan ‘tidak ada komentar’," kata detektif tersebut.
" Dia tidak menunjukkan penyesalan, tidak ada penyesalan, tidak ada empati, tidak ada simpati," ucap dia menambahkan.
Penyidik senior dalam kasus ini, detektif Inspektur, Zed Ali mengatakan, sosok Reynhard berpenampilan baik dan rapi. " Tutur katanya lembut," kata Ali.
Ali mengatakan, sosok semacam Reynhard akan berbeda dengan stereotip pemerkosa berantai. Dia mampu mengecoh pandangan tersebut.
" Dia tidak cocok dengan profil itu, yang menurut saya, dia berhasil melakukan begitu banyak pelanggaran untuk jangka waktu yang lama dan berada di bawah radar semua orang," kata Ali.
Reynhard lahir di Jambi, pada 19 Februari 1983. Dia disebut tumbuh dalam keluarga konservatif yang kaya di Sumatera.
Dia merupakan satu dari tiga anak seorang bankir. Keluarganya disebut cukup kaya untuk mengirim putra mereka ke sekolah internasional dan kemudian ke Inggris untuk belajar.
Dia disebut pertama kali datang di Inggris pada 2007. Dia pindah ke Manchester sebagai mahasiswa Sosiologi di Universitas Manchester.
Dia kemudian memulai gelar PhD di bidang Geografi Manusia di Universitas Leeds. Dia pulang-pergi ke Leeds dari Manchester.
Pada saat penangkapannya, Reynhard sedang mengerjakan tesisnya, berjudul, 'Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari pria gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester'.
Reynhard dikenal sebagai sosok yang kerap memberi tahu teman-teman bahwa dia ingin tinggal di Inggris selama mungkin untuk menghindari kembali ke Indonesia.
Tempat tinggalnya selama di Inggris dibayar orang tuanya, yang saat ini tinggal di Indonesia. Bagi lingkungan sosialnya, Reynhard dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah dan cerdas.
Dengan penampilannya, Reynhard terlihat tidak mengancam. Dengan begitu, dia membuat mudah memangsa pria muda yang mabuk.
" Anda mendekati masing-masing di jalan dan mulai berbicara tentang musik atau kehidupan universitas," kata hakim Suzanne Goddard, selama sidang pertama di Pengadilan Manchester.
" Ketika kamu menyarankan mereka (korban) bisa kembali ke flatmu, karena perawakanmu yang kecil dan pendekatan yang bersahabat, tidak satupun dari mereka yang merasa terintimidasi dan mereka tidak tahu tentang pertemuan seksual yang kamu pikirkan untuk mereka."
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia