Ilustrasi (www.sbs.com.au)
Dream - Ini kisah Imam Malik bin Anas. Pendiri mazhab Maliki itu menangis tatkala akan berbuka puasa. Air matanya sampai membasahi jenggot, sehingga seorang murid yang melihat bertanya kepadanya.
“ Wahai imam, apakah masakanku tidak enak sehingga engkau menangis? Apakah pelayananku selama ini tidak memuaskan sehingga engkau menangis ?” tanya sang murid.
Imam Malik pun menjawab, “ Tidak wahai muridku. Masakan yang kamu masak sangat enak dan pelayananmu begitu juga pengabdianmu pada gurumu ini juga sangat baik.”
Muridnya kembali bertanya, “ Lalu kenapa Anda menangis wahai Imam?”
Dan Imam Malik pun bercerita tentang pengalaman saat berguru kepada Imam Ja'far Shodiq, cucu Nabi Muhammad. Imam Malik berkisah, saat berbuka puasa, Imam Ja’far juga menangis.
Sama seperti sang murid, Imam Malik juga bertanya kepada Imam Ja’far. “ Wahai Imam, kenapa menangis? Bukankah seharusnya kita senang karena berbuka puasa?”
Lantas, apa jawaban yang membuat tangir sang Imam? Baca selengkapnya di tautan berikut ini. (Ism)
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik