Kisah Inspiratif Anak Pembantu Rumah Tangga Tanpa Ayah
Dream - Tak pernah terbayang dalam benak Merry Santika bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.
Bermimpi bisa melanjutkan kuliah saja terkadang ia masih diselimuti keraguan. Tapi semua itu akhirnya bisa diraihnya.
Melalui akun TikTok @merrysantikaaa, Merry bercerita tentang perjuangannya bisa meraih pendidikan tinggi di tengah keterbatasan ekonomi.
Tumbuh membesar hanya dengan sosok ibu, membuat perekonomian keluarga Merry terbilang pas-pasan.
Ayahnya sudah meninggal dunia sejak Merry berusia 10 tahun. Sehingga ibunya terpaksa mengurus Merry dan tiga anaknya yang lain sendirian.
Rupanya, kehidupan keluarga Merry berubah drastis sejak kepergian ayahnya untuk selama-lamanya.
Sang ibu harus bekerja membanting tulang dan mengurus keempat anaknya sendirian.
Semua peninggalan sang ayah habis dijual, termasuk rumah yang selama ini ditempati sejak Merry lahir.
Merry dan 3 saudara serta ibunya terpaksa pindah di rumah yang jelek dan reyot. Rumah itu bukan dibeli atau dikontrak, tapi dipinjamkan oleh orang baik yang menolong mereka.
Kehidupan baru keluarga Merry pun dimulai dari rumah jelek dan reyot tersebut.
Rumah tersebut beratapkan genteng dan seng. Dindingnya separuh bata, setengahnya lagi anyaman bambu.
Banyak bagian jendela kacanya sudah pecah atau berlubang, hingga terpaksa ditutup pakai papan tripleks.
Namun sejak tinggal di rumah jelek dan reyot itu, Merry pun punya mimpi besar.
Dia ingin punya rumah sendiri yang lebih bagus kondisinya untuk adik-adik dan ibunya tinggal.
Merry memulai mimpinya itu dengan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dia pun memutuskan untuk kuliah.
Pendidikan tinggi bagi Merry bukan soal ijazah, tapi mengubah pola pikir terhadap arah dan tujuan dalam menjalani kehidupan.
Lantas, bagaimana Merry melanjutkan kuliah sementara perekonomian keluarganya pas-pasan?
Rupanya, sejak SMP Merry sudah mulai bekerja untuk mencari uang. Mulai dari jualan kue keliling, membantu cuci dan gosok baju tetangga, menjual jasa lukisan dan kerajinan tangan.
" Bahkan karena takutnya aku tidak bisa sekolah (lanjut SMA). Saudaraku ingin membawa aku ke Kalimantan (rumah Om).
" Tapi pada saat itu Alhamdulillah ternyata aku tetep di sini dan tetap bisa sekolah (SMA)," ungkapnya.
Seperti saat di SMP, Merry tetap berusaha mencari uang untuk membantu ekonomi keluarganya.
Dia pernah jadi SPG toko dan event hingga bekerja sebagai tukang sapu jalan.
Selain itu, ibunya jadi pembantu rumah tangga di keluarga polisi. Merry kebagian tugas kerja momong anak keluarga polisi tersebut.
Merry juga mulai bisnis online dengan berjualan apa pun. Mulai dari skincare, baju, sepatu dan sebagainya.
" Bahkan setiap kali libur sekolah, aku harus mencari kerja untuk mendapatkan uang.
" Meski sudah bekerja, aku tidak melupakan tujuanku dalam pendidikan," tambahnya.
Merry pun aktif dalam segala kegiatan di kampus, baik akademik maupun non akademik.
" Hanya satu dalam pikiranku dulu, aku harus lulus dan aku harus kuliah.
" Aku selalu percaya diri akan kemampuanku. Aku juga percaya kun faya kun Allah," katanya.
Apalagi saat masuk kuliah dulu, Merry mendapatkan beasiswa sehingga biayanya jadi lebih ringan.
Meski mendapat uang beasiswa, Merry tetap gigih mencari uang dengan berjualan secara online.
Hinaan dan cercaan sudah menjadi 'makanan' sehari-hari bagi Merry dan keluarganya. Tapi itu tidak membuatnya goyah untuk terus berdoa dan berusaha.
Tidak sedikit orang yang meragukan dan bilang, 'Kok anak pembantu bisa kuliah? Kasihan ibuknya kenapa nggak kerja aja, biaya kuliah kan mahal'.
Akhirnya, dengan kerja keras dan doa, Merry dinyatakan lulus kulian dari Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Sumber: TikTok
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas