Dream - Selama delapan tahun menjadi sopir truk derek, Marzuki menangani ribuan kasus kecelakaan di negara bagian Kelantan, Malaysia.

Namun, sebuah peristiwa yang terjadi sekitar tahun 2019 membuat seluruh hidupnya berantakan hingga harus berobat ke ustadz.

Pada hari kejadian, Marzuki mendapat panggilan untuk menderek mobil yang terlibat kecelakaan lalu lintas di Jeli, Kelantan.

"Saya sudah lama berkecimpung di bidang ini. Biasanya kalau sebut Zuki Towing, orang pasti tahu. Selain menderek mobil rusak, saya juga banyak menderek mobil yang terlibat kecelakaan. Macam-macam kecelakaan sudah saya lihat.

"Tapi ada kejadian tiga tahun lalu. Saya dipanggil untuk menderek mobil yang terbakar dalam kecelakaan lalu lintas," kenang Marzuki.

Sesampainya di lokasi, Marzuki diberitahu bahwa suami istri yang berada di dalam mobil yang alami kecelakaan itu meninggal. Marzuki sempat lihat petugas keluarkan mayat mereka sebelum dibawa ke rumah sakit.

Waktu itu hari sudah larut malam dan jalanan juga sepi. Dengan dibantu seorang kenek, Marzuki melakukan pekerjaannya seperti biasa. Menderek mobil yang terbakar itu ke kantor polisi.

"Seram juga kalau melihat kondisi korban yang hangus. Namun saya tiba-tiba resah, takut ada potongan daging yang masih menempel di dalam mobil yang saya derek," kata pria yang akrab dipanggil Zuki ini.

Menurut Zuki, pekerjaannya malam itu baru selesai sekitar pukul dua dini hari. Merasa sudah tidak ada yang dilakukannya lagi, Zuki kembali ke rumahnya di Kota Bharu.

Meski sudah membersihkan diri setelah kembali ke rumah, Zuki mengaku sulit tidur. Dia juga terganggu oleh berbagai suara dan bayangan misteri malam itu.

"Malam itu tiba-tiba hujan. Karena kedinginan, saya masuk ke dalam untuk mandi. Saya masukkan pakaian ke dalam mesin cuci, karena istri saya sedang tidur.

"Setelah selesai mandi, saya berbaring di tempat tidur. Saya tidak tahu mengapa malam itu sulit untuk tidur," ujarnya.

Biasanya kalau sudah capek begini, begitu tundukkan kepala Zuki sudah langsung tertidur. Tapi malam itu memang agak lain.

Saat lagi berusaha tidur, tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan seperti minta tolong. Zuki mendengar orang teriak-teriak.

"Hati sudah tidak tenang tapi saya buat tidak tahu saja. Saya mencoba memejamkan mata dan akhirnya tertidur. Kemudian saya terbangun karena telinga saya panas, seperti ada yang panggil-panggil.

"Dalam keadaan masih belum sadar betul, saya terbangun dan melihat sekilas dua benda hitam berdiri di ujung tempat tidur," ceritanya.

Jantung Zuki serasa copot. Dia langsung tarik selimut dan membaca ayat-ayat Alquran sampai tertidur hingga keesokan paginya.

Awalnya Zuki berusaha merahasiakan kejadian aneh itu. Tapi dia terkejut ketika istrinya juga mengeluhkan kejadian yang sama saat mereka sarapan.

"Saya pikir itu hanya permainan perasaan saya atau saya terbawa suasana kasus kemarin. Tak sangka, saat sarapan istri mengeluhkan pengalaman yang sama," katanya.

Sejak hari itu, Zuki dan istrinya kerap diganggu oleh bayangan hitam di rumahnya. Bayangan hitam yang seram itu mulai muncul dari Maghrib hingga dini hari.

Yang paling membuat Zuki dan istrinya merasa seram dan ngeri adalah gangguan suara-suara orang berteriak minta tolong di malam hari.

Zuki dan istrinya sampai hidup dalam ketakutan, bahkan anak tunggal mereka juga sering mengoceh tidak jelas.

"Kejadian itu terjadi selama seminggu berturut-turut. Selain sulit tidur, selalu muncul bayangan hitam, seperti orang terbakar dalam kecelakaan.

"Anak saya yang berumur satu tahun menangis sampai habis suaranya. Saya tidak ragu lagi, kejadian aneh ini pasti berhubungan dengan kasus kecelakaan di Jeli hari itu," ujar Zuki.

Tidak tahan dengan gangguan seram dan menakutkan yang terus-menerus, Zuki dan istri akhirnya mencari pengobatan kepada seorang ustadz.

Kini Zuki mengaku lega ketika keadaan mulai membaik setelah bertemu ustadz beberapa kali.

Menurut ustadz, Zuki kena badi mayat. Orang Melayu percaya bahwa badi adalah pengaruh buruk atau kekuatan jahat yang ada pada hewan atau bahkan mayat manusia.

Badi ini bisa menimbulkan kerugian bagi seseorang, bahkan dapat menyebabkan kecelakaan atau penderitaan bagi yang terkena.

Selama ini Zuki tidak percaya dengan badi mayat ini. Tapi sekarang malah kena sendiri. Dia mengaku menyesal melihat mayat terbakar saat kecelakaan itu.

"Ustaz berpesan, lain kali kalau mau melihat orang mati, jangan lihat mukanya terus. Harus lihat kaki dulu baru naik ke muka.

"Saya juga disuruh membersihkan diri sebelum masuk rumah saat pulang dari tempat orang meninggal. Saya ambil pelajaran dari apa yang terjadi. Mudah-mudahan tidak ada gangguan sebab ini saja pekerjaan saya mencari makan," pungkas Zuki.

Sumber: mStar