Kisah Nyata Gadis 'Sleeping Beauty' di Inggris Bisa Tidur hingga 10 Hari, Selalu Takut Tak Bangun Lagi

Reporter : Editor Dream.co.id
Minggu, 26 Mei 2024 13:01
Kisah Nyata Gadis 'Sleeping Beauty' di Inggris Bisa Tidur hingga 10 Hari, Selalu Takut Tak Bangun Lagi
Namun, sejak usia 17 hingga 18 tahun, gejala tersebut berulang setiap 4 minggu sekali dan berlangsung selama 7-10 hari.

1 dari 10 halaman

Kisah Nyata 'Sleeping Beauty', Gadis Ini Bisa Tidur hingga 10 Hari, Ternyata Ini Penyebabnya

Kisah Nyata 'Sleeping Beauty', Gadis Ini Bisa Tidur hingga 10 Hari, Ternyata Ini Penyebabnya © Kisah Nyata 'Sleeping Beauty', Gadis Ini Bisa Tidur hingga 10 Hari, Ternyata Ini Penyebabnya shutterstock

2 dari 10 halaman

© Kisah Nyata 'Sleeping Beauty', Gadis Ini Bisa Tidur hingga 10 Hari, Ternyata Ini Penyebabnya shutterstock

Dream - Siapa yang tidak kenal dengan kisah Sleeping Beauty, salah satu film klasik buatan Disney? Cerita tentang putri yang tertidur sangat lama dan hanya bisa bangun jika dicium oleh kekasih sejatinya telah menjadi bagian dari budaya populer.

3 dari 10 halaman

Kisah sleeping beauty ternyata tidak hanya terjadi di dunia dongeng atau film. Meski bukan putri dan tak ada pangeran tampan, gadis di Inggris mengalami sindrom yang sama di dunia nyata.

Bella Andreou, gadis berusia 24 tahun dari Newcastle yang sebelumnya penuh semangat dan aktif, kini menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur.


Dilansir dari eva.vn, Bella terkena sindrom Kleine-Levin (KLS), yang dikenal juga sebagai sindrom " sleeping beauty" .

4 dari 10 halaman

© Dream

Kondisi langka ini membuatnya merasa sangat mengantuk sepanjang waktu.

Kala orang normal tidur selama 6 atau 8 jam sehari, Bella bisa berada di kasur lebih dari 20 jam sehari dalam kondis pulas tertidur.

5 dari 10 halaman

Bella sering tertidur di berbagai kesempatan, seperti saat liburan, pertunjukan, menjadi pengiring pengantin, dan bahkan di pesta ulang tahunnya sendiri.


Bella mengaku selalu merasa cemas setiap kali hendak tidur, karena takut tidak akan bangun keesokan harinya.

Pertama kali ia mengalami kondisi ini pada tahun 2016 setelah sebuah pesta.

Bella awalnya mengira kantuk yang berlarut-larut selama 10 hari itu hanyalah akibat mabuk.

Namun, sejak usia 17 hingga 18 tahun, gejala tersebut berulang setiap 4 minggu sekali dan berlangsung selama 7-10 hari.

6 dari 10 halaman

© Kisah Nyata 'Sleeping Beauty', Gadis Ini Bisa Tidur hingga 10 Hari, Ternyata Ini Penyebabnya 2024 dream.co.id

Meski sudah ke dokter, Bella hanya diberitahu bahwa dia mungkin kelelahan terlalu banyak beraktivitas.


Menurut Bella, nama " sleeping beauty" tidak sepenuhnya menggambarkan betapa beratnya penyakit ini.

7 dari 10 halaman

© Dream

Rasa kantuk yang terus-menerus membuatnya pusing dan tidak aman, mengubahnya dari seorang yang mandiri dan bersemangat menjadi sangat tergantung dan pasif setiap kali kantuk menyerang.

8 dari 10 halaman

“Selama beberapa bulan, saya terus-menerus hidup dalam ketakutan bahwa saya akan menjadi gila dan dikurung. Kalau mimpi buruk pasti segera terbangun setelah terpeleset dari tebing mimpi atau apalah, tapi mimpi burukku berlangsung terus menerus selama 10 hari,” kata Bella.


Tunangan Bella, Meg Stone, yang juga seorang insinyur, terkadang harus mengambil cuti kerja untuk merawatnya.

9 dari 10 halaman

Meg sering bangun secara berkala agar Bella bisa makan sesuatu sebelum kembali tidur. Meg merasa kesepian disaat sang pujaan hati mulai kambuh penyakitnya.


" Situasinya sangat aneh. Kadang aku merasa merindukannya, padahal dia ada di sini tetapi seperti tidak ada," kata Meg.

Bella merasa penyakit ini merampas waktu yang bisa mereka habiskan bersama, namun beruntung tunangannya selalu setia mendampinginya.

10 dari 10 halaman

Bella berharap orang lain bisa memahami kondisinya dan tidak mengolok-olok kebiasaannya tidur sepanjang hari. Penderita sindrom Kleine-Levin tidak hanya banyak tidur.

Namun, juga mengalami gejala lain seperti perilaku seperti anak kecil saat bangun tidur, kecemasan, kabut otak, dan gangguan tidur, yang menyebabkan tekanan fisik dan mental yang berat.



Laporan: Khaira Amaliya

Beri Komentar