Viral Kisah Driver Ojol Memasangkan Jaket ke Pria Pengidap Gangguan Jiwa

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 19 Juli 2019 14:00
Viral Kisah Driver Ojol Memasangkan Jaket ke Pria Pengidap Gangguan Jiwa
Menumbuhkan kembali rasa percaya.

Dream - Masih ada harapan dan kebaikan di Ibu Kota, Jakarta. Sikap optimistis itu dtunjukkan pemilik akun Twitter @senengdipeluk.

Akun tersebut membagikan aksi pengemudi ojek online yang memakaikan jaket ke seorang pria diduga mengidap gangguan jiwa atau Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

" Kepercayaanku pada kemanusiaan tumbuh kembali," tulis @senengdipeluk, diakses Sabtu, 19 Juli 2019.

Pengemudi ojol mengenakan jaket ke ODGJ(Foto: Twitter/senengdipeluk)

Pengemudi ojol mengenakan jaket ke ODGJ(Foto: Twitter/senengdipeluk)

Dia bercerita, pengemudi ojek online itu menghampiri lelaki yang duduk sendirian di tepi jalan tanpa busana. Pengemudi ojek online yang tak diketahui namanya itu kemudian memberikan dan memakaikan jaket ke remaja tersebut.

Pengelola akun @senengdipeluk menyebut peristiwa tersebut terjadi Kamis, 18 Juli 2019, sekitar pukul 11.35.

" Di daerah Melawai. Saat lagi di lampu merah, remaja laki-laki ini sedang duduk sendirian, tanpa busana, dan terlihat kebingungan. Lalu, bapak gojek yang lewat ini tiba-tiba berhenti dan memarkir motornya," kata dia.

Pemilik akun Twitter itu juga mengharapkan pengelola Gojek agar mengapresiasi tindakan mitranya.

" @gojekindonesia bisa dilihat plat nomor bapaknya adalah B 6177 UWX. Semoga bapak ini bisa diberikan apresiasi sama pihak Gojek atau siapapun," ucap dia.

1 dari 6 halaman

Dibawa Pakai Sepeda, Cerita Pemuda Kuburkan Ibu Ini Sentil Rasa Kemanusiaan

Dream - Peristiwa memilukan dialami Saroj, 17 tahun. Pemuda asal Karlabahali, Odhisa, sebuah negara bagian di India. Pemuda itu harus memakamkan jenazah ibunya, Janki Sinhania, 45 tahun sendirian.

Kamis pekan lalu, Saroj terlihat mendorong sepeda sembari membonceng sesuatu. Bagian belakang sepeda dia tambahi dengan alas bambu sehingga mirip tempat tidur.

Dikutip dari Indiatoday.in, rupanya, dia menata sepeda tersebut agar bisa membawa ibunya yang telah meninggal. Jenazah Janki dia letakkan di atas alas tersebut, lalu ditutupinya dengan kain.

Janki meninggal karena jatuh terpeleset saat mengambil air.

2 dari 6 halaman

Gara-gara Beda Kasta?

Dengan sepeda, dia pergi menempuh jarak 4-5 kilometer menuju hutan. Di sana, tepatnya di dalam hutan, Saroj ingin memakamkan ibunya.

Janki sudah menjanda selama 10 tahun. Suaminya yang berasal dari distrik Sundergarh meninggal ketika Saroj berusia 7 tahun.

Sejak saat itu, Janki menjadi orangtua tunggal bagi Saroj dan adik perempuannya. Kini, Saroj dan sang adik harus hidup tanpa kehadiran orangtua.

Perjalanan Saroj mengantarkan ibunya ke peristirahatan terakhir sempat mengundang perhatian banyak orang. Banyak warga desa bertanya jenazah siapa yang diantarkan pemuda tersebut.

" Dia ibuku," kata Saroj menjawab pertanyaan warga.

Sayangnya, tidak ada satupun dari mereka berkenan membantu Saroj memberikan penghormatan terakhir. Alasannya, Janki berasal dari kasta lebih rendah.

Sumber: Indiatoday.in

3 dari 6 halaman

Geger Jenazah Bocah di Ambon Teriak Saat Dimakamkan

Dream - Sebuah video prosesi pemakaman seorang anak di Kopertis (Ambon) Maluku ramaikan jagat maya.

Video itu memperlihatkan sejumlah warga yang geger saat menyaksikan seorang anak yang sudah terbujur kaku di dalam peti mati tiba-tiba berteriak.

Saat itu, peti mati sudah dalam keadaan sebagian tertutup tanah.

Mendengar teriakan, warga beramai-ramai langsung mengangkat tubuh sang anak dari dalam peti.

Namun, selang 2 jam usai kejadian itu, sang anak kembali meninggal dunia.

Diduga penyebabnya karena limpa bocah laki-laki itu telah pecah dan terlambat mendapat penanganan.

Hingga saat ini belum diketahui identitas anak tersebut. Berikut rekaman videonya.

(Sumber: Liputan6.com)

4 dari 6 halaman

Astagfirullah, Bapak Bawa Jenazah Bayinya Naik Angkot

Dream - Kisah sedih menyertai pasangan suami istri Hendra dan Emilia Sari. Diduga karena persoalan administrasi, Hendra harus menggendong pulang jenazah anaknya menggunakan angkot menuju rumahnya di Kampung Kibang, Kecamatan, Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Minggu, 8 Oktober 2017.

Irul, warga sekitar, sempat menyaksikan peristiwa itu. Dia mengatakan saat itu Hendra duduk di kursi mobil depan dan menggendong jenazah bayinya mengenakan kain berwarna merah jambu.

" Sang bapak mengatakan bahwa anaknya sudah meninggal dan akan dibawa pulang ke Tulang Bawang," kata Irul, kepada Kupastuntas.co.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah Khairul Azman mengatakan sebetulnya telah menawarkan ambulans gratis kepada Hendra.

" Pasien memang pasien BPJS Kesehatan, namun kartunya baru aktif Senin, bayinya kan meninggal Minggu (8 Oktober 2017). Tapi, kita tetap tawarkan ambulan gratis, namun, karena mungkin keluarga korban kecewa, ia menolak tawaran yang diajukan," kata Khairul.

Khairul membenarkan biaya administrasi yang ditujukan kepada Hendra. Tetapi, kata dia, biaya itu sudah sesuai dengan ketentuan BPJS dan Perda.

Bagaimana kisah selengkap bapak yang menggendong jenazah putranya ini? Simak selengkapnya di sini.

5 dari 6 halaman

Anak Aktor Kawakan Ini Hidup Mandiri, Bekerja Jadi Driver Ojek Online

Dream - Memiliki orang tua seorang artis terkenal ternyata tak menjamin anaknya akan selalu hidup bergelimang harta.

Terbukti, ada beberapa anak artis di Indonesia yang hidup jauh dari kata mewah. Mereka harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Salah satunya adalah Nagra Kautsar Pakusadewo, putra aktor kawakan Tio Pakusadewo.

Nagra Kautsar Pakusadewo diketahui pernah belajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Fakultas Film dan Televisi (FFTV).

Anak artis kawakan ini juga pernah berperan dalam film “ Gila Jiwa The Movie”. Bahkan, dia juga pernah satu frame dengan sang ayah dalam film “ Iseng”.

6 dari 6 halaman

Memulai Dari Bawah

Namun Nagra kini harus kembali memulai dari bawah dan bekerja sebagai ojek online untuk bisa mendapatkan uang.

Fakta ini sendiri terungkap setelah seorang pengguna media sosial mengunggah video ketika Nagra mengantarkan makanan dari salah satu penyedia layanan ojek online yang dia pesan.

Naga

Kala itu, Nagra terlihat memakai celana belel, kaos dengan jaket hijau dari salah satu perusahaan penyedia layanan ojek online, dengan rambut yang berantakan.

" Mbak, ini sudah sesuai sama tulisannya ya pesanannya? Maaf mba, saya agak lama, muternya jauh...ini mbak makanannya," ujar Nagra dengan ramah.

Meskipun hidupnya mengalami perubahan drastis, namun Nagra terlihat tak pantang menyerah. Kini diketahui Nagra berusaha untuk membiayai kuliahnya sendiri dengan menjadi pengemudi ojek online.

Beri Komentar