Ibu Cucu (Foto: Merdeka.com)
Dream - Cucu, 45 tahun, nampaknya sudah lupa rasa hidup normal seperti orang kebanyakan. Dia memiliki penyakit langka sejak 2014.
Warga Kampung Pasirjati, Desa Cipatagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat, AJwa Barat, itu memiliki insomnia parah, sehingga tidak tidur berhari-hari, baik siang maupun malam.
Cucu sebelumnya pernah memiliki kehidupan normal. Namun menurut diagnosis dokter, dirinya tidak memiliki penyakit yang aneh.
Dikutip dari Merdeka.com, Rabu 1 September 2021, Cucu sudah mengidap insomnia parah sejak tujuh tahun lalu. Semenjak itu, segala aktivitasnya terganggu dan harus dibantu.
Beberapakali dirinya sempat dilarikan ke rumah sakit, hingga mencoba beragam pengobatan alternatif. Namun semuanya berakhir nihil.
Pernah suatu hari dirinya berinisiatif untuk berkegiatan pada malam hari agar lelah dan mengantuk, namun lagi-lagi, upayanya gagal.
Selama tujuh tahun terakhir, ia rutin mengkonsumsi obat penenang. Cucu mengaku hal tersebut malah memperparah kondisinya. Setaip hari, ia hanya bisa menghabiskan waktu di tempat tidur karena tak kuat lama untuk berjalan.
" Dari 2014 sampai sekarang enggak bisa tidur seperti orang lain. Pernah dirawat di RSUD Cikalongwetan selama setahun, mungkin karena terlalu banyak minum obat tidur dari dokter, kondisi saya jadi makin parah. Kalau berbaring, tubuh saya gerak-gerak terus,” kata ibu dari tiga anak ini, Selasa 31 Agustus 2021.
Cucu pun tak menyerah. Saat ini ia tengah menjalani perawat di RS Sentosa Bandung dan berharap penyakitnya bisa sembuh serta bisa kembali menjalani kehidupan normal.
Sementara itu, pihak pemerintah Desa Cipatagumati mengaku siap memberikan bantuan untuk biaya pengobatan Cucu.
" Kami pemerintah akan memberikan bantuan. Kasihan karena tidak tidur selama 7 tahun sampai sekarang," kata Kasi Kesra Desa Cipatagumati, Ahmad Sutisna.
Sedikit tentang insomnia, merupakan salah satu penyakit gangguan tidur dimana penderitanya kesulitan tidur di malam hari. Gangguan tidur ini bisa menyebabkan tubuh menjadi tidak prima dan memengaruhi kualitas hidup.
Ada dua jenis insomnia yakni primer dan sekunder. Insomnia primer merupakan kondisi di mana seseorang mengalami masalah sulit tidur yang tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan lainnya. Sedangkan insomnia sekunder, adalah kondisi di mana seseorang mengalami masalah sulit tidur di karenakan kondisi kesehatan seperti asma, radang sendi, obat yang diminum, pengaruh alkohol dan lain sebagainya.
Insomnia juga dibedakan menjadi insomnia akut atau jangka pendek, di mana kondisi ini berlangsung satu malam hingga beberapa minggu. Dan insomnia kronis, ketika seseorang menderita insomnia selama tiga malam dalam seminggu dan berjalan selama tiga bulan atau lebih.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan