Kontroversi `Pakaian Tak Pantas` di Kota Islam Saat Ramadan

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 23 Juli 2014 14:24
Kontroversi `Pakaian Tak Pantas` di Kota Islam Saat Ramadan
Menyusul komplain dari dua warganya yang ditolak masuk tenda buka bersama karena dianggap berpakaian tidak pantas.

Dream - Tidak ada aturan resmi tentang pakaian yang harus dikenakan saat makan malam di kota Dubai. Itu menyusul komplain dari dua warganya yang ditolak masuk tenda buka bersama karena dianggap berpakaian tidak pantas.

Jika memang aturan pakaian ditegakkan oleh salah satu institusi, maka itu juga harus ditaati secara keseluruhan, tambah pejabat itu.

Aturan soal pakaian telah membuat bingung warga yang ditolak masuk oleh staf hotel. Para warga itu diberitahu bahwa menurut aturan pemerintah kota Dubai, mereka berpakaian tidak sopan saat memasuki tenda yang disiapkan untuk buka dan sahur gratis.

Salah satu warga, Mohammad mengatakan dia dan sepupunya datang ke tenda di halaman hotel Royal Mirage. Namun mereka dilarang masuk karena dianggap melanggar ketentuan pemerintah kota Dubai.

Mohammad heran karena dia sudah sering ke tenda-tenda seperti ini di tempat lain dan tidak pernah ditolak. Selain itu, dia juga melihat seorang wanita memakai rok pendek bisa masuk sementara yang laki-laki ditolak.

Saat dihubungi situs berita Gulf News, manajer hotel mengatakan bahwa staf mereka salah informasi. Dan menambahkan, kebijakan tentang pakaian itu dari pihaknya sendiri, bukan pejabat pemerintah.

Laki-laki memakai celana pendek dan wanita terbuka bahunya tidak akan ditangkap di Dubai. Namun mereka disarankan untuk menghormati budaya dan agama mayoritas penduduk Uni Emirat Arab, kata seorang pejabat pemerintah. Selain itu, selama bulan Ramadan, berpakaian sopan dan pantas lebih dihargai.

Sementara di negara lain di Uni Emirat Arab, warganya diwajibkan menutup lutut dan bahu.

Dalam aturannya, Dinas Pariwisata dan Perdagangan Pemasaran Dubai (DTCM) menyatakan, untuk menghindari potensi kesalahpahaman sebaiknya dituliskan jelas aturan dalam bahasa Arab dan Inggris. Terutama saat masuk ke outlet, hotel, klub olahraga dan rekreasi, restoran dan resor. Pihak pengelola juga harus menunjukkan aturan berpakaian dengan jelas.

Aturan yang jelas dari DTCM adalah pakaian renang tidak akan dipakai di luar pantai dan ketelanjangan dilarang. Bagi yang melanggar dapat dikenakan pidana penjara atau deportasi.

Kode Etik Dubai yang dikeluarkan Badan Eksekutif Dubai menyatakan Dubai selalu mendorong warganya untuk berperilaku rendah hati dan sopan.

Oleh karena itu, dalam setiap bagian dari kehidupan, apakah itu cara berpakaian, cara mereka berbicara atau perilaku umum lainnya di depan umum, harga diri sangat penting. Pakaian tidak menonjolkan atau mempertontonkan bagian tubuh, transparan atau menampilkan gambar cabul dan slogan yang menyinggung. (Ism)

Beri Komentar