Kerusakan Gempa Banten (Foto: Asep Saefulhak, Warga Pandeglang)
Dream - Gempa Banten dengan kekuatan 6,9 magnitudo membuat kamar depan rumah milik Nurhayati rusak. Rumah warga Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten itu nyaris roboh.
" Ini saja kamar depan hancur. Kamar ini (kamar keduanya) retak-retak itu alasnya," kata Nurhayati, dilaporkan Liputan6.com, Sabtu, 3 Agustus 2019.
Nurhayati mengatakan, saat malam kejadian, dia bersama keluarganya berada di ruang tengah. Keluarga itu sedang asyik menonton televisi.
Tiba-tiba gempa Banten terasa kuat mengguncang. Dia dan keluarganya berlari ke luar rumah.
" Awalnya pelan, terus langsung kenceng. Kaget, makanya keluar rumah," ucap dia.
Rumah milik Rusmiyati juga mengalami kondisi yang sama. Rumah bagian depan hancur. Batu bata dan tiang cor hancur. Reruntuhan menutupi kasur dan lemari plastik.
Hingga saat ini Rusmiyati belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang. Barang yang mendesaak saat ini yaitu perlengkapan tidur.
" Semua butuh sih yah. Tapi kalau bisa kasur dulu," ujar dia.
Anggota Polsek Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Bripda Catur Andi Prajoko mengatakan, saat ini belum ada posko pengungsian dan dapur umum di lokasi terdampak gempa Banten.
" Sampai semalam bantuan logistik belum ada. Paling dibutuhkan (perbaikan) tempat tinggal, tempat tidur, kebanyakan kamar juga kena, kasurnya enggak bisa dipakai lagi," kata Catur.
Catur mengatakan, banyak warga mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang rumahnya tak rusak.
Sumber: Liputan6.com/Yandhi Deslatama
Dream - Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Lampung. Gempa tektonik tersebut berpusat di Samudera Hindia Selatan Jawa.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, menjelaskan gempa tersebut terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 kilometer.
Rahmat mengatakan, potensi gempa ini memiliki status ancaman siaga di Pandeglang Bagian Selatan. Ketinggian maksimal tsunami diperkirakan 3,0 meter.
Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman siaga. Ketinggian maksimal tsunami 3,0 meter. " Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman siaga, ketinggian maksimal 3,0 meter," ujar dia.
Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman waspada. Potensi ketinggian maksimal tsunami mencapai 0,5 meter.
Dream - Gempa Magnitudo 7,4 melanda perairan Banten, Jumat 2 Agustus 2019. Getaran terasa hingga sejumlah daerah di sebagian Pulau Jawa dan Sumatera.
Kepanikan terjadi di sejumlah tempat. Banyak masyarakat berhamburan, berusaha keluar gedung.
Seperti yang terjadi di Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Para pengunjung dan staf bandara berlari, berusaha keluar menuju ruang terbuka.
Kepanikan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta �� saat #gempa 7,4 SR di Banten tadi. #earthquake pic.twitter.com/ubzMqIZu5L
— YS (@yekasutikno)August 2, 2019
Demikian pula yang terjadi di pusat perbelanjaan Mall Cipinang Indah. Para pengunjung segera turun lewat eskalator untuk mengindari kemungkinan buruk yang terjadi.
#Gempa 7.4 SR di banten berasa sampe cipinang, kepanikan pengunjung mall cipinang Indah #earthquake pic.twitter.com/AK5hKphswL
— Agus Salim (@Aguss4lim)August 2, 2019
Sementara di Pantai Anyer, gelombang laut mulai naik ke daratan. Warga pun berusaha mengungsi ke tempat lebih tinggi.
Kondisi pantai Anyer @infoBMKG@kumparan @antaranews@republikaonline @RadioElshinta @detikcom @kompas #gempa pic.twitter.com/NsyRmh1GTG
— Senopati Wirang (@seno_wirang)August 2, 2019
Dream - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyebut belum menghentikan status ancaman tsunami.
Untuk itu, Dwikorita mengimbau masyarakat agar menjauh dari pantai. " Dan menuju ke tempat yang lebih tinggi," kata Dwikorita, Jumat, 2 Agustus 2019.
Dwikorita mengatakan, dalam pantauan BMKG, tsunami diperkirakan tiba pukul 19.35 WIB. Tetapi, meski saat ini belum ada laporan mengenai tsunami, BMKG masih menunggu.
Dwikorita mengatakan, akan terus menunggu kedatangan tsunami.
" Masih mungkin terjadi fenomena yang tidak terduga. Sesuai SOP, kami menetapkan potensi tsunami dua jam pada kedatangan terakhir 19.35," kata dia. Artinya, BMKG menunggi sampai sekitar pukul 21.35 WIB.
Dream - Gempa bumi kembali melanda Indonesia. BMKG mencatat adanya gempa magnitudo 7,4 pukul 19.03 WIB di perairan Banten dengan kedalaman 10 Kilometer.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Imelda Alini, mengatakan gempa tidak berdampak pada Pelabuhan Merak. Hingga saat ini, operasional pelabuhan tetap berjalan.
" Operasional Pelabuhan dan kapal tetap berjalan normal," ujar Imelda melalui keterangan tertulis.
Imelda mengatakan pasca gempa pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah lembaga. Seperti BMKG, Basarnas, BPTD, KSOP, KSKP, Pol Air, Lanal Banten.
" Kami terus berkoordinasi dan tetap memonitor serta terus mengamati kondisi pasang surut air secara langsung dan sebagainya untuk memastikan kondisi tetap aman untuk aktivitas penyeberangan," kata Imelda.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media