Korea Selatan Dilanda Resesi Seks, Warga yang Mau Pacaran Bakal Dikasih Rp11 Juta

Korea Selatan Dilanda Resesi Seks, Warga yang Mau Pacaran Bakal Dikasih Rp11 Juta

© Korea Selatan Resesi Seks! Warga yang Mau Pacaran Bakal Dikasih Rp11 Juta 2024 story.kejaksaan.go.id

© Korea Selatan Resesi Seks! Warga yang Mau Pacaran Bakal Dikasih Rp11 Juta 2024 dream.co.id

Dream - Pemerintah Korea Selatan menggenjot angka kelahiran dengan memberikan insentif agar warganya mau melahirkan dan membesarkan anak. Pasalnya, saat ini banyak warga Korea Selaran yang enggan menikah dan memiliki anak.

© Korea Selatan Resesi Seks! Warga yang Mau Pacaran Bakal Dikasih Rp11 Juta 2024 story.kejaksaan.go.id

Dilansir dari Korean Times, pemerintah setempat tengah menguji coba kebijakan memberikan uang bagi siapapun yang mulai berpacaran.

Sebuah kantor distrik di Busan dilaporkan akan memberikan satu juta won atau sekitar Rp11,8 juta bagi warga yang memulai hubungan romantis melalui acara perjodohan yang diselenggarakan.

Menurut Kantor Distrik Saha di Busan, rancangan anggaran tambahan untuk acara kencan buta massal bagi laki-laki dan perempuan lajang Korea dan asing telah disahkan oleh dewan distrik baru-baru ini.

© Dream

Acara yang dijadwalkan pada Oktober 2024 mendatang ini ditujukan bagi masyarakat muda berusia 23 hingga 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.

Jika seorang laki-laki dan perempuan memutuskan untuk memulai hubungan romantis setelah acara tersebut, pemerintah distrik akan memberikan 1 juta won kepada pasangan tersebut.

Tak hanya itu, jika mereka mengadakan " sang-gyeon-rye" atau pertemuan anggota keluarga yang biasanya dilakukan sebelum pernikahan, pasangan tersebut akan ditawari tambahan 2 juta won atau sekitar Rp23,6 juta.

Jika mereka menikah, bonus besar lainnya sebesar 20 juta won atau sekitar Rp236,19 juta akan diberikan.

Selain itu, kantor distrik mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan tambahan untuk perumahan mereka hingga lima tahun.

Untuk aturan spesifik dan skala acara kencan buta tersebut belum diumumkan. Rencananya, pelamar akan ditinjau berdasarkan lamaran dan wawancara untuk dipilih sebagai peserta.

Jika acara tahun ini berhasil menarik perhatian dan membuahkan hasil positif, pihak kantor distrik menyebut akan menjadikannya sebagai acara tahunan dengan lebih banyak peserta non-Korea.