Lokasi Ini Bisa Lihat Langsung Gerhana Matahari Total

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 3 Juli 2019 09:01
Lokasi Ini Bisa Lihat Langsung Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total akan diikuti dengan gerhana bulan.

Dream - Gerhana matahari total akan terjadi hari ini Selasa, 2 Juli 2019. Dua negara akan mendapat berkah dari `hilangnya` matahari tersebut.

Dua negara yang mengalami gerhana matahari total itu yaitu Chili dan Argentina. Dilaporkan Express, gerhana matahari total akan melintas sepanjang 200 kilometer di sepanjang pantai di Chili dan Argentina.

Sementara itu, negara-negara terdekat semisal Brasil, Paraguay, Uruguay dan Ekuador hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian.

Gerhana total akan terlihat di

- La Serena, Chili
- San Juan, San Juan, Argentina
- Bragado, Buenos Aires, Argentina
- Junín, Buenos Aires, Argentina

Sementara itu gerhana matahari sebagian akan terlihat di

- Rarotonga, Kepulauan Cook
- Alofi, Niue
- Papeete, Tahiti, Polinesia Prancis
- Kepulauan Gambier, Polinesia Prancis
- Adamstown, Kepulauan Pitcairn
- Stanley, Kepulauan Falkland
- Kepulauan Galapagos, Ekuador
- São Paulo, São Paulo, Brasil
- Quito, Ekuador
- Rio Grande, Rio Grande do Sul, Brasil
- Porto Alegre, Rio Grande do Sul, Brasil
- Santiago, Chili
- Lima, Lima, Peru
- Montevideo, Uruguay
- Buenos Aires, Argentina
- La Paz, Bolivia
- Uruguaiana, Rio Grande do Sul, Brasil
- Sucre, Bolivia
- Asuncion, Paraguay
- Foz do Iguaçu, Paraná, Brasil

 

1 dari 5 halaman

Diikuti Gerhana Bulan

Gerhana matahari total itu berdurasi empat menit 33 detik. Tapi durasi maksimal dari gerhana matahari total itu hanya dapat dilihat di atas kapal dan pesawat terbang karena akan terjadi di atas Samudera Pasifik.

Menurut timeanddate, gerhana sebagian akan mulai terlihat pada 16.55 UTC, atau 23.55 WIB.

Sementara itu, gerhana matahari total dapat dilihat sejak pukul 18.01 UTC. Adapun, puncak gerhana matahari mulai  terjadi pukul 19:22 UTC.

Gerhana matahari biasanya diikuti dengan terjadinya gerhana bulan. Waktunya, gerhana bulan biasanya terjadi dua minggu sebelum atau setelah gerhana bulan.

Gerhana matahari hari ini bakal diikuti gerhana bulan sebagian pada 16 Juli hingga 17 Juli.

Gerhana bulan ini disebut yang terakhir pada 2019, dan terlihat dari Australia, Afrika, Amerika Selatan, sebagian besar Eropa dan Asia.

2 dari 5 halaman

Lihat Gerhana Matahari Total 2 Juli 2019 di Sini

Dream - Matahari akan menghilang sementara di Chili dan Argentina, serta Samudera Pasifik, pada 2 Juli 2019.

Diperkirakan, gerhana matahari total akan tampak dari sebagian wilayah Samudera Pasifik, dan seluruh wilayah Chili dan Argentina. Gerhana parsial dimulai pada pukul 12:55 GMT (atau pukul 23.55 WIB).

Dikutip dari laman Space, gerhana matahari total ini punya durasi yang lebih lama dibandingkan peristiwa serupa tahun lalu. Tahun ini durasinya mencapai 4 menit dan 33 detik.

Tapi, durasi maksimum ini hanya dapat dilihat pengamat di beberapa kapal dan pesawat terbang. Kondisi ini terjadi karena posisi gerhana matahari di atas Samudera Pasifik.

Pergerakan gerhana matahari (Foto: Space)

Pergerakan gerhana matahari (Foto: Space)

3 dari 5 halaman

Masyarakat Indonesia Bisa Nonton di Sini

Totalitas gerhana matahari pertama kali akan terlihat di Pulau Oeno, Inggris di Samudra Pasifik Selatan, pada pukul 10:24 waktu setempat.

Gerhana matahari total kemudian akan terlihat mencapai pantai Chili di dekat kota La Serena pada pukul 16:39 waktu setempat. Setelah itu, gerhana matahari akan bergerak ke arah tenggara.

Pergerakan gerhana matahari (Foto: Space)

Pergerakan gerhana matahari (Foto: Space)

Gerhana matahari total akan melintasi pegunungan Andes dan San Juan, Argentina, yang terletak tepat di jalur gerhana matahari.

Pergerakan gerhana matahari (Foto: Space)

Pergerakan gerhana matahari (Foto: Space)

Gerhana matahari yang tak penuh juga`mampir` sebentar di Cordoba dan Buenos Aires, Argentina, serta Montevideo, Uruguay, sebelum kembali ke Samudra Atlantik sesaat sebelum matahari terbenam pada jam 17:40 waktu setempat.

Bagi masyarakat Indonesia, gerhana bulan ini tidak dapat disaksikan secara langsung. Masyarakat yang penasaran dengan proses gerhana matahari dapat menyaksikan siaran langsung daring yang dibuat NASA.

Untuk melihatnya Pengguna dapat mengunjungi tautan ini.

4 dari 5 halaman

Terkuak Alasan Lebah Berhenti Terbang Saat Gerhana Matahari

Dream - Lebah selama ini dikenal sebagai hewan yang tak pernah berhenti berdengung dan selalu terbang kesana-kemari. Makhluk pencari madu ini biasanya baru berhenti berdengung di malam hari.

Tapi para ilmuwan menemukan sebuah temuan mengejutkan soal perilaku lebah di saat terjadi gerhana matahari.

Dalam penelitian terbaru dari ilmuwan University Missouri ditemukan jika lebar akan berhenti terbang dan berdenung saat gerhana matahari mencapai puncaknya.

Hasil penelitiannya menunjukan jika gerhana matahari akan memicu perilaku serupa pada lebah seperti kebiasaan hewan ini menjelang senja. Lebah akan terbang melambat dan kembali ke koloni mereka di malam hari.

Temuan ini semakin memberi penjelasan tentang bagaimana lebah merespon isyarat lingkungan yang tidak mereka harapkan.

Penelitian ini melibatkan hampir 400 peserta termasuk ilmuwan, anggota guru sekolah umum dan sekolah dasar dan siswa yang membantu mendirikan 16 stasiun pemantauan di Oregon, Idaho dan Missouri yang merupakan bagian dari jalan totalitas selama gerhana tahun 2017.

 

5 dari 5 halaman

Ini Penyebab Lebah Berhenti Terbang

Hasil analisis data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa lebah terus aktif dalam fase sebelum dan sesudah gerhana matahari total. Di fase ini lebah benar-benar berhenti terbang.

Namun sebelum dan sesudah gerhana itu, lebar cenderung akan terbang lebih lama dari biasanya.

Para peneliti menduga perilaku ini mengindikasikan jika lebah kembali ke sarang mereka atau mengurangi kecepatan terbang agar terhindar dari risiko tabrakan.

Para ilmuwan telah lama terpesona oleh perilaku hewan selama gerhana matahari. Dalam studi tersebut, para peneliti juga mencatat pengamatan sebelumnya yang dilakukan pada respon perilaku burung laut, antelop dan sapi.

" Gerhana memberi kita kesempatan untuk meneliti konteks kondisi lingkungan terkini akan mengubah respon perilaku lebah terhadap cahaya redup dan kegelapan," kata Candace Galen, peneliti utama dalam penelitian ini.

(Sah/Sumber: CNET)

Beri Komentar