Kuatkan Toleransi, Pelajar SMA Diajak Wisata Rumah Ibadah

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 14 Juni 2017 11:45
Kuatkan Toleransi, Pelajar SMA Diajak Wisata Rumah Ibadah
Acara ini diharapkan dapat menumbuhkan toleransi antarumat agama.

Dream - Semakin tajamnya cara menyikapi perbedaan agama oleh beberapa elemen masyarakat membuat sejumlah komunitas resah. Untuk menyikapinya, beberapa komunitas itu menggelar Wisata Rumah Ibadah. Aktivitas yang diinisiasi Komunitas Bhinneka.

Menurut koordinator kegiatan Wisata Rumah Ibadah, Endah Nurdiana Mastuhu, kegiatan itu untuk lebih mengenalkan keberagaman kepada anak-anak SMA. Sebab, meski perbedaan agama telah dikenalkan, masih banyak yang tidak mengetahui praktik dan ide mengenai agama-agama.

" Misalnya, yang Islam akan tahu sebenarnya agama-agama lain (cara) beribadatnya, seperti apa konsepnya. Tidak lebih dari itu, intinya hanya mengajak toleransi aja," kata Endah saat dihubungi Dream melalui telepon, Selasa, 13 Juni 2017.

Menurut Endah, pelaksaan kegiatan yang bertepatan dengan bulan Ramadan tidak direncanakan sebelumnya. Sebab, kata dia, kegiatan itu memang biasa digelar saat musim liburan sekolah siswa.

" Ini dilakukan setiap bulan aja, tidak ada kekhususan kenapa Ramadan kenapa enggak, bulan depan akan kita lakukan lagi," ucap dia.

Kegiatan ini, selain untuk mengenalkan kegiatan dan konsep agama-agama juga untuk memfasilitasi interaksi siswa SMA. Sebab, menyitir temuan Wahid Foundation pada 2016, masuknya konsep garis keras itu paling banyak ditemukan di SMA Negeri unggulan, sekolah tinggi keuangan, dan remaja dengan pergaulan sempit.

Acara Wisata Rumah Ibadah yang digelar sejumlah LSM

" Kegiatan ini membantu siswa agar dapat menumbuhkan interaksi dan memperluas persahabatan multi sekolah dan etnis," ujar dia.

Kegiatan itu rencananya akan digelar, Kamis, 15 Juni 2017. Ada lima tempat ibadah yang akan dikunjungi peserta Wisata Rumah Ibadah dan akan berakhir saat Maghrib tiba.

Dia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan sikap toleransi di generasi muda di tengah tergugatnya sikap saling menghormati perbedaan masyarakat.

" Teman-teman yang non-Muslim juga dapat melihat kegiatan umat Muslim yang tetap menjalankan ibadah puasa," ucap dia.(Sah)

Beri Komentar