Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Situs Kemenkopmk.go.id)
Dream - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efenddy mengapresiasi langkah masyarakay Cilegon yaag memberikan dukungan kepada warganya yang positif tertular Covid-19. Muhadjir juga mengingatkan warga untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Inisiati yang dilakukan warga di Kota Cilegon tersebut adalah bergotong royong menyewa sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat isolasi mandiri bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
" Saya kira apa yang dilakukan ini sudah sangat bagus," ujar Muhadjir Effendy dikutip kemenkopmk.go.id, Sabtu 13 Maret 2021.
Pada kesempatan tersebut, Menko PMK mengapresiasi pelaksanaan 3T yang dilakukan salah satu UMKM di Kota Cilegon. Berdasarkan keterangan pemilik UMKM, 4 dari 12 karyawan yang terkonfirmasi Covid-19 diberikan fasilitas isolasi mandiri (isoman) yaitu di salah satu ruko tempat produksi mukena dengan merek dagang Uwais tersebut.
Selain dijamin ketersediaan makanan bergizi dan obat-obatan, 4 karyawan terkonfirmasi Covid-19 itu juga terus dipantau perkembangan kesehatan selama isoman. Pantauan dilakukan oleh pemilik perusahaan bekerja sama dengan puskesmas, satgas Covid-19, dan pihak terkait lain.
Menurut Muhadjir, warga, aparat, dan juga Pemerintah Daerah tidak hanya cukup menyosialisasikan 3M yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan memakai masker. Untuk mencegah penyebaran, protokol 3T yaitu tracing, test, dan treatment juga peting dijalankan.
" Kalau semua kasus kecil ini ditangani di seluruh Indonesia insya Allah bisa selesai Covid-19," ujarnya.
Dilansir dari pikiran-rakyat.com, Sabtu 13 Maret 2021, seorang warga Jombang bernama Pak Maskun mengapresiasi segala bentuk bantuan warga mulai dari biaya hidup serta membantu keluarganya melewati musibah.
" Saya mengapresiasi sekali atas keikhlasan dari warga sekitar Pak Maskun. Ini yang menjadi contoh dan teladan lainnya. Tetap semangat untuk bergotong-royong, " ujar mantan Mendikbud tersebut.
Sementara itu, salah satu Ketua RT 05 RW 03, Irwan Marnus mengatakan, pihaknya meras aterpanggil saat warganya ada yang terpapar Covid-19. Bahkan setelah urun rembung dan komunikasi dengan ketua RT lain, sepakat untuk memberikan bantuan kepada Pak Maskun.
Bantuan tersebut, kata dia, mulai dari materi, sampai dengan sembako. Dimana Pak Maskun sebagai tukang punggung keluarganya, kami pisahkan dari keluarganya.
(Sah, Sumber: kemenkopmk.go.id.)
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Para pasien yang dinyatakan positif Covid-19 diharuskan untuk menjalani isolasi. Tetapi, prosedur isolasi ditetapkan berdasarkan kriteria gejala yang muncul yaitu berat, sedang, ringan maupun tanpa gejala.
Bagi pasien bergejala ringan maupun tanpa gejala, dimungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah. Selama 14 hari, seorang pasien tidak boleh keluar ruangan isolasi di rumah.
Dokter Spesialis Paru-paru RS Siloam ASRI Jakarta, Maydie Esfandiari, mengatakan isolasi mandiri di rumah dibolehkan selama memiliki tempat. Jika tempatnya tak memungkinkan, kata Maydie, lebih baik ke rumah sakit atau hotel isolasi mandiri yang telah disiapkan pemerintah setempat.
" Diusahakan saat menjalani isolasi mandiri tidak melakukan kontak kepada siapapun," ujar Maydie.
Selain itu, pasien berusaha untuk menghindari sentuhan dengan keluarga. Ini agar tidak terjadi penularan di dalam rumah.
Maydie menekankan ada lima hal penting yang harus diperhatikan pasien Covid-19 OTG dalam menjalankan isolasi mandiri. Pertama, memantau suhu tubuh sebanyak dua kali sehari guna memastikan stabil. Jika suhu terus naik, maka segera periksakan ke rumah sakit terdekat.
Kedua, pasien harus berada di dalam kamar dan tidak keluar. Bagi anggota keluarga, harus menggunakan masker.
Ketiga, fasilitas kamar yang ditempati pasien diusahakan terdapat ventilasi. Ini agar sirkulasi udara berjalan normal.
Keempat, usahakan peralatan makan seperti piring, gelas, sendok, dan garpu untuk pasien Covid-19 terpisah dari anggota keluarga lainnya. Begitu juga dengan pakaian yang dikenakannya dipisahkan, serta direndam menggunakan air panas dan deterjen setelah dipakai.
Kelima, keluarga terdekat harus menjalani rapid test dan jika statusnya pekerja maka wajib segera menginformasikan ke kantornya. Sehingga dapat segera dilakukan tracing dan penyemprotan disinfektan di lingkungan tempat kerja, dikutip dari Covid19.go.id
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal