Dendam KV, Anak Aulia Kesuma Pembunuh Pupung dan Dana

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 29 Agustus 2019 18:01
Dendam KV, Anak Aulia Kesuma Pembunuh Pupung dan Dana
Ada ancaman terhadap KV yang membuat kesal.

Dream - KV, salah satu pelaku pembunuhan ayah-anak di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan membakarnya di Sukabumi, Jawa Barat, angkat bicara.

KV yang juga anak kandung dari otak pelaku Aulia Kesuma membeber alasan turut menghilangkan nyawa ayah tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, dan saudara tirinya, M Adi Perdana.

KV menyebut ingin membalaskan sakit hati yang dialaminya.

" Kelvin enggak ada (pemaksaan). Dia juga merasa sakit hati karena merasa terusir dari rumah itu," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi mengutip KV di Mapolda Jawa Barat, Kamis, 29 Agustus 2019.

Nasriadi menjelaskan, KV sempat tinggal satu atap dengan Edi. Tetapi, karena tak cocok, KV memilih pindah ke apartemen. KV dan Pradana juga dikenal tak akur.

" Dan kebencian antara Dana dan Kelvin ini sudah sangat lama. Bahkan di medsos kata-katanya, `kalau anak gua aja lu gua bunuh, untung bukan anak gua`," kata Nasriadi.

KV merupakan pelaku yang membawa jasad kedua korban dari SPBU Cirendeu, Tangerang Selatan, menuju lokasi pembakaran di Sukabumi, Jawa Barat. 

Saat membakar mobil dan dua jasad korban, KV juga ikut terbakar. Disebutkan, KV mengalami luka bakar 30 persen dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit di Jakarta. 

(ism, Sumber: merdeka.com/Aksara Bebey)

1 dari 5 halaman

Sebelum Bunuh dan Bakar Suami, AK Cari Paranormal

Dream - AK, istri yang membunuh dan membakar suami serta anak tirinya --Edi Chandra dan M Adi Pradana, sempat mencari paranormal. Niat itu muncul sebelum berencana membunuh Edi dan Dana.

" AK mencari paranormal untuk membuka hati suaminya agar mau menjual rumahnya, untuk membayar utang. Tetapi, tidak terlaksana," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, dikutip dari Sukabumi Update, Rabu 28 Agustus 2019.

Polisi mendapat temuan itu dari pesan yang disampaikan AK kepada pembantunya, KA. Setelah mendapat pesan itu, KA dan sang suami segera mencari paranormal, namun tidak terlaksana.

Karena tak mendapat paranormal, muncullah rencana pembunuhan itu. AK dan pelaku lain menyusun rencana pembunuhan di apartemen Kalibata, Jakarta Selatan.

Di perjalanan, salah satu eksekutor sakit. Tapi, aksi tetap berlanjut. AK sempat membeli jus timun campur jeruk dan 10 butir obat tidur dosis tinggi. Sesampainya di Lebak Bulus, di rumah Edi, AK bercengkerama dengan Edi.

2 dari 5 halaman

Minum Jus Obat Bius

Obat tidur itu dihaluskan dan dimasukkan ke dalam jus. " Masing-masing lima butir yang dibubukkan. Lima butir untuk Edi dan lima butir untuk Dana. Tersangka AK dan Edi ngobrol sebentar, sementara dua eksekutor menunggu di garasi," ucap dia.

Menurut Nasriadi, di dalam mobil, ada pembantu berinisial DL dan anak kandung AK dan Edi, berisial RN, yang berusia 4 tahun.

DL dan RN dibawa ke dalam rumah. Setelah itu AK menyuguhi Edi jus yang sudah tercampur obat tidur di ruang tamu.

" Tanpa ada kecurigaan, jus dihabiskan saat itu juga. Setelah melakukan hubungan suami istri, saudara Edi tidur di lantai, karena biasa melakukan yoga sebelum tidur. Edi tidur dalam keadaan terlentang, sementara AK memonitor apakah suaminya sudah tertidur atau belum," ucap Nasriadi.

3 dari 5 halaman

Sempat Bermain Gim

Selepas itu, KV mendatangi kamar Pradana. KV memberikan obat tidur dan sempat bermain gim bersama Dana.

" Setelah main game, Dana tertidur. Sekitar pukul 24.00 WIB, KV kembali mengecek kamar Dana untuk memastikan dia tertidur lalu memanggil dua orang eksekutor yang sudah menunggu di salah satu kamar," ujar dia.

" Setelah itu, mereka bertiga, disusul saudari AK, mengeksekusi Dana. Pada saat itu, karena efek obat tidak terlalu berpengaruh, Dana sempat melakukan perlawanan. Bahkan sempat berteriak minta tolong. Disitulah saudara Dana dicekik, diikat dan lain sebagainya. Setelah dipastikan Dana sudah tidak bernyawa, jenazahnya disatukan dengan Edi," kata dia.

4 dari 5 halaman

Pengakuan Istri Sadis Habisi Suami dan Anak Tiri Sewa Pembunuh Bayaran

Dream - Kasus dua jenazah di dalam mobil di Sukabumi, Jawa Barat menemukan titik temu. Sosok perempuan berinisial AK, menjadi otak dari pembunuhan suaminya, Edi Chandra Purnama dan anak tirinya M. Adi Pradana.

Sosok AK, dilaporkan Merdeka.com, menyewa empat pembunuh bayaran untuk mengakhiri nyawa Edi dan Pradana.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Nasriadi mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, empat eksekutor itu diimingi-imingi uang sebesar Rp500 juta.

" Perjanjian mereka (dibayar) Rp500 juta," kata dia, Selasa, 27 Agustus 2019.

5 dari 5 halaman

Anak Kandung Ikut Membakar

Dari perjanjian itu, AK dibayar sekitar Rp120 juta. Sementara sisa uang akan diberikan usai aksi keji itu.

" Itu dibayar bertahap," ucap dia.

Polda Metro Jaya telah mengamankan dua pelaku eksekutor.

Selain memburu eksekutor, polisi telah menangkap KV, anak kandungnya AK. Bahkan KV mengalami luka bakar akibat tindakannya yang membakar mobil Calya berisi ayah tiri dan saudara tirinya itu.

AK sempat mengaku menyesal melakukan tindakan bunuh diri ini. Dia histeris dan meminta maaf atas perbuatan yang dilakukannya.

" Maaf, saya menyesal, saya menyesal," kata dia menangis, Selasa, 27 Agustus 2019.

Beri Komentar