Dream - Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali diguncang gempa dahsyat. Kali ini, gempa terjadi sekitar pukul 11.10 WIB atau 12.10 WITA dengan kekuatan 6,5 Skala Richter.
" #Gempa Mag:6.5, 19/08/2018 11:10:22 (Pusat gempa di darat 32km Timur Laut Lombok Timur), Kedalaman:10 Km," demikian keterangan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter @infoBMKG, diakses pada Minggu 19 Agustus 2018.
#Gempa Mag:6.5, 19/08/2018 11:10:22 (Pusat gempa di darat 32km TimurLaut Lombok Timur), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) VI Lombok Utara, IV Mataram, III Lombok Barat, III Lombok Tengah, III Lombok Timur, III Sumbawa Besar, III Bima, II Denpasar, II Waingapu, II Jembaran, #BMKG
— BMKG (@infoBMKG)19 Agustus 2018
Gempa tersebut terasa di beberapa wilayah di Lombok sampai Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Beberapa wilayah tersebut seperti Lombok Utara, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Besar, Bima, Denpasar, Waingapu, Jimbaran.
Beberapa menit sebelumnya atau sekitar pukul 11.06 WIB, gempa juga terjadi di Lombok. Gempa ini berkekuatan 5,4 SR.
Belum ada informasi mengenai kondisi terkini dari lokasi gempa. Juga belum dapat diketahui apakah ada korban maupun tingkat kerusakaan akibat gempa ini.
Dream - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatatkan kerugian akibat gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat mencapai Rp7,45 triliun. Hal ini didasarkan pada data terkini per 13 Agustus 2018.
" Kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai Rp7,45 triliun," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu 15 Agustus 2018.
Sutopo menjelaskan, kerusakan itu meliputi sektor permukiman Rp6,02 triliun, infrastruktur Rp9,1 miliar, ekonomi produktif Rp570,55 miliar, sosial Rp779,82 miliar dan lintas sektor Rp72,7 miliar.
" Sektor permukiman adalah penyumbang terbesar dari kerusakan dan kerugian akibat bencana, mencapai 81 persen," ucap dia.
Menurut Sutopo, jumlah tersebut masih bisa bertambah. Sebab, kata dia, data tentang dampak gempa terus masuk ke posko laporan yang nantinya dihitung BNPB.
" Pembangunan kembali akan dilakukan di 5 sektor yaitu sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas sektor. Tentu memerlukan triliunan rupiah," kata dia. (ism)
Selanjutnya, Sutopo mengatakan biaya rehabilitasi tentu seluruhnya dilimpahkan ke pemerintah daerah. Pemerintah pusat tetap akan memberikan dana bantuan. Tidak menutup kemungkinan adanya donasi dari dunia usaha maupun masyarakat.
" Proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilakukan selama dua tahun," ujar dia.
Lebih lanjut, Sutopo menjelaskan, hingga 15 Agustus 2018 BNPB mencatat 460 orang meninggal dunia. Rinciannya, di Kabupaten Lombok Utara ada 396 korban, Kabupaten Lombok Barat 39 orang, Kabupaten Lombok Timur 12 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Denpasar 2 orang.
Untuk korban luka-luka, tercatat ada 7.773 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 959 orang luka berat sedangkan 6.774 orang luka ringan. Kemudian ada 417.529 orang mengungsi.
Advertisement
Potret Mobil Tercepat di Dunia, Yangwang U9 yang Bisa Melesat 496 Km per Jam
25 Pulau Paling Favorit di Dunia, Ada Bali?
5 Tempat Glamping Terjangkau di Yogyakarta, Mari Healing dan Manjakan Mata
Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Ikatan Dokter Anak Beri 5 Peringatan Lewat Surat Terbuka
Jalan-Jalan Seru Naik Bus Tingkat di Jakarta, Begini Cara Pesan Tiket dan Jadwalnya
Jenius Luncurkan Inovasi Unthinkable: QRIS Cross Border, Rewards Baru, hingga Reksa Dana USD
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Jalan-Jalan Seru Naik Bus Tingkat di Jakarta, Begini Cara Pesan Tiket dan Jadwalnya
Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Ikatan Dokter Anak Beri 5 Peringatan Lewat Surat Terbuka
5 Tempat Glamping Terjangkau di Yogyakarta, Mari Healing dan Manjakan Mata
Potret Mobil Tercepat di Dunia, Yangwang U9 yang Bisa Melesat 496 Km per Jam
Back to Basic Jadi Jurus Baru untuk Menguatkan Identitas Restoran, Social House
Ritual Menenangkan Ibu dan Bayi Lewat Sentuhan Penuh Cinta dari Cuddle Calm Cussons Baby