Dream - Jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau dirukiah oleh pemuka agama. Cara ini terpaksa dilakukan karena tempat tersebut sering dijadikan segelintir orang sebagai lokasi bunuh diri.
Kegiatan rukiah itu dimulai dengan pelaksanaan sholat hajat dua rakaat oleh seorang ustaz dari Yayasan An Nubuwwah Batam. Prosesi dilanjutkan sholat gaib dan memanjatkan doa keselamatan dan ketentraman di area Jembatan Barelang.
Dalam video yang beredar, memperlihatkan seorang ustaz sedang melakukan proses rukiah di pinggir jembatan. Sang ustaz tampak menyiram jembatan dengan air mineral yang sebelumnya sudah didoakan.
Sebuah banner dengan tulisan “Hidup anda berharga jangan bunuh diri di sini" terlihat dipasang di sisi jembatan.
Pengelola yayasan An Nubuwwah, Muhammad Candra P Pusponegoro Al Jubron Fahirro mengatakan, pihaknya prihatin dengan banyaknya kasus bunuh diri di Jembatan Barelang Batam.
Menurut Candra, ada banyak faktor mengapa orang memilih mengakhiri hidupnya. Selain faktor ekonomi, pemicu lainnya adalah masalah asmara atau bahkan persoalan hidup yang bertubi-tubi datang dan membuat seseorang bisa nekat bunuh diri.
Candra menegaskan apapun alasannya bunuh diri tidak sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan, keimanan, moral, dan kemanusiaan dari ajaran agama apapun khususnya Islam.
Sebab, kata Candra sepanjang 2020- 2024 banyak pasien rukiah yang datang ke pihaknya mengalami depresi dan halusinasi.
“Upaya ruqyah ini merupakan langkah preventif yang kami lakukan untuk mengurangi kasus bunuh diri di sekitar Jembatan 1 Barelang hingga Jembatan 6,” ungkapnya, dilansir dari Linggau Pos, Senin 22 Juli 2024.
Ia menambahkan, rukiah tidak hanya digunakan untuk mengusir gangguan gaib, tapi juga sebagai terapi fisik dan gangguan psikis.
Bahkan, beberapa pasiennya sempat mengungkap rencana ungin lompat dari Jembatan Barelang namun gagal usai rukiah.
“Sebelum rukiah, para pasien mengaku diberikan bisikan-bisikan di hatinya untuk terjun ke laut dari Jembatan 1 Barelang,” tuturnya.
Candra menyarankan beberapa langkah untuk terhindar dari gangguan negatif, antara lain menjaga sholat lima waktu, rutin membaca Alquran, membayar zakat, bersedekah, mengikuti pengajian, serta membaca surat-surat pendek dan ayat kursi setelah sholat
“Kami berharap dengan upaya ini, tidak ada lagi kasus bunuh diri di Jembatan Barelang dan masyarakat Batam serta Kepulauan Riau dapat hidup dengan tenang dan bahagia,” kata Candra.
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang dikenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan terdekat.
Bisa pula menhghubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 atau mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.