Megawati Minta Emak-Emak Berhenti Beri Anaknya Mi Instan

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 25 Maret 2021 12:00
Megawati Minta Emak-Emak Berhenti Beri Anaknya Mi Instan
Menurut Megawati, Indonesia menghadapi tantangan stunting atau gizi buruk.

Dream - Megawati Soekarnoputri meminta para ibu berhenti memberikan mi instan kepada anak-anaknya. Dia berharap ibu-ibu di Indonesia benar-benar memahami keragaman bahan pangan yang bisa menjadi sumber gizi.

" Coba buka yang namanya porang, itu gampang sekali di Google. Berundinglah kalian. Makanan sebegitu banyak, berhentilah memberi anak kalian itu mi. Tapi mi shirataki boleh. Karena ini dari porang," kata Megawati, dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Ketua Umum PDI Perjuangan itu, Indonesia menghadapi tantangan stunting atau gizi buruk. Padahal Indonesia merupakan negara subur dengan hasil alam melimpah, sehingga banyak sumber bahan pangan.

" Jadi bukan mi yang lain. Dari sisi kesehatan diberitakan bahwa anak stunting banyak. Ibu harus bergerak hatinya dengan keadaan itu. Coba ini jadi gerakan, ibu belajar gizi, kenapa anak stunting, kenapa anak anemia? Anemia itu darahnya tak sehat suka bikin lemas, masa ibu tak tergerak? Bangsa kita ini jadi bangsa apa nanti?" ujar Megawati.

1 dari 1 halaman

Rakyat Indonesia, tambah dia, sebaiknya benar-benar mengembangkan sepuluh makanan pendamping beras. Dia sangat sedih karena bahan pangan, seperti porang, justru diolah oleh Jepang dan menjadi beras shirataki yang menyehatkan dan bernilai ekonomis tinggi.

Porang, kata Megawati, merupakan sejenis umbi yang masih saudara dengan talas. " Yang saya sedih, ini beras merah putih. Ini beras putih (shiratakie). Ini mi-nya, ini seperti agar-agar. Yang saya sedih, semua bahannya porang. Yang bikin Jepang. Itu yang saya protes keras. Bahannya dari kita, tapi yang bikin orang," tutur Megawati.

Megawati mengatakan, orang pintar Indonesia seharusnya menciptakan sebuah metode agar bahan pangan ini bisa diolah di dalam negeri. Sehingga tak sekadar mampu memproduksi bahan mentah. " Padahal setelah jadi, harganya mahal," tutup Megawati.

Beri Komentar