Menteri Agama, Fachrul Razi (Foto: Istimewa)
Dream - Menteri Agama, Fachrul Razi membantah wacana penyeragaman naskah khotbah Jumat di seluruh wilayah Indonesia. Dia mengatakan, hanya berbicara mengenai model khotbah di Uni Emirat Arab.
" Nggak ada. Saya cerita apa yang ada di negara-negara Arab. Tapi, kita belum pernah mengadakan perubahan apapun," kata Fachrul di laman resmi Kemenag, Rabu, 22 Januari 2020.
Fachrul membagi pengalamannya saat berkunjung ke kawasan Arab agar bisa menjadi tambahan pemahaman dan wawasan bagi jajarannya di Kemenag.
" Udah pasti, udah saya bilang kan, saya cerita apa yang ada di negara Arab, tempat lahirnya nabi-nabi, Rasulullah, apa yang ada di negara Arab lainnya, apa yang ada di Emirat Arab, silakan pahami itu. Nggak pernah saya katakan nanti di Indonesia akan begini," kata dia.
Fachrul mengatakan tidak hanya bercerita mengenai kondisi khotbah di negara-negara di Timur Tengah.
" Saya nggak pernah bilang untuk mengubah kok," kata dia.
Dilaporkan Merdeka.com, wacana penyelarasan teks khotbah oleh pemerintah pertama kali muncul dari Kepala Kantor Kemenag Kota Bandung, Yusuf Umar. Dia menyebut penyeragaman bertujuan agar rambu-rambu yang berpotensi mencederai kehidupan toleransi bisa terjaga.
" Berdasarkan informasi, Abu Dhabi, teks khotbah disiapkan pemerintah. Dalam hal ini di Indonesia mungkin (naskah khotbah) lewat kementerian agama, dalam rangka dakwah ke masyarakat itu menyejukkan dan mendoakan pemerintah menjadi baldatun toyibatun warobbun gofur," ucap dia.
Dia berharap wacana ini bisa mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan masyarakat secara umum. Metode seperti ini diklaim bisa membuat ketentraman bisa lebih mudah dijaga.
Isi dakwah akan disesuaikan dengan kebutuhan atau urgensi di tengah masyarakat. Seperti tema kehidupan bertoleransi sebagai negara menganut Pancasila.
" Temanya disiapkan, Jumat ini apa, Jumat depan apa, sehingga ada rambu-rambunya. Sehingga diharapkan ini tentu saja perlu ada political will dari pemerintah kota. Kalau Bapak wali menghendaki, kami siap untuk mengawal itu," ucap dia.
Dream - Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis menceritakan aturan azan di Abu Dhabi ke Menteri Agama, Fachrul Razi. Dia menyebut, azan yang berkumandang di masjid-masjid Abu Dhabi memiliki keseragaman.
" Azannya semua dari masjid besar, jadi suara azannya dicari yang paling indah sebenarnya," kata Husin, diakses dari laman Kementerian Agama, Kamis, 12 Desember 2019.
Dia menyebut, azan dari masjid besar itu kemudian dipancarkan melalui radio ke masjid-masjid lain.
Selain azan, aturan ketat juga diberikan untuk khutbah Jumat. Menurut Husin, di Abu Dhabi, ada aturan mengenai durasi khutbah Jumat.
" 15 menit khutbah pertama, 15 menit khutbah kedua. Dan ini teks khutbahnya sudah disiapkan, dan dibacakan seragam di seluruh masjid," kata dia.
(Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis/Foto: Kemenag)
Husin mengatakan, pengelolaan masjid di Abu Dhabi teratur dan inovatif. Khutbah juga diberikan pilihan bahasa, selain bahasa Arab.
Seperti yang diketahui, UEA menghibahkan pembangunan Islamic Center di Surakarta, Jawa Tengah. Masjid itu konon bisa menampung sebesar 7.000 jemaah.
Menanggapi rencana pembangunan itu, Fachrul berharap Indonesia dapat membangun Islamic Center di Abu Dubai.
" Ini sebuah keuntungan untuk kita. Nanti kita buatlah Islamic Center di sana, sehingga masyarakat muslim khususnya yang di Pulau Jawa bisa belajar di sana," ujar Fachrul.
Dream - Astronot asal Uni Emirat Arab (UEA) Hazza Al Mansouri baru saja kembali ke bumi setelah misi dan ekspedisinya di luar angkasa. Pada konferensi pers di Moskow, Rusia, Al Mansouri berbicara tentang pentingnya misi delapan harinya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Salah satu misinya yaitu menghancurkan teori konspirasi mengenai Bumi itu datar.
" Itu bulat, aku sudah melihatnya dengan mataku sehingga aku bisa mengatakan ini kepadamu," kata Al Mansouri, diakses dari The National, Jumat, 11 Oktober 2019.
Astronot pertama UEA menceritakan peran penting dunia astronomi bagi negara-negara di Timur Tengah.
" Pesan kami benar-benar untuk membuat sosok panutan di negara kami, di wilayah Arab, seperti yang kami lihat (pada sosok) Yuri Gagarin (manusia pertama di luar angkasa)" kata dia.
Mansouri mengatakan dia berharap warga UEA lain punya kesempatan pergi ke luar angkasa.
" Sekarang misi saya mentransfer pengetahuan dan pengalaman (saya) dari pelatihan saya di Star City ... dan saya berharap mereka akan melakukan lebih baik daripada saya," ucap dia.
Mansouri berangkat dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan dengan roket Soyuz Rusia pada 25 September 2019. Sebelum terbang ke luar angkasa, dia belajar bahasa Rusia.
Dia kembali pada 3 Oktober 2019 setelah melakukan serangkaian percobaan ilmiah di ISS. Setibanya di Bumi Mansouri mengucap syukur.
" Alhamdulillah," kata dia.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker