Menantu Trump Dikirim Surat Berisi Serbuk Putih, AS Geger

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 13 Februari 2018 16:01
Menantu Trump Dikirim Surat Berisi Serbuk Putih, AS Geger
Vanessa dan dua orang lainnya segera dilarikan ke rumah sakit.

Dream - Vanessa, menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dilarikan ke rumah sakit usai membuka surat berisi serbuk putih yang ditujukan kepada suaminya, Donald Trump Jr. Insiden ini terjadi pada Senin, 12 Februaru 2018 waktu setempat di apartemen milik Donald Jr di Manhattan.

Dilaporkan NBC News, polisi setempat menyebut serbuk putih tersebut diduga tepung jagung. Keluarga Trump bereaksi atas insiden ini.

" Tidak ada yang pantas ditakuti seperti ini," cuit Ivanka, saudara perempuan Donald Jr.

Donald Jr menyebut tindakan memasukkan serbuk putih itu menjijikkan. Meski demikian, dia mengatakan semua orang selamat dari peristiwa itu.

Vanessa dan dua orang lainnya dibawa ke Presbyterian-Weill Cornell Medical Center New York untuk mendapat tindakan pencegahan keracunan.

Pihak Kepolisian New York (NYPD) menyatakan bubuk putih yang ada di dalam amplop dianggap tidak berbahaya. Meski begitu, polisi tetap memeriksa kandungan serbuk putih itu di laboratorium.

Hasil pengujian lanjutan menyebut serbuk putih itu adalah tepung jagung.

" Bagaimana mungkin seorang mengganggu ibu dari lima anak?" kata kuasa hukum Presiden Trump, Michael Cohen.

" Tindakan berbahaya dan sembrono melampaui perbedaan politik," ucap Cohen melanjutkan.

Agen rahasia AS, Secret Service, saat ini menggelar penyelidikan atas kasus ini, namun enggan memberikan komentar. 

Insiden ini sempat membuat warga yang juga tinggal di apartemen yang sama kaget. David Schnall, pengacara berusia 52 tahun yang tinggal di apartemen itu menyebut kejadian itu " mengerikan," dan mengaku " kesal karena hal itu terjadi."

" Media sedang mengobarkan banyak histeria berkaitan dengan Trump dan ini hanya produknya. Ada radang kebencian terhadap presiden dan hubungannya dengan dia, dan mudah-mudahan ini akan menjadi sinyal bagi orang berhenti," kata Schnall.

(Sah)

 

Beri Komentar