Menara BTS RRI Ambruk, Ini Penjelasan Dirut

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 23 Desember 2019 12:01
Menara BTS RRI Ambruk, Ini Penjelasan Dirut
Bukan kejadian pertama.

Dream - Menara Base Transceiver Station (BTS) milik Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Antena 7, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Minggu, 22 Desember 2019. Menurut unggahan akun Instagram @jktinfo, menara tersebut merusak atap Masjid Al Amin.

Direktur Utama RRI, M. Rohanuddin segera meninjau lokasi. Dia mengatakan, kejadian semacam ini karena faktor alam.

Kejadian tersebut, kata dia, pernah terjadi di menara BTS pada 2005. Pasca kejadian itu, RRI langsung memperkuat konstruksi menara BTS. Pada 2017 telah dilakukan pemeriksaan atau penguatan agar tidak mudah roboh.

" Kejadian mirip 2005, bencana alam. Kejadian ini mirip dengan dulu di sini ada tower begitu petir menyambar dia naik melompat, rubuh menyeberang jalan. Saat itu hujan deras dan angin juga deras. Kali ini, anginnya juga kencang. Masjid Al Amin di sini rusak parah. Tadi, warga bilang anginnya kencang banget mencekam," kata Rohanuddin, dilaporkan Merdeka.com, diakses Senin, 23 Desember 2019.

 

1 dari 4 halaman

Ada Korban

Pihak kepolisian langsung memeriksa beberapa orang saksi atas robohnya menara BTS milik RRI. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Bastoni Purnama segera Polsek Kebayoran Baru.

Pasca kejadian, polisi telah memeriksa sejumlah saksi mata. " Saksi untuk sementara baru hanya saksi di lokasi ya," kataBastoni Purnama.

Terkait menara milik RRI, Bastoni menegaskan tak menutup kemungkinan akan memeriksa saksi dari pihak perusahaan milik negara tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui penyebab jatuhnya menara.

" Iya akan dipanggil (pihak RRI)," kata dia.

Kejadian ini menyebabkan seorang korban. Dia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat usai tertimpa runtuhan menara BTS milik RRI.

" Satu orang mengalami luka di bagian kepala, tadi dijahit, sekarang sudah di rumah," ujar Ketua RT 08 RW 02, Hafid..

Menurut Hafid, korban saat itu tengah menjalakan ibadah salat ashar di masjid.

" Korban sedang beribadah. Tadi langsung dibawa dan mendapatkan 3 atau jahitan di kepala. Sekitar tiga sampai empat rumah terkena dampak akibat robohnya BTS. Sama satu unit bajaj yang rusak," ucap dia.

2 dari 4 halaman

Menara BTS di Radio Dalam Roboh Diterjang Hujan Deras

Dream - Hujan deras disertai angin kencang dan petir terjadi di wilayah Jakarta pada Minggu, 22 Desember 2019 sore.

Hujan dan angin kencang itu rupanya merobohkan menara pemancar sinyal atau base transceiver station (BTS) di Jalan Antena 7, Radio Dalam, Jakarta Selatan.

" Menara BTS milik RRI yang berada di Jl. Antena 7, Radio Dalam #Jaksel roboh karena angin kencang pada Minggu (22/12) sore," tulis akun Instagram @jktinfo.

Dari gambar yang beredar, terlihat menara BTS menghancurkan rumah yang ada di dekatnya. Selain itu, bajaj yang sedang terparkir turut ringsek akibat tertimpa menara.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat musim hujan disertai angin kencang, warga dihimbau untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar.

" Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata dia. (mut)

 

3 dari 4 halaman

Papan Reklame di Buncit Roboh

Dream - Sebuah papan reklame yang berada di Jalan Buncit Raya, Kalibata, Jakarta Selatan roboh hingga menghalangi badan jalan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Subejo, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu, 1 Desember 2019 sekitar pukul 19.30 WIB.

" Sebab kejadian diperkirakan konstruksi sudah rapuh," ujar Subejo, Senin 2 Desember 2019.

Papan reklame di Warung Buncit, Jakarta Selatan roboh

Papan reklame di Warung Buncit, Jakarta Selatan roboh

Beruntung, tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa tersebut. Petugas pun masih mencari tahu siapa pemilik papan reklame itu.

" Untuk pemilik reklame belum diketahui, ya," kata dia.

4 dari 4 halaman

Papan Reklame Perempuan Berjilbab Picu Kontroversi, Ada Apa?

Dream - Papan reklame bergambar perempuan berjilbab yang diluncurkan Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait menuai kontroversi. Sebab, iklan reklame itu dianggap telah mempromosikan arus intelektual melalui `hijab` dan melanggar hukum konstitusi Kuwait.

Dalam reklame itu tertulis " Jilbab saya membuat hidup lebih baik."

Anggota Majelis Nasional Kuwait, Safa Al Hashem menerbitkan cuitan berisi kritik terhadap kampanye itu.

" Sebuah kampanye aneh. Negara sipil dengan konstitusi yang menjamin kebebasan pribadi tidak dapat menyetujui iklan semacam itu."

Bahkan, dalam wawancara dengan Al Arabiya, Hashem meminta Menteri Wakaf Kuwait menghentikan kampanye aneh itu.

" Saya tidak menyerang hijab itu. Yang saya pertanyakan yaitu siapa di belakang kampanye ini? Apakah murni dari pemerintah atau promosi kementerian sendiri? atau didanai pihak ketiga?"

Hashem menuding iklan tersebut sebagai tindakan provokatif. " Sebagai seorang politikus, saya bersumpah untuk melindungi kebebasan rakyat saya dan bukan untuk menjadi arena ideologis."

Politikus lain, Ghadeer Asiri mengatakan persoalan yang mengemuka bukanlah masalah jilbab.

" Kami tak menentang hijab, namun posisi pemerintah yang tidak tunduk pada aturan resmi dan pendanaan atas kebijakan pemasangan reklame itu," kata Ghadeer.

(Sah)

Beri Komentar