Mengapa Dilarang Berpuasa pada Hari Tasyrik? Berikut Penjelasan Hadisnya

Reporter : Arini Saadah
Sabtu, 1 Juli 2023 18:03
Mengapa Dilarang Berpuasa pada Hari Tasyrik? Berikut Penjelasan Hadisnya
Ini dia alasan larangan puasa pada hari tasyrik.

Dream – Umat Isla tentunya sudah tak asing lagi dengan istilah Hari Tasyrik yang jatuh pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah ini. Hari tasyrik adalah hari yang jatuh setelah hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah.

Pada hari tasyrik masih tergolong waktu penyembelihan hewan kurban. Umat Islam yang ingin berkurban, bisa dilaksanakan pada ketiga hari tersebut. Biasanya, pada hari-hari tasyrik daging-daging diolah menjadi berbagai jenis masakan.

Selain itu, pada hari tasyrik inilah daging-daging kurban yang melimpah dikeringkan supaya bisa tahan lama. Hal itu dilakukan pada masa Nabi SAW di mana teknologi belum secanggih saat ini. Sementara kini, daging kurban yang melimpah bisa disimpan di dalam freezer supaya bisa bertahan lebih lama.

Selain masalah daging, hal yang menarik di hari tasyrik adalah larangan berpuasa. Mengapa dilarang berpuasa pada hari tasyrik? Bagaimana sejarah hari tasyrik itu sendiri? Untuk mengetahui jawabannya mari simak informasi selengkapnya berikut ini!

1 dari 4 halaman

Penamaan Hari Taysrik

Tasyrik berasal dari bahasa Arab yaitu kata Masdar dari ‘syarraqa’ yang artinya matahari terbit atau menjemur sesuatu. Selain itu, tasyrik juga diartikan menghadap ke arah timur (arah sinar matahari).

Dinamakan hari tasyrik karena ada hari itu umat Islam sedang menjemur daging kurban untuk dibuat dendeng. Pendapat ini didasarkan karena pada masa Nabi SAW belum ada teknologi pendingin kulkas. Maka untuk menyimpan daging agar tahan lama harus dijemur di bawah terik matahari.

“ Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fiqh adalah tiga hari setelah hari kurban (hari raya Idhul Adha). Dinamakan tasyrik karena daging-daging kurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari) pada hari-hari itu.” (Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyah)

Disebut hari tasyrik juga karena pelaksaan penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah matahari terbit. Pada hari tasyrik umat Islam boleh melaksanakan ibadah apapun kecuali berpuasa. Lantas mengapa umat Islam dilarang berpuasa pada hari tasyrik?

2 dari 4 halaman

Alasan Dilarang Puasa pada Hari Tasyrik

Terdapat hadis Rasulullah SAW yang menyampaikan larangan berpuasa pada hari tasyrik. Alasannya adalah karena hari Idul Adha dan hari tasyrik adalah hari besar umat Islam untuk bersuka cita mengadakan penyembelihan. Larangan berpuasa di hari Tasyrik ini terdapat dalam riwayat berikut.

عَنْ عَائِشَةَ وَعَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

 “ Diriwayatkan dari Aisyah dan dari Salim dari Ibn Umar, keduanya berkata, tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan sembelihan (hadyu).” (HR. Bukhari. 1859)

Dalam riwayat lain juga disebutkan larangan berpuasa pada hari tasyrik. Berikut bunyi hadisnya:

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

 “ Dari Nubaishah, ia berkata, Rasulullah bersabda: Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)

3 dari 4 halaman

Sementara itu dalam musnad Ahmad diterangkan bahwa hari tasyrik adalah hari makan dan minum serta bersuka cita bagi umat Islam.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُذَافَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يُنَادِيَ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya: “ Dari Abdullah bin Hudzafah sesungguhnya Nabi Muhammad menyuruhnya untuk mengumumkan di Hari Tasyrik bahwa hari-hari itu merupakan hari makan minum.” (HR. Ahmad)

Imam Nawawi menegaskan hadis-hadis di atas merupakan dalil dilarangnya berpuasa pada hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijah). Jadi bisa kita ambil kesimpulan alasan larangan berpuasa pada hari Taysrik adalah karena adanya hadis-hadis di atas.

4 dari 4 halaman

Perbanyak Takbir di Hari Tasyrik

Pada hari tasyrik tersebut juga disunnahkan membaca takbir setiap usai sholat fardhu. Beberapa sahabat ada yang mempraktikkan takbiran usai sholat wajib pada hari tasyrik.

Menurut madzhab Syafi’i, takbir mutlak atau juga disebut takbir mursal, baru dimulai sejak terbenamnya matahari pada 9 Dzulhijjah. Lebih tepatnya pada waktu maghrib di malam hari raya. Di samping itu, ada ebagian ulama syafi’iyyah yang mengatakan permulaan takbir mutlak adalah sejak fajar shidiq di hari Arafah.Kemudian, waktu terakhir takbir mutlak adalah sebelum magrib pada 13 Dzulhijjah.

Sedangkan takbir muqayyad dimulai sejak usai maghrib malam hari raya Idul Adha hingga setelah ashar pada 13 Dzulhijjah. Takbir muqayyad hendaknya dibaca terlebih dahulu sebelum berdzikir rutin setelah sholat fardhu.

Ketika masyarakat merayakan Idul Adha dengan menyembelih hewan kurban dan menyantapnya bersama-sama, para jemaah haji sedang berada di Mina melaksanakan prosesi lempar jumroh. Pada hari tarsyrik ini umat Islam diharamkan berpuasa.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More