Pondok Haji Kebakaran, Jemaah Diimbau Tak Memasak

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 18 September 2015 16:27
Pondok Haji Kebakaran, Jemaah Diimbau Tak Memasak
Lukman mengatakan akan melakukan pembatasan bahkan pelarangan bagi jemaah haji untuk bisa memasak di pemondokan. Hal ini untuk menghindari kebakaran.

Dream - Kebakaran yang terjadi di kamar 801 Hotel Sakkab Al Barakah, distrik Aziziah, Mekah, Arab Saudi yang menjadi pemondokan jemaah haji Indonesia dengan kode pemondokan 403 menjadi pelajaran tersendiri.

Atas insiden itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan kejadian ini harus menjadi catatan penting evaluasi pelaksanaan ibadah haji ke depan. Dia meminta agar potensi kebakaran serupa tidak terulang di masa mendatang.

" Ke depan harus dibatasi dengan ketat bahkan kalau perlu ada larangan yang ketat untuk memasak di dalam kamar," ujar Lukman, dikutip Dream dari kemenag.go.id, Jumat, 18 September 2015.

Lukman menerangkan kebakaran terjadi lantaran rice cooker yang dibiarkan menyala dalam waktu lama hingga menyebabkan hubungan arus pendek. Ke depan, dia berharap para jemaah bisa memahami menggunakan alat masak listrik bisa menimbulkan bahaya.

Terkait insiden kebakaran ini, Lukman mengaku sudah bertemu dengan pemilik hotel. Dia mendapat pesan dari sang pemilik untuk menghimbau para jemaah haji Indonesia tidak menggunakan alat masak listrik di kamar.

Meski demikian, Lukman memaklumi masih ada jemaah yang memilih memasak di kamar. Ini lantaran kondisi Mekah berbeda dengan dulu, yang kini tidak lagi memungkinkan bagi jemaah haji bisa membeli makanan sembarangan.

" Untuk bisa mendapatkan makanan tidak semudah dulu. Kalau dulu, mudah menemukan penjual makanan, sekarang sudah sulit," kata Lukman.

Penyebabnya, pemerintah Arab Saudi memberlakukan pengawasan lebih ketat terhadap para pedagang. Mereka yang tidak memiliki izin tidak dibolehkan menjual makanan.

Di sisi lain, jumlah rumah makan yang ada tergolong masih sedikit. Hal ini menyulitkan jemaah untuk mendapatkan makanan.

" Tahun depan harus dipikirkan penambahan pemberian makan, khususnya selama di Mekah bagi setiap jemaah itu perlu ditingkatkan. Kalau tidak tiga kali, tentu dua kali seperti di Madinah. Ini bagian yang harus kita pikirkan ke depan," terang Lukman. (Ism) 

 

Beri Komentar