Dream - Heboh cuitan di X (Twitter) yang mengatakan bahwa Menteri Pendidikan Gaza telah mengakhiri tahun ajaran 2023/2024 karena seluruh siswa telah terbunuh akibat serangan Israel.
Namun kabar tersebut tidak sepenuhnya benar. Melansir liputan6.com dari Al Jazeera, sekolah di Gaza memang tidak lagi mengadakan kegiatan belajar mengajar karena banyak gedung sekolah yang hancur akibat serangan rudal Israel.
Tapi tidak semua sekolah hancur. Masih ada sejumlah gedung sekolah yang kokoh berdiri dan tidak terkena serangan militer Israel, namun fungsinya berubah menjadi tempat pengungsian warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal.
Sementara itu, dilansir dari Anadolu Ajansi, Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qedra mengatakan, korban Palestina akibat serangan Israel mencapai 7.326 orang dengan di antaranya 3.038 korbannya adalah anak-anak.
Sementara itu, Defense for Children International-Palestine (DCIP) yang termasuk salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berfokus pada isu anak-anak mengatakan, setiap 15 menit satu anak tewas imbas dari serangan Israel.
Sebelumnya, publik dihebohkan oleh kabar Menteri Pendidikan Gaza yang menghentikan kegiatan belajar mengajar karena seluruh siswa tewas. Salah satu akun yang sempat menyebarkan kabar tersebut adalah akun @BTSARMYcasa.
Sayangnya, kabar tersebut adalah hoaks. Tidak ada satu sumber kredibel yang menyatakan bahwa Menteri Pendidikan Gaza mengakhiri tahun ajaran 2023/2024 akibat seluruh anak tewas.
Meski memang korban perang dari golongan anak-anak dan pelajar cukup banyak, namun tidak ada satu pun akun media sosial resmi yang terkait dengan Palestina atau Gaza menyatakan informasi di atas.
Bahkan, akun @BTSARMYcasa akhirnya mengakui kesalahannya karena telah menyampaikan informasi dari cuitan yang sumbernya tidak kredibel. Atas pernyataan yang tidak benar tersebut, akun @BTSARMYcasa mengakui kesalahannya.
Sayangnya, banyak akun di Twitter dan Instagram yang belum melakukan klafirikasi yang sama. Terkait hal tersebut, warganet mengimbau untuk berhati-hati dalam menyampaikan informasi yang belum terbukti kebenarannya.
Advertisement