Polisi Menggelar Rekonstruksi Di PAUD Jannatul Atfhaal (Foto: Merdeka.com)
Dream - Kematian bocah 4 tahun, Ahmad Yusuf Ghazali, 4 tahun, menggegerkan warga Samarinda. Jasad Yusuf ditemukan di parit Jalan Pangeran Antasari II RT 30, Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Dilaporkan Merdeka.com, Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Asa mengatakan, sejak ditemukan jasad balita sudah tidak lagi utuh.
" Banyak anggota tubuh dari korban yang sudah tidak ada. Kemungkinan besar karena sudah cukup lama sejak kejadian, sudah 16 hari," kata Damus.
Meski begitu, polisi belum memastikan penyebab kematian Yusuf. Berikut sejumlah fakta mengenai kematian Yusuf.
Sebelumnya, keluarga melaporkan hilangnya Yusuf. Sebelum hilang, Yusuf diketahui sedang berada di PAUD Jannatul Atfhaal, Jumat 22 November 2019, pukul 15.00 WITA.
Orang tua Yusuf, Bambang Sulistyo dan Meli Sari, meyakini jasad di dalam parit tersebut yaitu anaknya.
" Sudah, sudah dipastikan itu anak saya. Istri saya tadi yang melihat pakaiannya. Iya benar, itu anak saya," kata Bambang.
Balita Yusuf berada dalam pengasuhan pendidik di PAUD Jannatul Athfaal Mardiana. Terdapat dua ibu pengasuh yang bertugas di PAUD tersebut.
Satu pengasuh menjaga tujuh anak. Saat salah satu ibu asuh buang air kecil, Yusuf dijaga ibu asuh kedua. Ibu asuh kedua ini lalu pergi ke dapur untuk membuat susu.
Sekembalinya buang air, ibu asuh pertama sudah tak melihat Yusuf. Kepala Sekolah PAUD Jannatul Athfaal Mardiana melaporkan peristiwa hilangnya Yusuf ke orangtuanya.
Bambang Sulistyo menolak anaknya diautopsi. Dia ingin segera memakamkan putranya malam itu juga.
" Habis dimandikan, langsung bawa pulang," kata Bambang.
Polisi melakukan pra-rekonstruksi di PAUD tempat Yusuf bersekolah. Yusuf hilang sekitar 2 pekan lalu dan jasadnya ditemukan tanpa kepala di parit.
Sekitar 25 personel tim Reskrim gabungan Polsek dan Polresta Samarinda, termasuk tim Inafis memulai pra rekonstruksi sekitar pukul 08.15 WITA. Pra-rekonstruksi dilakukan di dalam ruangan dan luar sekolah PAUD.
Tim Inafis juga menyelidiki aliran untuk menguji kemungkinan Yusuf tercebur dan terseret arus hingga ke lokasi jasadnya ditemukan.
Damus menjelaskan adegan prarekonstruksi mengerucut kepada dugaan tindakan kriminal yang menyebabkan kematian balita Yusuf.
Sebanyak 15 personel menelusuri parit besar hingga kecil untuk mencari jasad balita Yusuf.
" Kami lakukan pencarian di darat dan di air. Baik itu mulai dengan jalan kaki menelusuri parit sampai menggunakan perahu," kata salah satu koordinator relawan kebencanaan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun