Mualaf Seperti Apa yang Boleh Diberi Zakat? Begini Penjelasannya

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 1 April 2024 16:01
Mualaf Seperti Apa yang Boleh Diberi Zakat? Begini Penjelasannya
Mualaf adalah seorang kafir yang tergerak hatinya untuk memeluk agama Islam atau baru saja masuk agama Islam.

Mualaf adalah seorang kafir yang tergerak hatinya untuk memeluk agama Islam atau baru saja masuk agama Islam.

1 dari 19 halaman

Mualaf Seperti Apa yang Boleh Diberi Zakat? Begini Penjelasannya

Mualaf Seperti Apa yang Boleh Diberi Zakat? Begini Penjelasannya © Golongan orang yang berhak menerima zakat. Freepik.com

Mualaf adalah seorang kafir yang tergerak hatinya untuk memeluk agama Islam atau baru saja masuk agama Islam.

2 dari 19 halaman

Dream - Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslimin dan muslimat. Penyerahan zakat fitrah biasanya dilakukan menjelang akhir Ramadan.

Di zaman Rasulullah saw, penarikan dan pengelolaan zakat dilakukan oleh panitia khusus yang disebut dengan amil zakat.

Merekalah yang mendapatkan wewenang secara penuh dari Rasulullah saw untuk mendata umat Islam yang wajib mengeluarkan zakatnya.

Kemudian zakat itu didistribusikan kepada mereka yang berhak, salah satunya adalah mualaf. Namun, penting untuk diketahui tentang batasan akhir bagi seseorang yang masih dinggap mualaf itu seperti apa.

3 dari 19 halaman

© Mualaf yang boleh diberi zakat. Freepik.com

Dengan begitu, hal tersebut akan diketahui juga apakah ia masih berhak untuk mendapatkan zakat atau tidak.

Nah, berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

4 dari 19 halaman

Apa Itu Mualaf?

Apa Itu Mualaf? © Bacaan dzikir pagi Minggu yang sangat baik diamalkan oleh setiap umat Islam. Pexels.com

Mualaf berasal dari bahasa Arab, yakni 'alifa' yang berarti mengumpulkan dan menenang. Sedangkan menurut istilah, mualaf adalah seorang kafir yang tergerak hatinya untuk memeluk agama Islam atau baru saja masuk agama Islam.

5 dari 19 halaman

Menurut kitab Al Mausu'ah Al Fiqhiyyah, mualaf dalam konteks syariah adalah orang-orang yang diikat hatinya untuk mencondongkan mereka pada Islam atau untuk mengokohkan mereka pada Islam.

Bagi mereka yang akan masuk Islam, maka harus megucapkan syahadat terlebih dahulu sebagai tanda resmi menjadi seorang muslim.

Selain itu, mereka juga mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad saw adalah Rasul-Nya.


6 dari 19 halaman

Barulah setelah menjadi seorang muslim, mualaf tersebut bisa mulai mempelajari dan menjalankan ajaran Islam yang nantinya hal tersebut akan menjadi rutinitas ibadah sehari-hari.

7 dari 19 halaman

Orang-Orang yang Berhak Menerima Zakat

Orang-Orang yang Berhak Menerima Zakat © Nasib orang yang pelit dalam Islam menurut Al-Quran dan Hadis. Freepik.com

Orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah adalah mereka yang termasuk dalam delapan golongan yang disebutkan dalam Al-Qur'an dalam surat Al-Tawbah ayat 60:

8 dari 19 halaman

1. Fuqara (orang-orang miskin)

Mereka yang tidak memiliki harta yang mencukupi untuk kebutuhan dasar mereka sendiri dan keluarga mereka.

9 dari 19 halaman

2. Masakin (orang-orang yang sangat miskin)

Mereka yang lebih membutuhkan bantuan daripada fuqara dan tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

10 dari 19 halaman

3. Amil Zakat

Amilin al-Zakat (pegawai yang bertugas mengurus zakat) adalah mereka yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat.

11 dari 19 halaman

4. Mualaf

Mualaf (orang yang baru masuk Islam atau yang membutuhkan bantuan untuk memperkuat imannya) adalah mereka yang baru masuk Islam atau yang membutuhkan bantuan untuk memperkuat iman mereka dan memperkuat hubungan dengan komunitas Muslim.

12 dari 19 halaman

5. Riqab (memerdekakan budak)

Mereka yang membutuhkan bantuan untuk membebaskan diri dari perbudakan atau ketergantungan yang tidak sah.

13 dari 19 halaman

6. Gharimin (orang yang berhutang)

Mereka yang berhutang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan tidak mampu melunasi hutang tersebut.

14 dari 19 halaman

7. Fisabilillah (pejuang di jalan Allah)

Mereka yang terlibat dalam perjuangan untuk kepentingan umat Islam atau kepentingan umum yang baik, seperti pendidikan, kesehatan, atau pembangunan infrastruktur.

15 dari 19 halaman

8. Ibn al-Sabil (orang yang sedang dalam perjalanan)

Mereka yang sedang bepergian dan kehabisan dana untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

16 dari 19 halaman

Mualaf yang Boleh Diberi Zakat

Mualaf yang Boleh Diberi Zakat © Ketentuan membayar fidyah puasa Ramadan dan niatnya yang wajib diketahui umat Islam. Freepik.com

Dikutip dari islam.nu.or.id, mualaf dalam madzhab Syafi'i terbagi menjadi dua, yakni orang Islam yang kafir. Untuk orang kafir, mereka tidak boleh menerima zakat karena kekafirannya.

17 dari 19 halaman

Untuk mualaf Islam sendiri terbagi menjadi empat yang dijelaskan dalam Al-Khatib As-Syirbini:

  • Orang yang baru masuk Islam dan imannya masih lemah. Ia diberi zakat agar hatinya lunak, kemudian imannya menjadi kuat.
  • Orang yang masuk Islam dan keyakinannya sudah kuat, akan tetapi ia mempunyai pengaruh di hadapan kaumnya, dengan memberinya zakat diharapkan kaumnya juga masuk Islam.
  • Orang yang masuk Islam dan keyakinannya sudah kuat dan ia menjaga kaum muslimin dari keburukan orang kafir yang hidup berdekatan dengannya.

18 dari 19 halaman

  • Orang yang masuk Islam dan keyakinannya sudah kuat dan ia menjaga kaum muslimin dari keburukan orang-orang yang membangkang untuk membayar zakat.

Golongan kedua yang terakhir ini diberikan jika memberikan zakat kepada keduanya biayanya lebih ringan dibanding dengan mengirim tentara untuk melindungi kaum muslimin.

Terkait dengan batasan seorang disebut sebagai mualaf, hal tersebut tidak dijelaskan dalam Al-Quran, hadis, maupun pendapat ulama.
19 dari 19 halaman

Meski begitu, seseorang tidak selamanya akan menyandang status sebagai mualaf.

Karena jika melihat dari alasan dari seorang mualaf yang mendapatkan zakat adalah supaya hatinya lunak dan imannya kuat. Sehingga, batasnya adalah kekuatan dan kemantapa dari imannya.

Untuk mengetahui kemantapan imannya, hal itu bisa dilihat dari kesehariannya saat melakukan ibadah sebagai muslim.

Beri Komentar