Muslimah Keturunan Palestina Ukir Sejarah di Parlemen AS

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 9 Agustus 2018 15:01
Muslimah Keturunan Palestina Ukir Sejarah di Parlemen AS
Sebelumnya sudah ada dua orang muslim dan muslimah yang menjadi senator di AS

Dream - Seorang wanita Muslim, Rashida Tlaib, 42 tahun, bakal mengulang sejarah di parlemen Amerika Serikat. Sebentar lagi, wanita keturunan Palestina akan menjadi Muslimah yang duduk di kursi parlemen AS.

Tlaib yang merupakan anggota Partai Demokrat memenangkan pemilihan kandidat parlemen di Michigan pada Selasa lalu. Dia meraih suara sebanyak 33,6 persen, mengalahkan rival sesama partainya, Brenda Jones yang mendapat suara 28,5 persen, dan Bill Wild dengan 14,5 persen suara, dikutip dari Al Jazeera.

Tidak ada calon dari Partai Republik maupun pihak ketiga dalam pemilihan tersebut. Artinya, Tlaib bakal menjadi kandidat legislatif pada pemilihan November nanti.

Nantinya, Tlaib bertugas mulai Januari 2019 hingga dua tahun ke depan. Sembari menunggu masa tugas resminya, Tlaib akan menjalankan dua bulan sisa masa jabatan John Conyers yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

" Terima kasih banyak telah membuat momen luar biasa bisa terjadi. Saya kehilangan kata-kata. Saya tidak sabar untuk melayani Anda pada Kongres," tulis Tlaid di akun Twitternya.

 

1 dari 2 halaman

Bawa Harapan Bagi Minoritas

Bawa Harapan Bagi Minoritas © Dream

Sebelum Tlaib, Keith Ellison, anggota Partai Demokrat dari Minnesota menjadi Muslimah pertama yang duduk di parlemen AS pada 2006 lalu. Sebelumnya, dia menjabat sebagai jaksa agung di negara asalnya.

Kemudian, Andre Carson, anggota Partai Demokrat dari Indiana merupakan Muslim kedua yang menjadi anggota parlemen AS. Dia menang pada pemilihan 2008.

Terpilihnya Tlaib membawa harapan baru bagi kaum wanita, terutama dari kelompok minoritas di AS. Kontributor Al Jazeera di Washington DC, Kimberly Halkett, menyatakan Tlaib berhasil memecahkan rekor wanita yang menang pada pemilihan pertama ini.

" Akan ada 11 orang yang akan jadi gubernur pada November dan setidaknya ada 182 wanita menjalankan House of Representative (DPR AS)," ucap Halkett.

 

2 dari 2 halaman

Melawan Ketidakadilan bagi Para Muslim

Melawan Ketidakadilan bagi Para Muslim © Dream

Saat diwawancarai ABC News, Tlaib menyatakan langkahnya untuk mengikuti pemilihan legislatif bukan didasari niat untuk mencetak sejarah. Dia ingin melawan ketidakadilan yang banyak dialami umat Islam di AS.

" Saya tidak ikut pemilihan karena akan jadi bersejarah. Saya ikut pemilihan karena ketidakadilan dan karena anak laki-laki saya, yang selalu mempertanyakan identitas (Muslim) mereka," kata Tlaib.

Dia menegaskan pemerintah boleh saja melarang Muslim masuk ke AS, terutama warga Palestina. Tetapi, kata dia, pemerintah tidak bisa mencegah hasil pemilihan umum.

" Menunjukkan pada semua orang ini bisa terjadi, dan jadi kemenangan bagi keluarga saya," kata Tlaib. 

Beri Komentar