Islam tidak melarang berhias, namun ada aturan yang ditetapkan demi kebaikan muslimah.
Islam tidak melarang berhias, namun ada aturan yang ditetapkan demi kebaikan muslimah.
Dream - Berdandan dan berhias menjadi andalan bagi sebagian besar perempuan, terutama saat hendak bepergian. Hal ini adalah upaya untuk menciptakan penampilan yang cantik dan menarik.
Allah SWT pun sangat menyukai keindahan. Rasulullah saw bersabda:
" Sesungguhnya Allah SWT itu indah, mencintai keindahan, kesombongan adalah menolak kebenaran dan membenci manusia." (HR. Muslim)
Meski begitu, Islam selalu menetapkan adab-adab dalam melakukan sesuatu. Tak terkecuali bagi muslimah saat sedang berdandan dan berhias.
Hal ini tentu memiliki alasan tersendiri, yakni untuk kebaikan muslimah, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Nah, ini dia adab-adab berhias untuk kaum muslimah sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Islam tidak melarang muslimah untuk berhias. Namun, Islam memiliki aturan yang baik untuk kaum muslimah. Oleh karena itu, ada beberapa adab berhias yang perlu diperhatikan oleh para muslimah.
Meski Islam memperbolehkan berhias, namun lakukan secara tidak berlebihan. Dalam artian, muslimah boleh berhias sewajarnya saja. Dan tentu saja tidak untuk menarik perhatian orang lain.
Bahkan, Allh SWT juga sudah mengingatkan dalam salah satu firman-Nya melalui surat Al-A'raf ayat 31:
" Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)
Tabarruj sendiri berasal dari kata al-burj yang berarti bintang, sesuatu yang terang dan tampak. Secara istilah, maksudnya adalah berlebihan dalam menunjukkan perhiasan serta kecantikannya. Misalnya saja makeup yang terlalu tebal atau menunjukkan bagian tubuhnya.
Hal ini juga berhubungan dengan aurat. Di mana Islam memerintahkan para perempuan untuk menutup auratnya. Karena dikhawatirkan bisa memancing syahwat laki-laki. Allah SWT berfirman:
" Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah..." (QS. Al-Ahzab: 33)
Setiap umat Islam wajib mengetahui batasan auratnya. Begitu juga dengan perempuan yang harus menutupi dengan baik auratnya tersebut. Ketika aurat itu sampai terlihat, maka bisa memunculkan rasa malu dan perbuatan tercela.
Menyadari bahwa rasa malu adalah bagian dari akhlak seorang muslim. Seperti yang dijelaskan dalam hadis Nabi berikut:
" Setiap agama mempunyai ciri khas akhlak dan ciri khas akhlak Islam itu rasa malu." (HR. Ibnu Majah)
Oleh karena itu, setiap perempuan harus selalu berhati-hati di mana pun ia berada agar tetap menjaga auratnya.
Islam tidak melarang seseorang untuk menggunakan wewangian. Hal ini karena memberikan aroma yang lebih harum bagi tubuh seseorang.
Meski begitu, penggunaannya sebaiknya tidak berlebihan, terutama pada perempuan.
Alangkah lebih baik jika wewangian yang digunakan itu adalah untuk suaminya sendiri. Rasulullah saw bersabda:
" Setiap perempuan yang menggunakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka dapat mencium bau harumnya, maka ia adalah seorang pezina, dan setiap mata itu adalah pezina." (HR. An-Nasa'i dan Al-Hakim)
Advertisement