Menteri Pendidikan Nadiem Makarim (Foto: Instagram)
Dream - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim mengatakan ia ingin anak-anak Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya dan terjun di masyarakat bisa produktif.
Dia ingin, ke depannya anak-anak Indonesia berkontribusi dalam masyarakat.
“ Kita bukan mau anak-anak yang jago menghafal atau dapat angka tinggi. Tapi kita ingin anak-anak yang bisa produktif dan berkontribusi di apapun bidang dia pada saat keluar dari sistem pendidikan kita,” kata Nadiem, dalam diskusi daring bertajuk Indonesia Belajar dari Rumah: Daring Hingga Luring, belum lama ini.
Di masa pandemi, inovasi-inovasi harus terus dilaksanakan. Kemerdekaan belajar, kata Nadiem, harus dipastikan tetap diperoleh anak-anak di Indonesia mulai dari sekolah hingga pendidikan tinggi.
Dia pun mengapresiasi tinggi para mahasiswa yang tetap semangat berkontribusi di masa pandemi. Khususnya dalam bidang vokasi, lanjut Nadiem, sudah banyak peralatan kesehatan, masker, hand sanitizer yang diproduksi oleh perguruan tinggi, termasuk juga di tingkat SMK.
“ Itu benar-benar membuat saya sangat optimis bahwa kreativitas anak-anak Indonesia itu luar biasa,” kata Nadiem menambahkan.
Dream - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem, berharap, penerima Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat membawa perubahan bagi Indonesia, terutama dalam perkembangan teknologi.
Nadiem mengingatkan, perubahan terjadi begitu cepat. Sehingga, belajar mengikuti teknologi saat ini tak menjamin adanya relavansi di masa depan.
" Karena itu lebih penting yang kita pelajari di masa sekarang adalah yang pertama belajar mencintai belajar. Cinta belajar akan punya mindset continuous learning. Itu luar biasa pentingnya," kata Nadiem dalam siaran YouTube LPDP RI, Senin 2 November 2020.
Menurut Nadiem, ketika semangat belajar terus muncul, barulah masuk tren teknologi. Ia menyebut, mengikuti tren teknologi sebagai percepatan perubahan baiknya dilakukan secara bersama-sama.
" Kemampuan berkolaborasi menjadi maha penting. Kemampuan anak-anak genearasi muda bekerja sama menciptakan sesuatu, menghasilkan sesuatu, melalukan berbagai macam hal produktif secara tim, akan menjadi sangat penting dengan perkembangan teknologi," terang Nadiem.
Kemampuan dalam mengatasi risiko kuat kaitannya dengan karya. Menurut Nadiem tanpa mengambil risiko maka tidak akan muncul sebuah inovasi.
" Inovasi itu tidak ada, tidak mungkin bisa tercapai tanpa Anda mengambil resiko. Jadinya kemampuan dan keberanian untuk generasi muda kita mengambil risiko juga menjadi maha penting," ungkapnya.
Berani mengambil risiko yang berujung pada munculnya inovasi, kata Nadiem, juga menjadi komponen dari profil Pelajar Pancasila. Sebab dalam profil Pelajar Pancasila juga membawa transformasi.
" Semua yang Saya mention tadi, jika terjalin maka menjadi kompetensi-kompetensi dari profil pelajar, untuk bisa mengantisipasi tantangan di masa depan," pungkasnya.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap