Pembakaran Klinik Perawatan Corona Di Bandar Abbas (Twitter @IranIntl)
Dream - Sejumlah masyarakat Bandar Abbas, Iran mengamuk dan membakar sebuah klinik. Hal itu dipicu kabar pasien terinfeksi Covid-19 dikarantina di klinik yang kemudian dijuluki 'Rumah Sakit Corona'.
Dikutip dari International Business Times, insiden pembakaran terjadi pada Jumat malam waktu setempat. Mereka menolak pemerintah mengkarantina pasien corona dari kota lain di kawasan Bandar Abbas.
Para pengunjuk rasa awalnya berkumpul di luar klinik dan meneriakkan slogan menentang kebijakan pemerintah Iran. Sebelum akhirnya mereka memutuskan membakar klinik tersebut.
Lembaga penyiaran resmi Iran, Fars News Agency, mengutip pernyataan pejabat pemerintah yang mengklaim pasien corona dipindahkan ke Bandar Abbas selatan sebatas rumor tak berdasar. Sebaliknya meminta warga tidak percaya rumor yang tersebar di internet.
Akun Twitter milik Iran International memuat gambar detik-detik terbakarnya klinik tersebut. Terlihat ada banyak orang berada di depan klinik.
Mereka berkumpul di jalanan Bandar Abbas. Sesaat kemudian, video memperlihatkan kobaran api berasal dari balik pagar klinik.
????? ??? ? ???? ?????? ???? ?????? ??????? ??? ????? ????? ?? #????? ?? ???????? ???? ????? ????????? ????? ?? ???? ????? ?? ??? ????? ?? ???? ?? ????????? ???? ?? ?? ?? ?? ??? ??????. pic.twitter.com/CQVM7noFcQ
— ????? ?????????? (@IranIntl)February 28, 2020
Dream - Infeksi virus corona di Iran semakin menjadi. Bahkan muncul banyak kasus orang terduga terpapar Covid-19 berjatuhan di jalanan.
Seperti negeri zombie, kasus orang suspek corona berjatuhan muncul di sejumlah kota di Iran. Mirip dengan kondisi di Wuhan, Hubei, China.
Media setempat, Iran News Wire lewat akun Twitternya, @IranNW, mengunggah beberapa video kasus pasien corona berjatuhan. Salah satunya diunggah pada Sabtu, 29 Februari 2020 waktu setempat.
Video itu menunjukkan seorang pria berjaket hitam dan bermasker jatuh terduduk di tepi jalanan Teheran. Tidak ada yang berani mendekat membantunya.
Feb 29, Enghelab Square, Tehran, #Iran
Eyewitness: a man collapsed on the street with a coughing fit and when we wanted to approach him he said he was sick and that we shouldn't come close.
- The video shows him being taken away by healthcare workers in hazmat suits. #COVID19 pic.twitter.com/Z8og69y6K5— Iran News Wire (@IranNW)February 29, 2020
Beberapa saat kemudian, petugas medis berpakaian khusus tiba dan menolong pria tersebut. Mereka membaringkan pria itu di tempat tidur lipat lalu membawanya ke dalam ambulans.
Video lain diunggah pada Minggu, 1 Maret 2020 waktu setempat memperlihatkan seorang pria ambruk di halte bus. Peristiwa ini terjadi di Teheran selatan.
Southern Tehran, #Iran
Voice says a man infected with #COVID19 has collapsed at a bus station in southern Tehran and warns others not to get close to him. pic.twitter.com/HutdRh47Kd— Iran News Wire (@IranNW)March 1, 2020
Pria itu sempat ditolong oleh seseorang. Sementara orang-orang lainnya tidak ada yang berani mendekat.
Selain itu, akun yang sama mencuitkan kembali unggahan pengguna Twitter @Borna__. Akun tersebut memajang video anak sekolah yang diduga terpapar corona.
???? ????? ?? ????? ????? ?? ??? ?????? ?? ?????? ???? ???? ?????? ?? ???????? ???? ??? ?? ?? ?? ????
???????? pic.twitter.com/G8JDsK4CyX— Borna Khiabani (@Borna___)February 29, 2020
Di video itu, terlihat seorang anak sempat menunduk di depan mobil warna putih, lalu terbaring sejenak di kap mesin. Beberapa saat kemudian, anak itu berjalan sempoyongan lalu terjatuh di depan mobil.
Iran menjadi negara keempat dengan kasus infeksi corona terparah di dunia. Virus ini tidak hanya menginfeksi masyarakat biasa namun juga para pejabat, salah satunya Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar.