Dream - Semua orang pasti sudah mengetahui tentang negara Korea Utara (Korut). Inilah salah satu negara yang menutup diri dari luar.
Korut dikenal sebagai negara dengan kebijakan pemerintahan yang sangat kejam kepada warganya sendiri.
Baru-baru ini, dua pelajar berusia 16 tahun dijatuhi hukuman kerja rodi gara-gara menonton drama Korea (drakor).
Detik-detik sang pelajar dijatuhi hukuman kerja rodi itu disiarkan langsung di televisi nasional. Tidak itu saja, proses penerimaan hukuman di atas panggung itu juga ditonton oleh ratusan orang.
Pemerintah Korut diduga sengaja melakukan hal ini sebagai peringatan bagi rakyat yang mencoba melanggar undang-undang.
Dalam video yang diterima BBC, dua pelajar berseragam abu-abu terlihat di atas panggung yang dikelilingi oleh ratusan orang.
Mereka menerima hukuman atas kejahatan 'mengerikan' menonton dan mendistribusikan drakor buatan rezim 'negara boneka' Korsel.
Menonton atau mendistribusikan segala jenis hiburan dari Korsel, termasuk program televisi, memang dilarang di Korut.
Ancaman hukuman yang dipersiapkan bukan hanya masuk bui dalam jangka waktu lama, tapi juga hukuman mati.
Kendati demikian, masih ada segelintir warga Korut yang diam-diam melakukannya meski risikonya nyawa.
Dalam siaran tersebut, pembaca berita menyebut budaya Korsel telah merusak masa depan dua pelajar itu.
kata narator yang membacakan kabar mengejutkan tersebut.
Mungkin itu adalah hukuman yang sangat berat bagi dua remaja tersebut, mengingat 'kejahatan' yang mereka lakukan.
Namun secara teknis, dua pelajar yang dihukum 12 tahun kerja rodi itu dianggap masih beruntung bagi pembelot Korut.
Dia dipaksa menyaksikan proses hukuman mati pria berusia 22 tahun yang ditembak lantaran mendengarkan musik Korsel dan membagikannya kepada temannya.
Menariknya, ketika ketahuan menonton konten dari Amerika, pelaku bisa bebas dengan suap.
Tetapi kalau yang ditonton konten dari Korsel, nasib jauh lebih buruk menanti di depan mata.
" Bagi masyarakat Korut, drakor adalah 'narkoba' yang membuat penikmatnya melupakan kenyataan yang sulit," kata sang pembelot.
Itu disebabkan karena drakor dan hiburan lainnya berpotensi menimbulkan kekaguman warga Korut terhadap rezim Korsel.
Hal ini tentu saja merupakan sebuah ancaman besar bagi kepemimpinan Korut yang berhaluan sosialis.
" Di Korut, kita dicekoki fakta bahwa kehidupan di Korsel jauh lebih buruk.
" Tapi saat menonton drakor, akan mengubah pandangan mereka selama ini," pungkas pembelot Korut itu.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`