Ilustrasi
Dream - Pernahkan anda merasa sulit memejamkan mata di malam hari karena masih ada beban pikiran yang mengganjal? Jika hal ini pernah anda alami, bukan tidak mungkin jika itu adalah salah satu ciri sedang stres.
Sejumlah penelitian menunjukkan, kualitas tidur di malam hari sangat dipengaruhi kondisi psikologis seseorang. Orang yang cenderung mengidap insomnia, besar kemungkinan sedang didera stres.
Ada banyak hal yang memicu stres, mulai dari perubahan pola kerja, konflik interpersonal, hingga penyakit musiman yang membuat kurang fit secara fisik dan psikis. Bahkan kepada orang yang menderita insomnia kronis, didapati produksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin yang berlebih dibandingkan orang yang memiliki tidur berkualitas.
Kelebihan hormon ini memicu sistem saraf yang terlalu aktif, hingga mengganggu waktu dan kualitas tidur. Tingginya kadar kortisol dapat menurunkan tingkat melatonin atau hormon neurologis yang dapat menghasilkan tidur berkualitas.
Bahkan meskipun memaksakan untuk memejamkan mata, tidak jarang stres juga membuat orang terjaga di malam hari. Dikutip Everyday Health, para peneliti mendapati sekitar 15 persen orang Amerika Serikat menderita insomnia kronis dan diketahui penyebabnya karena beban pikiran hingga memicu stres berlebih.
Untuk mendapatkan tidur berkualitas, para peneliti menganjurkan anda mengubah gaya hidup seperti berolahraga secara teratur dan mengurangi kebiasaan mengkonsumsi nikotin dan kafein. Terapi kognitif, relaksasi, dan hipnoterapu juga dapat membantu meringankan gangguan pikiran dan rasa cemas hingga berujung pada stres. (Ism)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`