Niat Doa Puasa Ramadhan 30 Hari dan Keutamaan Membaca Niat Puasa yang Penting Diketahui

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Rabu, 6 April 2022 10:00
Niat Doa Puasa Ramadhan 30 Hari dan Keutamaan Membaca Niat Puasa yang Penting Diketahui
Niat puasa ramadhan bisa menjadi penyempurna amalan seseorang yang kurang sempurna. Dengan membaca niat puasa Ramadhan selama 30 hari kita tak perlu khawatir terlupa.

Dream – Puasa Ramadhan adalah salah satu kewajiban dari Allah SWT untuk semua umat muslim yang sudah baligh. Puasa wajib ini dilakukan selama 29 atau 30 hari yang disertai dengan berbagai ibadah dan amalan lainnya. Allah SWT memberikan keistimewaan karena ibadah puasa ini hanya diberikan kepada Umat Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan Ramadhan banyak diberikan Allah SWT untuk umatnya yang menjalani bulan puasa dengan ikhlas dan tekun beribadan. Selain sholat tarawih, amalan bulan Ramadhan sangat banyak mulai dari hari pertama hingga menjelang malam Idul Fitri.

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan berbagai keistimewaannya. Sehingga sayang sekali jika momen tersebut disia-siakan begitu saja tanpa melakukan ibadah Ramadhan yang diperintahkan Allah SWT.

Salah satu hal yang jangan sampai dilupakan ketika menjalani puasa Ramadhan adalah membaca niat. Niat sangatlah penting dan menjadi penentu sah atau tidaknya puasa yang sahabat Dream jalankan. Meski begitu, dari ulama keempat madzhab memiliki perbedaan terkait pelaksanaan niat puasa tersebut.

Dari ulama Malikkiyah berpendapat tentang niat puasa Ramadhan adalah dengan  menjamak niat doa puasa Ramadhan 30 hari di malam pertama bulan Ramadhan. Kemudian tidak ada kewajiban lagi untuk mengulang niat di hari selanjutnya.

Nah, untuk mengetahui penjelasan secara lebih lengkap terkait niat doa puasa Ramadhan 30 hari tersebut, berikut sebagaimana telah dirangkum oleh Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Niat Doa Puasa Ramadan 30 Hari

Niat Doa Puasa Ramadan 30 Hari

Penganut agama Islam di Indonesia sebagian besar adalah mengikuti madzhab Syafi’i. Namun mengenai perihal niat berpuasa Ramadan, hal ini umat Islam Indonesia dibimbing oleh para kiai dan masyayikh untuk mengikuti madzhab Maliki dalam hal praktiknya.

Seperti dikutip dari islam.nu.or.id, niat doa puasa Ramadan 30 hari berdasar madzhab Maliki tersebut bukan berarti umat Islam tidak perlu melakukan niat di hari berikutnya. Masyarakat Indonesia tetap dituntun untuk membaca niat puasa Ramadan setiap harinya.

Sedangkan niat puasa dari madzhab Maliki bertujuan untuk mengantisipasi jika suatu hari lupa membaca niat puasa Ramadan. Sehingga puasa tersebut tetap sah untuk dilakukan karena di awal bulan Ramadan sudah membaca niat doa puasa Ramadan 30 hari.

Berikut adalah bacaan niat doa puasa Ramadan 30 hari yang bisa dihafalkan:

نَوَيْتُصَوْمَجَمِيْعِشَهْرِرَمَضَانِهَذِهِالسَّنَةِتَقْلِيْدًالِلْإِمَامِمَالِكٍفَرْضًالِلهِتَعَالَى

Nawaitu shauma jami’I syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: “ Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.”

2 dari 3 halaman

Keutamaan Membaca Niat Puasa Ramadan

Keutamaan Membaca Niat Puasa Ramadan

Setelah mengetahui bacaan niat doa puasa Ramadan 30 hari, sahabat Dream juga perlu mengetahui keutamaan dari membaca niat puasa Ramadan. Dengan begitu, harapannya semoga kamu tidak lupa untuk membaca niat ini ketika puasa Ramadan. Berikut adalah keutamaan membaca niat puasa Ramadan yang penting sahabat Dream ketahui:

Lebih Utama dari Ibadah

Membaca niat puasa Ramadan lebih utama dari ibadah. Bahkan dengan membaca niat, maka seseorang bisa mendapatkan pahala karena sudah mengerjakan amalan yang baik. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi saw dari Umar ra berikut ini:

عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “ Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “ Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.

Hadis di atas kemudian diperkuat lagi dengan hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini:

“ فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله عنده حسنة كاملة.

Artinya: Maka apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu tidak jadi melaksanakannya, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna.”

Bisa Menyempurnakan Amalan

Dengan membaca niat puasa Ramadan, hal ini bisa untuk menyempurnakan amalan yang sahabat Dream lakukan jika kurang sempurna. Hal ini seperti firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 100 berikut ini:

۞وَمَنْيُّهَاجِرْفِيْسَبِيْلِاللّٰهِيَجِدْفِىالْاَرْضِمُرَاغَمًاكَثِيْرًاوَّسَعَةًۗوَمَنْيَّخْرُجْمِنْۢبَيْتِهٖمُهَاجِرًااِلَىاللّٰهِوَرَسُوْلِهٖثُمَّيُدْرِكْهُالْمَوْتُفَقَدْوَقَعَاَجْرُهٗعَلَىاللّٰهِۗوَكَانَاللّٰهُغَفُوْرًارَّحِيْمًاࣖ

Artinya: Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 100).

3 dari 3 halaman

Keutamaan Membaca Niat Puasa Ramadan

Mendapat Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat

Keutamaan niat puasa Ramadan berikutnya adalah bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tentunya niat tersebut adalah semata-mata hanya untuk Allah SWT dan didasari dengan rasa kesungguhan. Janji Allah SWT ini ada dalam firman-Nya surat Al-Isra ayat 18 hingga 19 berikut ini:

مَنْكَانَيُرِيْدُالْعَاجِلَةَعَجَّلْنَالَهٗفِيْهَامَانَشَاۤءُلِمَنْنُّرِيْدُثُمَّجَعَلْنَالَهٗجَهَنَّمَۚيَصْلٰىهَامَذْمُوْمًامَّدْحُوْرًا وَمَنْاَرَادَالْاٰخِرَةَوَسَعٰىلَهَاسَعْيَهَاوَهُوَمُؤْمِنٌفَاُولٰۤىِٕكَكَانَسَعْيُهُمْمَّشْكُوْرًا

Artinya: Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.” (QS. Al-Isra: 18 – 19).

Beri Komentar