Pacarnya Tak Mau Antar ke Bandara, Wanita Tuntut ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 2 Juli 2024 19:00
Pacarnya Tak Mau Antar ke Bandara, Wanita Tuntut ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi
Tidak hanya ketinggalan pesawat, wanita itu terpaksa mengeluarkan biaya tak terduga.

1 dari 11 halaman

Pacarnya Tak Mau Antar ke Bandara, Wanita Tuntut ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi

Pacarnya Tak Mau Antar ke Bandara, Wanita Tuntut ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi © Tak Antarkan ke Bandara, Wanita Tuntut Pacar ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi, Endingnya Malah Nyesek 2024 dream.co.id

2 dari 11 halaman

© Tak Antarkan ke Bandara, Wanita Tuntut Pacar ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi, Endingnya Malah Nyesek 2024 dream.co.id

Dream - Seorang wanita menggugat mantan pacarnya ke pengadilan karena tak mau mengantarnya ke bandara sesuai janji. Akibatnya, wanita berasal dari Selandia Baru itu ketinggalan pesawat dan mengeluarkan biaya tambahan.

3 dari 11 halaman

Rupanya, menjalin hubungan cinta yang lama tidak menjamin pasangan bisa peduli dan setia seperti pada awal-awal berkenalan.

Seperti kisah wanita asal Selandia Baru ini yang merasa dirugikan oleh sikap pasangannya yang sudah enam setengah tahun berpacaran.

Menurut dokumen hukum yang dikeluarkan oleh Lembaga Arbitrase Sengketa Selandia Baru, wanita tersebut meminta sang pacar untuk mengantarnya ke bandara.

4 dari 11 halaman

Wanita itu naik pesawat karena ingin menonton konser yang akan dia hadiri bersama teman-temannya di kota lain.

Selama wanita tersebut berada di luar kota, sang pacar juga berjanji bersedia menjaga rumahnya dan merawat anjing-anjingnya.

Pacaranya ternyata tak menepati janji yang telah diucapkannya secara lisan tersebut. Dampaknya adalah menyebabkan wanita itu ketinggalan pesawat.

5 dari 11 halaman

© Tak Antarkan ke Bandara, Wanita Tuntut Pacar ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi, Endingnya Malah Nyesek 2024 dream.co.id

Tidak hanya ketinggalan pesawat, wanita itu terpaksa mengeluarkan biaya tak terduga. Seperti biaya naik shuttle ke bandara dan membayar penitipan anjing untuk menjaga peliharaannya.

6 dari 11 halaman

Selain jengkel dengan sikap sang pacar, wanita itu juga merasa dirugikan karena telah mengeluarkan banyak biaya.

Akhirnya dia mengajukan tuntutan ke pengadilan dengan harapan bisa diganti oleh pria yang sekarang jadi mantan pacarnya tersebut.

Lantas bagaimana akhir dari kasus unik ini? Apakah wanita itu berhasil mendapatkan kompensasi dari mantan pacarnya?

7 dari 11 halaman

Pacar Tidak Jemput, Sulit Dihubungi

Cerita ini berawal ketika pagi hari penerbangannya, pacar wanita tersebut seharusnya menjemputnya antara pukul 10:00 dan 10:15 pagi, tetapi dia tidak datang dan tidak menjawab telepon.

Akibatnya, wanita itu ketinggalan pesawat, tetapi berhasil menyelamatkan perjalanannya tanpa disebutkan bagaimana dia melakukannya.

8 dari 11 halaman

© Tak Antarkan ke Bandara, Wanita Tuntut Pacar ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi, Endingnya Malah Nyesek 2024 dream.co.id

Usai kembali ke kotanya, wanita hanya disebut dengan inisial CL itu memutuskan untuk meminta pertanggungjawaban mantan pacarnya di hadapan Arbitrase Sengketa, yang dianggap 'lebih cepat, murah, dan tidak seformal pengadilan'.

9 dari 11 halaman

CL mengatakan kepada Arbitrase bahwa mantan pacarnya telah melanggar 'kontrak verbal' dengan dirinya.

Tetapi pengadilan tidak langsung menindak tapi meneliti apakah kedua pihak benar-benar membuat kontrak yang harus disepakati.

10 dari 11 halaman

© Tak Antarkan ke Bandara, Wanita Tuntut Pacar ke Pengadilan untuk Bayar Kompensasi, Endingnya Malah Nyesek 2024 dream.co.id

Pada akhirnya, Arbitrase Sengketa menolak klaim wanita tersebut, memutuskan bahwa mantan pacarnya (HG) tidak memiliki kewajiban hukum untuk menepati janjinya.

11 dari 11 halaman

" Pasangan, teman, dan rekan kerja sering membuat perjanjian sosial, tetapi tidak mungkin perjanjian tersebut dapat ditegakkan secara hukum kecuali pihak-pihak tersebut melakukan tindakan yang menunjukkan niat untuk terikat oleh janji mereka.

" Ketika teman gagal menepati janji mereka, orang lain mungkin mengalami kerugian finansial, tetapi mereka tidak dapat diberi kompensasi atas kerugian tersebut," putus Krysia Cowie, hakim di Arbitrase Sengketa.

Menurut Cowie, kedua pihak membuat perjanjian dalam konteks persahabatan mereka. Sehingga CL tidak berhak meminta kompensasi, dan klaimnya ditolak.

Beri Komentar