Pengakuan Mengejutkan Pakar Psikologi Forensik Diberi Uang Tutup Mulut di Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 2 Oktober 2023 17:01
Pengakuan Mengejutkan Pakar Psikologi Forensik Diberi Uang Tutup Mulut di Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso
Reza mengaku dikasih uang tutup mulut agar tidak banyak berbicara mengenai sejumlah kejanggalan di kasus yang menewaskan Mirna Salihin

1 dari 10 halaman

Pengakuan Mengejutkan Pakar Psikologi Forensik Diberi Uang Tutup Mulut di Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso

image" /> © Dream

2 dari 10 halaman

© Dream

Dream - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, membuat pengakuan mengejutkan dalam film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.

Film yang tayang di platform video streaming ini mengangkat kasus pembunuhan Mirna Salihin oleh sahabatnya, Jessica Wongso dengan mewawancarai sejumlah pihak terkait. 

3 dari 10 halaman

Pengakuan Pakar Psikologi Forensik

Narasumber dalam film tersebut berasal dari kalangan dekat Mirna seperti ayah dan kembarannya, pengacara Jessica, serta jurnalis yang mendalami kasus tersebut, Film ini juga mendokumentasikan kasus yang ramai diberitakan media massa Indonesia dan internasional.

Yang tak kalah menarik dalam film itu adalah wawancara dengan Reza Indragiri Amriel, pakar psikologi forensik yang menjadi saksi ahli bagi kubu Jessica Wongso.

4 dari 10 halaman

© Dream

Dalam wawancaranya, Reza mengaku pernah dikasih uang tutup mulut agar tidak banyak berbicara mengenai sejumlah kejanggalan di kasus yang menewaskan Mirna Salihin usai minum es kopi Vietnam yang dicampur dengan sianida.

5 dari 10 halaman

Uang Tutup Mulut

“Ada ahli yang coba memberikan label, ‘Wah ini memang orang jahat, memang kriminal sejati’, dengan cara apa? Melihat bentuk hidung, atau dengan bentuk muka. Itu teori usang."

Reza Indragiri mengungkap hanya pada kasus Mirna dirinya dihubungi seseorang agar berhenti berbicara.

DIa mengatakan ada pihak yang berusaha memasukkan uang ke dalam tasnya. Ia juga menilai ada pihak yang ingin dirinya tak lagi ikut campur dalam kasus tersebut.

6 dari 10 halaman

"Sampai sekarang, hanya pada kasus si Mirna, ada pihak tertentu yang sampai kemudian menelepon saya dan meminta saya untuk berhenti bicara."

"Ada pihak tertentu yang memasukkan uang ke dalam tas saya, maka saya tafsirkan hal itu merupakan sebuah ca

7 dari 10 halaman

© Dream

Lebih lanjut, Reza menyebut dirinya tidak memiliki sangkut paut atas kasus kopi sianida atau hanya sekadar mengamati.

Ia lantas heran mengapa orang itu sampai memberinya suap. Ia pun menduga sosok tersebut adalah orang yang tak bertanggung jawab.

8 dari 10 halaman

"Kalau saya notabenenya orang biasa yang tidak punya sangkut paut dengan kasus ini, kenapa orang itu mau kasih saya uang?."

Saya khawatir bahwa ke otoritas penegak hukum, justru pihak ini yang tidak bertanggung jawab, juga ngasih uang, dalam jumlah

9 dari 10 halaman

© Dream

Dalam kasus tersebut Reza menilai bahwa sangat tidak biasa seorang pelaku pembunuhan dengan racun, berada di lokasi pembunuhan.

10 dari 10 halaman

© Dream

Alasannya, kata Reza, modus membunuh dengan menggunakan racun banyak dilakukan pelaku yang tidak ingin berada di dekat korban.

Bahkan Reza menilai kemungkinan Mirna Salihin sebagai korban salah sasaran sangat mungkin terjadi.

Beri Komentar