Pandemi Covid-19 Belum Usai, Muncul Virus Tick-Borne di China

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 7 Agustus 2020 15:02
Pandemi Covid-19 Belum Usai, Muncul Virus Tick-Borne di China
Pandemi Covid-19 Belum Usai, Muncul Virus Tick-Borne di China

Dream - Belum usai pandemi Covid-19 yang melanda nyari seluruh dunia, baru-baru ini China kembali melaporkan adnya penyakit menular yang disebabkan oleh virus.

Diduga, ditularkan melalui kutu atau yang dikenal dengan tick-borne. Penyakit ini dilaporkan telah menewaskan tujuh orang dan menginfeksi 60 lainnya di China.

Pemerintah telah memperingatkan orang-orang tentang kemungkinan penularan penyakit dari manusia ke manusia, karena para ilmuwan dan ahli medis percaya bahwa infeksi tersebut telah ditularkan dari kutu ke manusia.

 

1 dari 2 halaman

Dilansir India Times, virus yang ditularkan melalui gigitan kutu ini telah diidentifikasi sebagai demam parah dengan sindrom trombositopenia, atau disingkat virus SFTS.

Menurut Global Times, Provinsi Jiangsu di Tiongkok Timur, telah melaporkan lebih dari 37 kasus pada paruh pertama tahun ini.

Sementara 23 yang lain ditemukan terjangkit penyakit ini di Provinsi Anhui, Tiongkok Timur.

SFTS bukanlah penyakit baru seperti yang pertama kali dilaporkan pada tahun 2009 di Centra China. Sejak itu negara telah mengisolasi patogen pada tahun 2011.

Patogen virus itu termasuk dalam kategori Bunyavirus, yang merupakan keluarga arthopod-borne dan virus yang dibawa hewan pengerat.

2 dari 2 halaman

Menurut laporan harian Tiongkok, seorang wanita asal Nanjing di ibukota Jiangsu, melaporkan gejala seperti demam dan batuk. Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter mendapati trombositnya rendah dan leukosit dalam darahnya juga menurun.

Wang dirawat di rumah sakit selama satu bulan untuk mendapatkan perawatan kontagian virus yang tepat, setelah itu dia dipulangkan. Beberapa gejala lain dari penyakit tick-borne mungkin termasuk sakit kepala, kelelahan dan nyeri otot.

Sheng Jifang, seorang dokter dari rumah sakit afiliasi pertama di bawah Universitas Zhejiang, mengatakan kemungkinan penularan dari manusia ke manusia tidak dapat dikesampingkan. Pasien dapat menularkan virus ke orang lain melalui darah atau lendir.

Dokter memperingatkan, gigitan kutu adalah rute transmisi utama. Namun, selama kita berhati-hati dan menjaga kesehatan, tidak perlu terlalu panik dengan penularan virus tersebut.

(Sumber: India Times)

Beri Komentar