Dream - Penyidik Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi (reka ulang) pembunuhan janda cantik Deudeuh Alfisharin alias Tata Chubby, Rabu 6 Mei 2015.
Dalam reka ulang ini polisi akan membawa tersangka Muhammad Prio Santoso alias Rio ke indekos korban di Jalan Tebet Utara 15 C, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Pantauan Dream, lokasi kejadian sudah dijaga ketat oleh polisi dari Polda Metro dan Polsek Tebet.
Menurut Kepala Unit 1 Jatanras Ditreskrim Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Budi Towoliu, reka ulang akan dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB di dua tempat, yakni
indekos korban dan stasiun Cawang.
Dia menambahkan, tersangka Rio nantinya akan memeragakan bagaimana proses pembunuhan janda beranak satu itu terjadi.
Sebelumnya, polisi telah menggelar pra rekonstruksi pada 17 April 2015 lalu, dan dilakukan di tempat yang sama.
Pra rekonstruksi itu dimanfaatkan polisi untuk mencari kunci kosan Deudeuh yang dibuang tersangka di sekitar dekat selokan Stasiun Cawang.
Diketahui, keduanya berkenalan lewat Twitter. Pelaku dengan akun @santo06yoyo menghubungi Deudeuh yang memiliki akun @tata_chuby. Setelah bertukar nomor telepon, akhirnya mereka bertemu di kos-kosan korban.
Lewat twitter akun @santo06yoyo, pelaku sempat me-mention akun korban, @tata_chuby, menanyakan kapan bisa menggunakan jasanya, sebelum akhirnya bertemu dan nyawa Deudeuh dihabisi.
Pelaku diketahui bekerja sebagai guru privat di sebuah bimbingan belajar (bimbel) di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.
Dia ditangkap tanpa perlawanan di kawasan Batu Tapak, Bojonggede, Bogor, Rabu dinihari tadi, 15 April 2015. Adapun motif pelaku membunuh lantaran kesal dibilang bau badan oleh korban saat sedang bercinta.
Pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 365 KUHP tentang perampokan dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun. (Ism)
Jejak Pembunuh `Tata Chubby` Tertinggal di Ponsel
Dream - Setelah lima hari, Deudeuh Alfisahrin, 26 tahun, atau Tata Chubby tewas dibunuh di kamar kosnya Jalan Tebet Timur 15 C No. 28 RT 07/10 Kel. Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku.
Usai membunuh Deudeuh, pelaku M Prio Santoso, 24 tahun, juga mengambil barang-barang milik korban, yakni empat handphone, iPad, laptop dan uang 1,8 juta.
Dari situlah polisi berhasil mengendus posisi ponsel milik korban. Akhirnya, diketahui tersangka berikut ponsel korban berada di wilayah bogor.
" Semua barang-barang korban yang diambil pelaku belum sempat digunakan, sehingga berhasil disita secara utuh oleh petugas," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Polisi Albert Tedy Sianipar saat memberikan keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu 15 Maret 2015.
Selengkapnya.. Jejak Tertinggal di Ponsel. (Ism)
Ungkapan Perasaan Deudeuh Sebelum Dibunuh
Dream - Sebelum dibunuh di kamar kosnya, Deudeuh Alfisahrin (26) sempat mengungkapnya perasaan dia lewat akun Twitter-nya, @Tataa_Chubby.
Deudeuh sudah mengisyaratkan akan libur. Ia sempat berkicau keinginan untuk libur selama beberapa hari dari pekerjaannya.
Ibu satu anak itu menargetkan menyelesaikan semua pekerjaannya pada Selasa 14 April 2015, lalu akan libur panjang hingga Senin 27 April 2015.
Satu hari sebelum peristiwa pembunuhan, Deudeuh sempat menulis permintaan maaf.
" Cuma bisa berdoa, maaf belom bs bikin bangga," cuit Deudeuh 10 April 2015. Tidak jelas kepada siapa permintaan maaf itu ditujukan.
" Minyak wanginya nempel binggoooo," tulis dia pada tweet selanjutnya di hari yang sama.
Selengkapnya.. Perasaan Korban Sebelum Ajal. (Ism)
Pembunuh Deudeuh Dihantui Wajah Korban
Dream - Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin (26), M Prio Santoso (24) ingin menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban.
Prio sangat menyesali perbuatannya. Ayah satu anak ini mengaku dihantui bayangan wajah Deudeuh pada detik-detik kematiannya saat dibunuh.
" Saya selalu kebayang muka tata dan matanya yang melotot saat saya cekik," kata Prio tertunduk lesu di ruang penyidik Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat, 17 April 2015.
Di tengah penyesalannya, Prio juga harus siap menghadapi segala kondisi yang akan terjadi padanya. Termasuk, risiko ditinggal sang istri dan putra yang begitu dicintainya.
" Saya sebenarnya takut ditinggal istri, tapi seandainya memang seperti itu mau tidak mau saya harus terima," kata dia pelan.
Prio terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara atas kejahatannya membunuh dan merampas harta milik korban yang tak lain wanita yang dikencaninya.
Pelaku ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya, Bogor, Rabu dini hari 16 April 2015. Polisi juga berhasil mengamankan barang-barang milik korban yang diambil pelaku.
Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu mengatakan akan segera melakukan rekonstruksi pada pekan depan. " Hari ini dilakukan pra rekonstruksi," tuturnya.
Saat ini, motif korban belum berubah. Dia membunuh karena sakit hati karena diejek badannya bau, dekil dan kotor.
" Untuk pasal perampokannya kita kenakan karena dia memang membawa kabur barang-barang korban," kata Budi. (Ism)
Misteri Kunci Kos Deudeuh `Tata Chubby` Terungka
Dream - Pelaku pembunuhan Deudeuh Alfisahrin (26), M Prio Santoso (24) ternyata membuang kunci kamar kos korban di sebuah selokan, samping Stasiun Cawang.
Hal itu terungkap saat pelaku menjalai Pra-Rekonstruksi di rumah kos Deudeuh di Jalan Tebet Utara 15 C, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat 17 April 2015.
Pelaku lalu membuang kunci yang memiliki gantungan plastik berwarna kuning bernomor 2B di sebuah selokan kering, samping Stasiun Cawang di Jalan Tebet Timur Dalam XI, Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Usai membuang kunci, pelaku langsung masuk ke stasiun. Selama di kereta menuju Bogor ia terus merenung, bingung dan takut aksinya ketahuan.
Menurut Kepala Unit Direskrim Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Budi Towoliu, kunci kos Deudeuh berhasil ditemukan. Ada dua kunci, satu kunci utama, satu kunci duplikat pintu kamar kosan korban. " Ini menjadi bukti utama untuk memenuhi berkas perkara," ujar Budi.
Yang Dilakukan Pembunuh Deudeuh Selama Pelarian
Dream - M Prio Santoso (24), pelaku pembunuhan Deudeuh Alfisahrin (26) rupanya tak terlalu yakin pelariannya bisa berjalan mulus. Yang terjadi sebaliknya, malah meninggalkan jejak dari polisi.
Saban hari pelaku mengaku ketakutan usai menghabisi nyawa korban. Ia terus memantau perkembangan kasus Deudeuh lewat media televisi dan online, untuk menentukan langkah selanjutnya.
Diketahui setelah membunuh Duedeuh, Prio membawa barang-barang berharga milik korban. Ia kabur begitu melihat indekos korban sudah sepi.
Dalam perjalanannya pulang ke rumah di Bojonggede, Bogor, pelaku sempat membuang kunci kosan korban.
" Saya pulang ke rumah terus sempat beli tas di stasiun Bojong untuk membawa laptop supaya tidak dicurigai sang istri," ujar Prio yang kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya.
Dari situ pemberitaan soal Deudeuh makin gencar. " Saya sudah yakin sih akan tertangkap. Makanya saya tak mau juga kabur jauh," ungkap ayah satu anak itu.
Tapi Prio tetap berusaha menghilangkan jejak. Dia membuang seluruh kartu yang ada di dalam empat ponsel korban yang ia bawa kabur.
Lalu ia juga mengganti kartu ponselnya yang digunakan untuk menelepon korban " Saya punya dua kartu ponsel. Nah yang untuk menelepon korban sudah tak saya pakai lagi. Saya hanya pakai yang bisa untuk berhubungan dengan keluarga termasuk istri."
Pri sempat berniat menjual barang-barang milik korban untuk keperluan dia. Mengingat sang istri tengah hamil dan orangtuanya sedang sakit.
Selengkapnya.. Yang Dilakukan Pembunuh Tata Chubby Selama Pelarian. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN