Presiden Kroasia, Kolinda Grabar Kitarovic, Mengusap Air Mata Luka Modric. (Foto: Twitter @OverLord_Xd)
Dream - Presiden Kroasia, Kolinda Grabar Kitarovi, menjadi pusat perhatian saat menyaksikan secara langsung final Piala Dunia 2018 yang mempertemukan negaranya dengan Perancis.
Meski akhirnya Kroasia kalah dari Perancis pada pertandingan final di Stadion Luzhniki pada hari Minggu kemarin, Kolinda menunjukkan sifat sportif yang luar biasa.
Kolinda langsung turun ke lapangan dan memberikan pelukan kepada setiap pemain Kroasia sambil mengenakan jersey kebanggaan negaranya.
Dia tak hanya memeluk para pemain Kroasia, tapi juga menunjukkan sikap yang sama terhadap tim nasional Perancis.
Namun aksi simpatik Kolinda di upacara penutupan final Piala Dunia 2018 yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi Iran itu mendapat kecaman dari kelompok garis keras di negara itu.
Mereka menganggap seorang wanita tidak pantas memperlihatkan sikap yang dianggap merusak moral tersebut.
Stasiun negara Iran IRIB dan beberapa saluran televisi lain yang menggunakan sensor ketat segera memutuskan program siaran langsung tersebut.
Mereka menayangkan kembali beberapa cuplikan pertandingan final antara Kroasia dan Perancis untuk mengganti jeda.
Setelah itu mereka menyiarkan kembali siaran langsung upacara penutupan Piala Dunia 2018 setelah adegan Kolinda memeluk para pemain berakhir.
Meski begitu, seorang anggota parlemen Iran bernama Ali Motahari membela sikap Kolinda di upacara penutupan final Piala Dunia 2018.
Menurutnya, pelukan Kolinda bukan pelukan nafsu seorang perempuan, tapi untuk menunjukkan kehangatan seorang ibu kepada anak-anaknya.
Rupanya, malam penutupan Piala Dunia 2018 itu termasuk malam kontroversial bagi dunia pertelevisian Iran.
" Semuanya berjalan lancar sehingga tak seorangpun yang merasa ada masalah dalam siaran langsung upacara penutupan itu di saluran tiga Iran. Namun tindakan tiba-tiba dari Presiden Kroasia membuat takut para eksekutif saluran televisi Iran," lapor Aine News.
" Aksi itu memaksa saluran televisi Iran untuk menghentikan siaran langsung dan menyiarkan kembali beberapa klip dari pertandingan antara Perancis dan Kroasia ... siaran langsung dilanjutkan secara normal setelah pelukan berakhir," tambah situs tersebut.
Bukan hanya saluran televisi Iran saja yang alergi dengan Piala Dunia 2018, Presiden Hassan Rouhani tidak menghadiri upacara penutupan tersebut meskipun ada undangan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Beberapa pengamat mengatakan ketidakhadiran Rouhani adalah untuk menghindari rasa malu karena berjabat tangan dengan wanita atau menonton upacara pembukaan yang melibatkan penyanyi dan penari.
(Sah, Sumber: AlArabiya.net)
Advertisement
Kisah Sukses Penyintas Kanker Bangun Kedai Burger, Cuma Jual 30 Porsi tapi Selalu Laris
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'
Intip Gaji Pramugari di Indonesia, Penasaran?
7 Pantai Dekat Jakarta yang Cocok untuk Pelepas Penat
Saatnya Gen Z untuk Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Energi Baru dari #TwistLickDance, Kolaborasi Penuh Warna antara OREO dan BABYMONSTER
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
Sabar Ya Bun! Ini Alasan Si Kecil Lebih Rewel Ketika Bersama Ibu
Rahasia Tubuh Ramping dan Sehat Jisoo BLACKPINK, Bukan Hasil Diet Ketat!