Direktur Jenderal Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi, Taufik Madjid (Foto: Istimewa)
Dream – Pemerintah desa dapat memanfaatkan dana desa untuk mencegah dan menangani penyebaran coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Upaya pencegahan pemerintah desa menggunakan dana untuk mengedukasi masyarakat di wilayahnya.
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Taufik Madjid mencontohkan pemerintah desa dapat melakukan kampanye pola hidup sehat dan bersih.
“ Artinya, bahwa telah memberikan peluang kepada desa agar bisa menggunakan dana desa untuk kita menjaga mencegah berbagai macam aspek, khususnya terkait dengan meluasnya virus Corona 19,” kata Taufik, Sabtu, 21 Maret 2020.
Taufik mengatakan, pemerintah desa juga dapat menggunakan dana desa untuk penanganan covid-19. Penggunaan dana dapat disesuaikan dengan tingkat eskalasi yang ada di wilayah.
“ Oleh sebab itu. kepada seluruh jajaran pemerintah desa, kepala desa, badan permusyawaratan desa (BPD), dan perangkat desa, bahkan tokoh-tokoh masyarakat, kami menghimbau untuk segera melakukan langkah-langkah persiapan dan antisipasi dengan tetap pedomani instruksi dari gugus tugas yang ada di daerah sehingga penggunaan dan kebutuhan kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan skala yang dialami oleh masyarakat semua,” kata dia.
Terkait dengan administrasi dan akuntabilitas, Taufik meminta jajaran pemerintah desa untuk mempercepat penyiapan dokumen administrasi. Cara ini dibutuhkan untuk persyaratan pencairan dana desa.
Tahun ini pencairan dana desa dilakukan melalui transfer dari rekening kas umum negara ke rekening kas desa.
Taufik juga menekankan kerja sama dan koordinasi yang baik pemerintah desa, BPBD, pemerintah kabupaten dan dinas terkait, khususnya perubahan anggaran desa atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Terkait dana desa, pencairan secara bertahap disesuaikan dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi oleh pemerintah desa.
“ Jajaran pemerintah desa supaya mempercepat syarat-syarat pencairan dana desa karena untuk tahun ini, tahap pertamanya 40 persen, tahap kedua 40 persen, dan tahap ketiga 20 persen. Tahap pertama 40% kurang lebih ada Rp 28,8 triliun,” ujar dia.
Alokasi dana didistribusikan untuk 74.953 desa di 434 kabupaten dan kota di Indonesia. Dana desa yang diperoleh oleh pemerintah desa dapat segera untuk mengantisipasi, mencegah, sekaligus menangani luasnya dampak penyebaran Covid-19.
Dream - Dokter berusia 57 tahun yang tertular virus corona, Marcello Natali, meninggal di rumah sakit kota Codogno, Italia. Dia menjalani perawatan di rumah sakit di Cremona, sebelum dipindahkan ke Milan karena mengalami pneumonia ganda.
Dalam wawancara terakhir kepada Euronews, Marcello mengaku harus bekerja tanpa sarung tangan. " Sarung tangan sudah habis," kata dia.
Menurut Marcello, di Codogno dan kota terdekat, Casale, 14 dokter menjalani karantina di rumah sakit sejak 28 Februari 2020.
" Kami tidak siap untuk coronavirus: sebagai dokter di era pasca antibiotik, kami tumbuh dengan pikiran bahwa pil dapat melawan semuanya," kata dia.
Meninggalnya Marcello dikonfirmasi perwakilan Federasi Dokter Umum Italia.
Paola Pedrini, sekretaris regional di federasi, mengatakan kepada bahwa 110 dokter dari 600 dokter di provinsi Bergamo, mengalami sakit.
" Situasinya belum membaik sejak akhir Februari. Kami menerima beberapa masker, tidak ada sarung tangan. Masker yang harusnya digunakan setengah hari, di sini berlangsung seminggu."
" Kami melayani praktik melalui telepon, jika mungkin, untuk menghindari penyebaran virus dan berhubungan dengan orang tanpa gejala yang masih membawa virus," kata dia.
Tidak hanya Italia, saat ini banyak negara di benua Eropa yang berjuang untuk mendapatkan pasokan sarung tangan, masker medis dan pembersih tangan.
Dream - Penyebaran virus corona baru, Covid-19, telah banyak berkurang di negara asalnya, China. Namun virus tersebut mulai banyak mewabah ke berbagai negara dan telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sebagai pandemik global.
Pejabat WHO menyatakan virus corona baru telah menyebar ke 114 negara di dunia dan berisiko semakin menyebar luas.
Hingga kini angka kematian akibat virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu telah mencapai lebih dari 3000 orang. Namun angka kematian tersebut masih rendah dibandingkan jumlah pasien yang diketahui sembuh dari paparan tersebut.
Data John Hopkis mencatat 64.374 pasien terkonfirmasi positif virus corona baru telah dinyatakan sembuh. Kesembuhan mereka tak lepas dari perhatian dan pengorbanan yang diberikan tenaga medis seperti dokter dan perawat.
Banyak kisah heroik juga mengharukan yang dialami tenaga medis ketika bekerja melayani pasien virus corona.
Salah satunya adalah perjuangan berat yang dirasakan oleh staf medis di Italia. Negara Pizza ini tengah menghadapi perjuangan berat karena menjadi negara terdampak terbesar kedua virus corona setelah China.
Dilansir dari news.sky.com, seorang perawat muda salah satu rumah sakit di Italia, Alessia Bonari menceritakan perjuangannya merawat para pasien corona.
Ia berbagi foto yang menunjukan bekas luka di wajahnya karena penggunaan masker.
Lewat postingannya di instagram ia mengatakan bahwa dirinya sangat takut untuk berangkat bekerja setiap harinya.
" Saya takut karena masker mungkin tidak menempel dengan benar ke wajah, atau saya mungkin secara tidak sengaja menyentuh sarung tangan kotor, atau mungkin lensa tidak menutupi mata saya sepenuhnya dan ada sesuatu yang masuk. Saya lelah secara fisik karena alat pelindungnya sakit, jas lab membuat saya berkeringat dan begitu saya berpakaian saya tidak bisa lagi pergi ke kamar mandi atau minum selama enam jam. Saya lelah secara psikologis, seperti semua kolega saya yang telah berada dalam situasi yang sama selama berminggu-minggu, tetapi ini tidak akan menghentikan kami melakukan pekerjaan kami," tulisnya.
Foto seorang perawat lain bernama Elena Pagliarin juga banyak menjadi perbincangan. Fotonya itu bahkan disebut sebagai simbol perjuangan petugas medis melawan virus corona.
Elena terlihat tertidur di depan komputer dalam posisi duduk. Ia masih menggunakan pakaian medis bahkan masker yang melekat di wajahmya.
Elena bekerja di sebuah rumah sakit di Cremona. Tepatnya di utara Lombardy, wilayah yang paling parah dilanda corona di Italia.
Rekannya yang saat itu mengabadikan gambar, Francesca Mangiatordi, mengatakan kepada Nurse Times:
" Kami telah bekerja tanpa henti selama 10 jam. Aku memandangnya dan aku ingin memeluknya, tetapi aku lebih memilih untuk mengabadikan momen itu," ucap Francesca.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik