Pembuat Foto Hoax Penderitaan Gadis Alleppo Ditangkap

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 25 Desember 2016 10:02
Pembuat Foto Hoax Penderitaan Gadis Alleppo Ditangkap
Awalnya foto tersebut dimaksudkan untuk mengabarkan kondisi peperangan di Allepo.

Dream - Foto seorang gadis kecil berpakaian penuh lumuran darah yang sedang memegang boneka beruang menjadi perbincangan di media sosial. Foto yang awalnya dimaksudkan menggugah kesadaran dunia tentang kekejaman perang di Suriah, kini membawa lima pemuda masuk bui.

Pemerintah Mesir menganggap foto yang diambil di Kairo itu sebagai penipuan. Kementerian Dalam Negeri Mesir menjelaskan kondisi tersebut di laman Facebook resmi miliknya.

Atas peristiwa itu, pemerintah Mesir menahan lima pemuda yang sedang mengambil foto tersebut.

Kementerian mengatakan Mustafa, bersama dengan empat rekannya tertangkap sedang memotret Ragd, seorang gadis 12 tahun yang menjadi model foto tersebut. 

1 dari 2 halaman

Tukang Foto Pernikahan

Tukang Foto Pernikahan © Dream

Kelima warga Port Said, sebuah kota di Terusan Suez, itu mengaku kepada petugas bahwa mereka biasanya melakukan pemotretan untuk acara dan pernikahan, namun saat itu mereka punya ide lain.

" Kepada kami mereka melakukan pemotretan yang hasilnya akan disebarkan di media sosial, seolah-olah dari Aleppo," kata sumber di Kementerian Dalam Negeri Mesir kepada laman RT.

Latar belakang yang digunakan dalam foto adalah reruntuhan sebuah rumah dibongkar oleh pemerintah lokal beberapa hari sebelumnya.

 

2 dari 2 halaman

Pakai Cat dan Perban

Pakai Cat dan Perban © Dream

Sementara itu mereka menggunakan cat warna merah untuk melumuri pakaian, boneka dan perban palsu di tangan Ragd.

Gadis kecil tersebut datang ke lokasi pemotretan bersama ibunya, dan ditemani oleh tiga warga lokal lainnya.

Saat ini Mustafa ditahan di penjara selama empat hari, sementara yang lainnya telah dibebaskan. Foto yang mengggambarkan suasana perang sipil di Aleppo tersebut diyakini membentuk opini publik sejak wilayah itu kembali dikuasai oleh rezim pemerintah Suriah, awal bulan ini.

Beri Komentar