Pelaku Pembunuhan Jasad Terbakar Di Sukabumi. (Merdeka.com/Aksara Bebey)
Dream - Pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya, M. Adi Pradana terus membuka fakta.
Edi dan Pradana tewas dibunuh empat pembunuh bayaran. Dilaporkan Merdeka.com, sebelum proses pembunuhan, para tersangka dan eksekutor saling bertemu di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
Pertemuan itu untuk menyusun strategi pembunuhan. Rencana itu akhirnya direalisasikan pada Jumat, 23 Agustus 2019 di kediaman korban di kawasan Lebak Bulus.
Para eksekutor yang sudah memiliki kunci rumah membunuh Edi yang sedang menonton televisi. Dana dibunuh belakangan karena pulang agak larut.
" Eksekutor menghabisi korban ketika pulang, sekira pukul 23.00 WIB," ucap Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, Selasa, 27 Agustus 2019.
Esok harinya, para eksekutor membawa jenazah Edi dan Pradana di SPBU Cirendeu. Baru keesokan harinya, otak pembunuhan, AK dan, anaknya, KV membawa jasad tersebut ke wilayah Sukabumi.
Untuk menghilangkan jejak, AK dan KV membakar mobil tersebut. KV juga ikut terbakar saat proses penghilangan jejak tersebut.
Sumber: Merdeka.com/Aksara Bebey
Dream - Kasus dua jenazah di dalam mobil di Sukabumi, Jawa Barat menemukan titik temu. Sosok perempuan berinisial AK, menjadi otak dari pembunuhan suaminya, Edi Chandra Purnama dan anak tirinya M. Adi Pradana.
Sosok AK, dilaporkan Merdeka.com, menyewa empat pembunuh bayaran untuk mengakhiri nyawa Edi dan Pradana.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Nasriadi mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, empat eksekutor itu diimingi-imingi uang sebesar Rp500 juta.
" Perjanjian mereka (dibayar) Rp500 juta," kata dia, Selasa, 27 Agustus 2019.
Dari perjanjian itu, AK dibayar sekitar Rp120 juta. Sementara sisa uang akan diberikan usai aksi keji itu.
" Itu dibayar bertahap," ucap dia.
Polda Metro Jaya telah mengamankan dua pelaku eksekutor.
Selain memburu eksekutor, polisi telah menangkap KV, anak kandungnya AK. Bahkan KV mengalami luka bakar akibat tindakannya yang membakar mobil Calya berisi ayah tiri dan saudara tirinya itu.
AK sempat mengaku menyesal melakukan tindakan bunuh diri ini. Dia histeris dan meminta maaf atas perbuatan yang dilakukannya.
" Maaf, saya menyesal, saya menyesal," kata dia menangis, Selasa, 27 Agustus 2019.
Dream - Warga Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat digegerkan dengan temuan dua mayat yang terbakar di dalam mobil Toyota Cayla, dengan nomor polisi B 2983 SZH.
Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi mengatakan, kedua mayat yang terbakar itu bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya, Pradana.
Setelah polisi melakukan penyelidikan, terdapat beberapa fakta mengejutkan terkait temuan mayat terbakar dalam mobil. Berikut di antara fakta pembunuhan tersebut,
Otak Pembunuhan
Polisi mengungkap, otak pembunuhan kasus ini tak lain istri dari Pupung berinisia AK.
" Tersangka utama kasus pembunuhan dua pria yang jasanya hangus adalah istri dan ibu tiri korban," ujar Nasriadi.
Suruh Orang Lain untuk Membunuh
Untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya, AK menyuruh orang lain. Pembunuh bayaran itu terlebih dahulu mengulik kedua korban CDI runahnya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Dibunuh Dalam Mobil
Dalam perjalanan penculikan itu, nyawa kedua korban kemudian dihabisi di dalam mobil.
Mayat Korban Diserahkan di ke Istri
Setelah dibunuh, pembunuhan bayaran menyerahkan dua korban ke AK, dengan bertemu di SPBU Cirendeu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
AK kemudian menyuruh anaknya, KV membeli bensin yang akan digunakan untuk membakar jasad kedua korban.
Instagram Korban Banjir Ucapan Duka
Instagram milik Pradana dibanjiri ucapan duka. Warganet mengutuk tindakan sang pelaku dan otak pembunuhan tersebut.
Unggahan terakhir Pradana bersama sang kekasih Elvira.
Pradana, pemuda yang jadi korban pembunuhan di Sukabumi
Sang Kekasih Terkejut
Elvira, kekasih Pradana, sempat menghubungi beberapa kali. Sampai akhirnya dia mengira Pradana menjadi korban kebakaran di rumahnya.
" Tapi, nyatanya hari ini aku dapat kabar kamu malah ngalamin kasus kaya gini. Aku nggak nangis, bukan karena aku nggak sayang, tapi aku bahkan masih shock banget antara percaya nggak percaya," tulis dia.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak