Pemerintah Pertemukan Mantan Teroris dengan Korbannya

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 5 Februari 2018 17:30
Pemerintah Pertemukan Mantan Teroris dengan Korbannya
Rencana rekonsiliasi ini untuk menanggulangi teroris dengan pendekatan manusiawi.

Dream - Pemerintah Indonesia akan mempertemukan korban dan juga mantan narapidana terorisme. Rencananya, kegiatan itu akan dilangsungkan pada akhir bulan ini sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi.

Kebijakan ini muncul setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, menggelar rapat mengenai deradikalisasi terorisme di kantornya Senin, 5 Februari 2018.

Wiranto mengatakan, rencana rekonsiliasi ini merupakan salah satu cara Pemerintah Indonesia untuk menanggulangi teroris dengan pendekatan manusiawi.

" Kita mencoba melakukan deradikalisasi para pelaku terorisme dan juga kita melakukan suatu langkah untuk mencegah berkembangnya terorisme dari hulu ya tidak hanya di hilir," ujar Wiranto dikutip Anadolu Agency.

Mantan narapidana terorisme yang akan dipertemukan dengan keluarga korban merupakan narapidana yang telah dibina dan akan menjelaskan detail kesalahannya. Selain itu, mantan narapidana teroris juga diminta menjelaskan alasan terlibat terorisme kepada keluarga korban.

" Eks napi teroris ini juga akan menyatakan permintaan maaf, penyesalannya bahwa yang mereka lakukan itu adalah sesuatu yang melampaui batas, sesuatu yang tidak pantas, sesuatu yang menyakitkan banyak orang," kata dia.

Melalui rencana ini, Wiranto berharap dunia tahu bahwa Indonesia mampu melakukan rekonsiliasi. " Agar mereka tahu bahwa Indonesia dengan musyawarah mufakat mampu melakukan rekonsiliasi antara orang-orang yang dulunya bermusuhan dan memiliki dendam," ucap dia.

Sementara itu, Wakapolri, Irjen Pol Syafruddin, mengatakan, nantinya ada sekitar 150 keluarga korban yang akan dipertemukan dengan mantan pelaku teror tersebut.

" [Mantan napi teroris] yang sudah dibina oleh BNPT dan densus dan semua pihak membina karena ini keterlibatan semua pihak itu akan direkonsiliasi," kata Syarifuddin.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More