Pemerintah Terima Bantuan Asing untuk Gempa dan Tsunami Palu

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 1 Oktober 2018 15:00
Pemerintah Terima Bantuan Asing untuk Gempa dan Tsunami Palu
Pemerintah belum menetapkan status gempa Palu sebagai bencana nasional.

Dream - Pemerintah memang belum menetapkan status gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah sebagai bencana nasional. Meski demikian, pemerintah membuka diri terahdap bantuan dari luar negeri untuk penanganan dampak musibah itu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengaku mendapat kabar tersebut setelah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, yang masih berada di New York, Amerika Serikat.

" Beliau mengatakan bahwa Presiden telah menyatakan menerima bantuan internasional sesuai kebutuhan kita," ujar Sutopo, dikutip dari merdeka.com, Senin 1 Oktober 2018.

Sutopo mengatakan, proses selanjutnya dikoordinasikan dengan Menko Polhukam. BNPB bersama Kemenlu mempersiapkan prosedur penerimaan bantuan dari luar negeri.

" Mekanisme dan prosedur sedang disiapkan BNPB dan Kemenlu sesuai dengan peraturan yang ada," kata Sutopo.

Menurut Sutopo, bantuan negara lain bisa diterima meski status musibah itu bukan bencana nasional. " Declare bantuan internasional itu tidak harus status bencana nasional."

" Presiden tidak mendeclare status bencana nasional. Jadi gempa dan tsunami di Sulteng bukan bencana nasional," tambah Sutopo.

Sumber: merdeka.com

1 dari 3 halaman

Tsunami Palu Bikin Ilmuwan Dunia Tercengang

Dream - Para ilmuwan terkejut dengan kekuatan tsunami yang menghancurkan Kota Palu pada Jumat pekan lalu. Sebab, dalam pandangan mereka, gempa yang sebelumnya terjadi seharusnya tidak menimbulkan gelombang yang merusak.

" Kami kira itu bisa menimbulkan tsunami, tidak sebesar itu," ujar geofisikawan pada firma konsultan Temblor sekaligus pengajar di Humboldt State University Kalifornia, Amerika Serikat, Jason Patton, dilansir Sydney Morning Herald.

Dia menambahkan apa yang terjadi di Palu belum pernah ditemukan oleh para ilmuwan. " Kita cenderung belum pernah mengamati sebelumnya," kata dia.

Gempa 7,4 Skala Richter pada Jumat sore kemarin berpusat di 80 Kilometer utara Kota Palu. 30 menit kemudian muncul gelombang air setinggi 5 meter menerjang Kota Palu, menerjang bangunan, kendaraan, dan menewaskan ratusan orang.

Musibah tsunami kerap terjadi setelah adanya gempa bumi megathrust, yang terjadi akibat sesar naik turun pada patahan bumi.

Gempa ini memicu gelombang besar yang bergerak dengan kecepatan tinggi dan menyebabkan kerusakan pada radius ribuan mil dari pusat gempa.

2 dari 3 halaman

Beda Karakter dengan Tsunami Aceh

Gempa di Sulteng kemarin diyakini bergerak dengan kecepatan 800 kilometer per jam. Tetapi, karakter gempa ini berbeda dengan gempa di Sumatera dengan kekuatan 9,1 SR yang menimbulkan tsunami hebat setinggi 30 meter di Aceh dan sekitarnya yang termasuk sesar megathrust.

Terus Bertambah, Korban Meninggal Gempa Palu 384 Orang

Sesar yang adalah strike-slip, yaitu bergerak secara horisontal. Sesar ini diyakini seharusnya tidak menimbulkan tsunami.

" Tetapi, dalam keadaan tertentu bisa saja terjadi (tsunami)," kata Patton.

 

3 dari 3 halaman

Banyak Kemungkinan

Sesar strike-flip di Sulteng diprediksi memiliki beberapa gerakan vertikal. Bisa juga sesar pada daerah patahan melewati kawasan dasar laut yang bisa naik turun, sehingga terjadi gesekan bisa mendorong air laut.

Kemungkinan lain tsunami terjadi akibat adanya longsoran dasar laut karena gempa. Longsoran itu menimbulkan tekanan pada air, seperti yang terjadi di Alaska pada 1964. Saat itu, Alaska diguncang gempa 9,64 SR.

Ini Penjelasan Mengapa Gempa Palu Picu Tsunami Tinggi

Patton pun menjelaskan berbagai macam faktor bisa menjadi penyebab tsunami Palu. Kajian dasar laut menjadi sangat penting untuk memahami apa yang sedang terjadi.

" Kita tidak akan tahu penyebabnya sampai semuanya selesai," ucap dia. (ism)

Beri Komentar