Alhamdulillah, 350 Marbot dan Guru Agama Berangkat Umroh Gratis

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 21 Januari 2020 11:00

Marbot Hingga Kiai Kampung Diberangkatkan Umroh Gratis Oleh Pemkab Ponorogo (Foto: Jatimnow)

Total Pemkab Ponorogo sudah memberangkatkan 902 orang.

Dream - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, memberangkatkan 350 orang ke Tanah Suci untuk umroh. Mereka adalah kiai kampung, marbot, guru diniyah, hafiz, dan tokoh masyarakat.

" Umroh di tahun 2020 ini ditindaklanjuti dari program umroh seribu kiai kampung, marbot, guru diniyah, hafiz dan tokoh masyarakat yang sudah dicanangkan sejak 2018," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Pemkab Ponorogo, Fadhlal Kirom, Senin 20 Januari 2020.

Menurut laman Jatim Now, program ini dimulai pada 2018 dan terakhir pada 2020. Total Pemkab Ponorogo sudah memberangkatkan 902 orang.

Kirom berharap setiap pegiat keagamaan Islam di tiap kampung akan mendapat kesempatan ke Tanah Suci.

" Insyaallah marbot, kiai kampung, hafiz atau guru diniyah serta tokoh masyarakat dari tiap desa memiliki kesempatan," kata dia.

Meski begitu, ada sejumlah kriteria yang ditetapkan panitia. Salah satunya, marbot atau kiai kampung diupayakan harus yang berasal dari masjid tertua di desa masing-masing.

Selain itu, lanjut Kirom, masjid juga diharapkan tidak dalam status sengketa dan sudah bersertifikat wakaf.

" Tahap pertama panitia dari tingkat kecamatan mengoordinir pendaftaran ini ke desa-desa," kata dia.

1 dari 5 halaman

Rejeki Tak Terduga, Tukang Kelapa Umroh Gratis di Kelas Bisnis

Dream - Menginjakkan kaki di Tanah Suci Mekah untuk melakukan haji atau umrah adalah impian semua Muslim.

Tapi itu tergantung pada rejeki karena tidak semua dipilih oleh Allah untuk menjadi tamu di rumah-Nya.

Seorang netizen Malaysia bernama Quwwatun Aqilah Mohamad membagikan kisah menakjubkan di halaman Facebook-nya.

Dia menceritakan kisah pamannya yang bernama Pak Su yang punya kesempatan menjalankan umrah gratis tempo hari.

2 dari 5 halaman

Hanya Jualan Santan dan Kelapa di Pasar

Menurut Quwwatun Aqilah, Pak Su hanya bekerja sebagai penjual santan dan kelapa di pasar. Dia juga antar jemput anak-anak ke sekolah.

Tetapi rejeki Pak Su sungguh luar biasa. Dia dapat sponsor menjalankan umrah untuk pertama kalinya.

Tidak tanggung-tanggung, untuk pergi umrah di Tanah Suci, Pak Su naik 'penerbangan kelas bisnis'.

Itu adalah penerbangan kelas bisnis pertama Pak Su dalam hidupnya sebagai penjual santan di pasar.

3 dari 5 halaman

Merasa Cukup dengan Bekal Sedikit

Quwwatun Aqilah juga bercerita bagaimana pamannya itu membawa bekalnya selama berada di Mekah.

Menurut postingan di Facebook-nya, Pak Su hanya membawa pakaian sedikit. Yang terdiri dari satu lembar celana, tiga lembar baju, dan dua lembar kain sarung.

Rencananya, Pak Su akan berada di Mekah selama 12 hari di Mekah untuk menjalankan ibadah umrah.

Quwwatun Aqilah jadi teringat kisah sirah Sahabat Nabi yang hanya membawa satu hingga dua lembar pakaian saja.

Begitu pula dengan Pak Su yang hanya membawa baju sedikit tapi sudah merasa cukup.

" Mungkin inilah amalannya. Tidak ada pikiran tentang dunia di hatinya. Hatinya benar-benar jujur," tulis Quwwatun Aqilah.

4 dari 5 halaman

Ada Yang Lebih Berharta Tapi Belum Juga ke Tanah Suci

Di postingannya, Quwwatun Aqilah juga menyindir orang-orang yang memiliki harta dan ilmu yang lebih dari Pak Su.

Tetapi mereka masih belum juga terpanggil hatinya untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

" Berapa banyak yang punya pekerjaan lebih bagus dari Pak Su. Lebih besar gajinya. Lebih bagus pakaiannya. Lebih arif ilmu agamanya. Tetapi belu menjejakkan kaki ke Tanah Haram."

" Mungkin ini lebih pada soal hatinya. Yang lain, mungkin karena Allah yang memberi (Pak Su) kemudahan."

5 dari 5 halaman