Para arkeolog telah menemukan bukti penduduk paling awal di negara Inggris tersebut berusia 950 ribu tahun di dekat Canterbury, Inggris.
Penemuan yang dipimpin oleh Departemen Arkeologi di Universitas Cambridge ini telah menemukan bukti keberadaan manusia purba yang berasal dari antara 560.000 dan 620.000 tahun yang lalu selama Periode Paleolitikum.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mari simak ringkasannya berikut ini!
Situs ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1920-an ketika para pekerja menemukan kapak genggam di dasar sungai kuno, yang kini telah diterapkan oleh para peneliti dengan teknik penanggalan modern melalui penanggalan radiometrik, penanggalan radiofluoresensi inframerah (IR-RF), dan penggalian terkontrol di situs tersebut.
Dalam sebuah penelitian dalam jurnal Royal Society Open Science telah mengkonfirmasi keberadaan Homo heidelbergensis, subspesies atau spesies manusia purba yang punah yang ada selama Pleistosen Tengah.
Peneliti percaya bahwa Homo heidelbergensis adalah nenek moyang Neanderthal.
Homo heidelbergensis diperkirakan merupakan keturunan Homo erectus Afrika selama ekspansi awal pertama hominin keluar Afrika yang dimulai sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Penelitian ini mengungkap bahwa manusia purba telah tinggal di Inggris pada rentang waktu antara 840 ribu hingga 950 ribu tahun lalu. Namun, kunjungan awal ini bersifat singkat karena perubahan iklim gletser yang mendorong populasi keluar dari Eropa utara yang menjajah Inggris selama fase pemanasan antara 560 ribu dan 620 ribu tahun yang lalu.
Pada periode tersebut, Inggris terhubung dengan Eropa melalui semenanjung barat laut benua Eropa.
Kondisi ini memungkinkan populasi manusia purba untuk bermigrasi ke wilayah perburuan baru selama musim panas yang hangat selama berbulan-bulan.
Para peneliti juga menemukan usia situs dan menemukan batu api baru, termasuk " pencakar" primitif dengan metode penanggalan inframerah-radiofluoresensi (IR-RF).
Homo heidelbergensis adalah pemburu dan pengumpul yang memakan beragam makanan hewani dan nabati. Peralatan yang ditemukan menunjukkan untuk memproses bangkai hewan, seperti rusa, kuda, badak, dan bison, serta untuk mengolah umbi-umbian dan tanaman lainnya. Bukti dari perkakas serpihan dan kapak tajam yang ditemukan di lokasi tersebut.
Dr. Tomos Proffitt dari Max Planck Institute of Evolutionary Anthropology, yang menganalisis artefak tersebut, menyampaikan, " Pada era Paleolitikum, pencakar sering kali terkait dengan persiapan kulit hewan.
Oleh karena itu, temuan artefak ini mungkin menunjukkan bahwa pada masa itu, manusia sedang memproses kulit binatang, mungkin untuk pembuatan pakaian atau tempat perlindungan
Beragamnya peralatan batu, dari penemuan asli maupun penggalian baru yang lebih kecil, mengindikasikan bahwa hominin di wilayah yang kemudian menjadi Inggris mengalami perkembangan yang pesat dan tidak hanya bertahan hidup.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR