Aksi Simpati Untuk Angeline. (Antara Foto)
Dream - Haposan Sihombing, kuasa hukum Agus Tai Andamai (25) memaparkan pengakuan terbaru kliennya yang disampaikan kepada penyidik.
Agus, kata Haposan, tak pernah memperkosa Angeline. Agus mengakui jika ia melihat Angeline tengah dalam kondisi lemas. Tak lama kemudian, bocah mungil itu terbujur kaku.
Peristiwa itu terjadi kala ia dipanggil ibu angkat Angeline, Margriet ke dalam kamarnya. Pada saat itu hari masih pagi, sekira pukul 10.00 WITA pada 16 Mei 2015.
Haposan menjelaskan, Agus dipanggil masuk ke kamar Margriet di lantai bawah. Saat Agus masuk ke dalam kamar, ia melihat Angeline sudah tergeletak lemah tak berdaya dengan posisi badan miring.
Rupanya bocah itu tengah sekarat. " Hanya tangannya yang bergerak sedikit, lalu tak bergerak sama sekali," kata Haposan menirukan ucapan Agus, Kamis 18 Juni 2015.
Pada saat itu, Margriet memerintahkan Agus untuk memperkosa Engeline. Namun, permintaan itu ia tolak. " Agus tak memperkosa Engeline seperti selama ini diucapkan. Hal itu dia ucapkan karena dia ditekan, diancam," kata Haposan.
Karena permintaan itu ditolak, Margriet kemudian meminta Agus untuk melepas baju yang dikenakannya, lalu ditaruh di atas tubuh Engeline yang tidak bernyawa.
Margriet kemudian menyuruh Agus untuk mengambil sprei dan membungkusnya. Sore harinya, Agus diminta untuk melarikan diri.
Apakah pengakuan ini berhubungan dengan bercak darah yang ditemukan di kamar Margriet?
" Penyidiklah yang memiliki kewenangan untuk menentukan itu semua," jawab Haposan.
Jadi kata Haposan, Agus bukanlah pelaku pembunuhan Angeline. Pelaku sesungguhnya adalah Margriet yang tak lain ibu angkat Angeline.
Benarkah ini pengakuan final Agus? Haposan tak berani menjamin hal itu. Namun, katanya, hal inilah pengakuan terakhir Agus.
Soal mengapa Agus sering membuat keterangan berubah-ubah, Haposan menyebut jika Agus diancam oleh seorang lelaki tak dikenal.
" Selama ini ia berada dalam tekanan. Ada yang meneror dia. Suaranya adalah suara laki-laki. Agus sangat takut dengan suara itu, sehingga kartu telepon selularnya dipatahkan dan dibuang," jelasnya.
Terkait dengan pengakuannya soal uang Rp2 miliar, Agus mengaku jika itu dilakukan hanya karena kesal terhadap Margriet.
Namun ia tak menampik jika Agus diming-imingi Margriet untuk tak membongkar kasus tersebut. " Angka pastinya adalah Rp 200 juta. Jumlah ini akan dibayar pada 24 Mei," imbuhnya.
Namun setelah menunggu sampai tanggal itu Agus tidak mendapatkan bayaran. Agus akhirnya keluar dari rumah Angeline pada 25 Mei karena kesal dibohongi.
Penjelasan Pihak Margriet
Kuasa hukum Margriet, Hotma Sitompul menegaskan, kleinnya tak melakukan pembunuhan terhadap anak angkatnya, Angeline.
" Saya tidak baik mengomentari omongannya Agus. Tapi secara umum begini, kalau orang ini hari ini bicara A, besok B, lusa C begitu seterusnya. Silakan saja Agus memberikan keterangan. Tapi saya tidak mau komentari," kata Hotma.
Sejauh ini, tegas Hotma, kliennya sama sekali tak terlibat dalam kasus pembunuhan Angeline. " Sejauh ini dia tidak terlibat, tidak membunuh, tidak tahu. Justru dia menangis karena anaknya yang dikasihinya meninggal," ungkap.
Jikalau nantinya Margriet ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan oleh kepolisian, Hotma meminta kepada publik tidak langsung memvonis jika Margriet pembunuh.
" Nanti itu dibuktikan di pengadilan. Pengadilan yang punya kekuatan hukum yang pasti. Jangan begitu baru jadi tersangka, maka sudah pasti dia pembunuh. Ada asas praduga tidak bersalah," kata Hotma.
(Ism, Laporan: Berry Putra)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN