Angeline Dapat Warisan Vila Mewah Ayah Angkat

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 17 Juni 2015 16:46
Angeline Dapat Warisan Vila Mewah Ayah Angkat
Mantan kuasa hukum Margriet M Ali Sadikin mengatakan Angeline mendapat warisan begitu besar dari Douglas, salah satunya vila mewah di Canggu, Badung, Bali.

Dream - Bocah 8 tahun korban pembunuhan di Denpasar, Bali, Angeline (Engeline) disebut menjadi salah satu ahli waris dari Douglas Bruce Scarborough. Anak ini disebut merupakan anak kesayangan Douglas meski statusnya hanyalah anak angkat.

Porsi warisan yang didapat Angeline dari Douglas terbilang cukup besar. Salah satunya adalah vila mewah di daerah Canggu.

Berdasarkan pengakuan tetangga dekat rumah ibu angkat Angeline, Margriet, sebelumnya tertulis Margareth, Alimun, 50 tahun, vila tersebut dibangun bersamaan dengan pembangunan rumah di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar.

" Dulu waktu bangun rumah ini, dia juga membangun vla di Canggu itu," ujar Alimun, Rabu, 17 Juni 2015.

Alimun mengaku hanya mengetahui sedikit latar belakang Margriet. Menurut dia, Margriet punya usaha sewa kost-kostan.

" Itu saja yang saya tahu," ungkap dia.

Pendamping hukum dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Siti Sapurah mendapat temuan porsi warisan yang diterima Angeline. Menurut dia, Angeline mendapat warisan 60 persen dari total kekayaan Douglas.

" Dia dapat 60 persen. Ada sumber yang sudah saya gali. Datanya seperti itu," kata wanita yang kerap disapa Ipung ini.

Tetapi, Ipung mengaku belum mendapat data rinci terkait apa saja yang didapatkan Angeline. " Kita belum melakukan penyelidikan sampai ke sana. Satu-satu dulu kita selesaikan. Tapi nanti pasti akan masuk ke sana," kata Ipung.

Hal ini dibenarkan oleh mantan pengacara Margriet, M Ali Sadikin. Berdasarkan keterangan kliennya, Angeline memang menjadi salah satu pewaris kekayaan Douglas, didasarkan akta pengangkatan anak di hadapan notaris.

" Dalam akta tertanggal 24 Mei 2007 itu dijelaskan jika Angeline sebagai salah satu ahli waris," kata Ali.

Menurut Ali, penyidik pun sempat menanyakan persoalan pembagian warisan kepada Margriet. Tetapi, Margriet justru menjawab pembagian itu tidak ada.

" Margriet mengatakan tidak ada. Saya dan penyidik juga menanyakan apakah ada akta lain atau surat wasiat mengenai pembagian harta warisan, Margriet menjawab tidak ada," kata dia.

Sementara itu, kuasa hukum Margriet yang baru, Hotma Sitompul justru berencana akan menggugat P2TP2A lantaran terlalu sering mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan kliennya. Dia menilai pernyataan itu tidak berdasar.

" P2TP2A memberikan keterangan yang memojokkan klien kami tanpa didasari bukti dan fakta. Akan kami tuntut," ungkap dia.

Hotma lantas kembali mempertanyakan kinerja P2TP2A. Ini lantaran lembaga tersebut terlalu banyak bicara.

" Selama ini kerjanya apa? Begitu ada kasus ini ngoceh sana sini," ungkap dia.

Selanjutnya, Hotma menyerahkan proses ini kepada penyidik. Dia percaya, penyidik akan bekerja secara profesional, namun bukan tidak mungkin mendapat intervensi lantaran terlalu banyaknya opini yang beredar tanpa fakta.

" Saya percaya polisi profesional. Tapi kalau terus diopinikan, kami khawatirkan goyang juga," kata dia.

Lebih lanjut, Hotma mengancam akan menuntut setiap orang yang mengeluarkan pernyataan tanpa bukti. " Semua pihak tanpa bukti akan kami tuntut secara hukum," ancam Hotma.

(Ism, Laporan: Berry Putra)

 

1 dari 3 halaman

Pembunuh Angeline Diancam Dibunuh

Pembunuh Angeline Diancam Dibunuh © Dream

 

Pembunuh Angeline Diancam Dibunuh

 

Dream - Agus Tai Andamai (25), pelaku tunggal pembunuhan dan tindakan asusila terhadap Angeline (8), mengaku diancam orang tak dikenal. Agus mengaku akan dibunuh bila membeberkan hal yang sebenarnya.

" Isi ancamannya 'ini rahasia. Kamu bisa mati kalau bongkar rahasia itu'," kata Kuasa hukum Agus, Haposan Sihombing di Mapolda Bali, Senin 15 Juni 2015.

Menurut Haposan, ancaman itu disampaikan oleh suara seorang pria melalui telepon selular. Ancaman itu diduga agar Agus tak membuka mulut terkait kematian Angeline.

" Ancamannya tiap malam. Kartunya kemudian dibuang oleh Agus," jelasnya.

Ancaman terjadi saat Agus berhenti bekerja di rumah ibu angkat Angeline, Margareth sekitar 25 Mei lalu.

Saat ini, Margareth sudah ditetapkan menjadi tersangka. Tetapi status Margareth bukan tersangka dalam kasus pembunuhan, melainkan dugaan penelantaran anak. (ism) 

2 dari 3 halaman

Pembunuhan Angeline Bikin Presiden Jokowi Murka

Pembunuhan Angeline Bikin Presiden Jokowi Murka © Dream

Pembunuhan Angeline Bikin Presiden Jokowi Murka

Dream - Terbunuhnya Angeline, bocah 8 tahun di Denpasar, Bali,  memicu kemarahan publik. Tidak sedikit publik yang mengeluarkan kecaman pada pelaku yang tega membunuh bocah kecil yang belum tahu apa-apa ini.

Bahkan, Presiden Joko Widodo sendiri ikut murka mendengar kabar ini.

" Kekejaman yang menimpa alm Angeline, yang berumur 8 tahun, membuat saya sangat berduka dan geram," tulis Jokowi melalui akun Facebook Presiden Joko Widodo, diakses Dream.co.id pada Rabu, 17 Juni 2015.

Jokowi menyayangkan kasus kekerasan pada anak masih kerap terjadi. Menurut dia, negara tidak akan memberikan toleransi terhadap pelaku kejahatan kepada anak.

" Kekerasan terhadap anak, semestinya tidak terjadi di Republik ini. Negara tidak menoleransi. Sekali lagi, negara tidak menoleransi terhadap pelaku," kata dia.

Selanjutnya, Jokowi menegaskan pelaku pembunuhan Angeline tidak bisa dihukum ringan. Dia harus mendapat hukuman seberat-beratnya lantaran menghilangkan nyawa anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

" Pelaku harus diberikan sanksi seberat-beratnya agar lingkaran kekerasan terhadap anak berakhir. Mereka adalah pewaris bangsa ini di masa depan," kata dia.

Lebih lanjut, Jokowi turut berduka cita atas kasus ini. " Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ungkap Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Boneka Angeline dan Suara Anak Kecil Bernyanyi

Boneka Angeline dan Suara Anak Kecil Bernyanyi © Dream

Boneka Angeline dan Suara Anak Kecil Bernyanyi

Dream - Tersangka Agustinus Tae atau Agus mengungkapkan beberapa pengakuan aksi kejam dia membunuh Angeline. Salah satunya, kenapa tersangka mengubur bocah cantik itu dengan boneka kesayangannya.

Menurut Haposan Sihombing, pengacara Agus, kliennya sempat menyulut api rokok di bagian punggung Angeline untuk memastikan apakah sudah tewas atau belum.

Setelah yakin sudah tewas, mayat Angeline dibungkus Agus dengan sprei yang diambil di dekat kamar Margareth.

Sebelum menguburnya, Agus juga mengikatkan boneka kesayangan Angeline ke jasad gadis malang itu. Tali tersebut diikat di leher dan diikatkan boneka, supaya arwahnya tidak mencari Agus.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Hery Wiyanto mengatakan sejumlah barang temuan itu, termasuk boneka, masih disimpan penyidik. " Masih disimpan dan akan dijadikan barang bukti. Setelah selesai dijadikan barang bukti, akan dimusnahkan." kata Herry di Mapolda Bali, Selasa 16 Juni 2015.

Sejak pertama kali ditemukannya jenazah Angeline (8 tahun) di rumah, Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, banyak kejadian aneh yang dialami sejumlah petugas polisi saat berjaga malam.

Menurut pengakuan mereka, salah satunya hal aneh adalah sering terdengar suara anak kecil sedang bernyanyi. Boleh percaya atau tidak. 

Beri Komentar